Ketahui Cara Menghitung IPK dan Penjelasannya
Perkembangan suatu bangsa erat kaitannya dengan masalah pendidikan. Pendidikan dapat dikatakan sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) khususnya membangun generasi muda yang tangguh dan dapat diandalkan.
Perkembangan suatu bangsa erat kaitannya dengan masalah pendidikan. Pendidikan dapat dikatakan sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) khususnya membangun generasi muda yang tangguh dan dapat diandalkan.
Pendidikan tersebut dapat diberikan melalui pendidikan formal dalam sekolah, universitas atau lembaga pendidikan lainnya dan pendidikan non-formal di lingkungan masyarakat. Maka dari itu, baik sekolah maupun universitas memiliki tanggung jawab penuh dalam menyiapkan sumber daya manusia yang andal dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
-
Siapa Sri Maharaja Tarusbawa? Menurut Wikipedia, Sri Maharaja Tarusbawa merupakan raja ke-13 dari Kerajaan Tarumanegara.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Mengapa makam-makam di Waduk Jatigede sering diziarahi? Rata-rata mereka ingin napak tilas kejayaan kerajaan Tembong Agung dan Sumedang Larang di masa silam.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Jika saat ini kamu adalah seorang mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di universitas tentu tugas kamu yang utama adalah belajar dengan baik, maksimal potensi dalam diri. Salah satu bentuk pencapaian dari proses belajar tersebut dapat dilihat dari berapa yang dapat diraih.
Meskipun IPK tidak menjadi patokan utama untuk mengukur seberapa berprestasi, seorang mahasiswa paling tidak mengetahui bagaimana cara menghitung IPK itu sendiri sebagai dasar pengetahuan untuk memperkirakan IPK yang akan diraih. Berikut informasinya telah dirangkum dari berbagai sumber lainnya:
Pengertian IPK
Sebelum mengetahui cara menghitung IPK, hal pertama yang tentu saja perlu kamu tahu adalah pengertian dari IPK itu sendiri. IPK adalah kepanjangan dari Indeks Prestasi Kumulatif yang berarti keseluruhan nilai dari proses belajar yang dilakukan mahasiswa selama masa perkuliahan. Jadi IPK ini dapat jadikan sebagai tolok ukur keberhasilan akademik mahasiswa.
Adapun IPK dapat dibagi menjadi beberapa kategori seperti Cumlaude, Magna Cumlaude dan Summa Cumlaude. Kamu dapat disebut memiliki IPK Cumlaude jika kamu bisa mencapai nilai minimal yakni 3.50. Sementara jika nilaimu di atas 3.50 maka dapat dikategorikan Magna Cumlaude dan Summa Cumlaude.
Perlu menjadi catatan bahwa ketentuan IPK berapa golongan Cumlaude, Magna Cumlaude dan Summa Cumlaude bisa jadi berbeda tiap perguruan tinggi. Pada dasarnya memang tidak jauh berbeda akan tetapi kemungkinan berbeda tetap ada.
Jadi jika kamu menargetkan untuk mencapai IPK tertentu, maka cari tahulah terlebih dahulu mengenai kebijakan di perguruan tinggi tempat kamu menempuh pendidikan. Selain itu, kamu juga bisa sekaligus mencari tahu mengenai cara menghitung IPK.
Cara Menghitung IPK
Cara menghitung IPK adalah dengan menjumlahkan semua nilai IP dari semester pertama hingga semester terakhir. Kemudian, kamu bisa langsung membagi jumlah nilai IP tersebut dengan jumlah semester yang telah kamu selesaikan.
Bola.com ©2021 Merdeka.com
Sebagai contoh, jika kamu mendapatkan IP 3,30 pada semester 1 dan IP 3,12 pada semester 2, maka cara menghitung IPK selama 2 semester= 3,30+3,12 : 2 Semester= 3,21. Jadi IPK yang kamu dapatkan selama 2 semester adalah 3,21.
Pada umumnya tolok ukur IP dan IPK yang baik adalah 3,00 ke atas. Jadi, jika ingin menunjukkan kalau kamu mendapatkan prestasi akademis yang baik, pastikan kamu mendapatkan IP minimal 3,00 ke atas. Jika mendapatkan nilai IP atau IPK 3,50 ke atas terus menerus, maka kamu dapat menjadi bagian dari mahasiswa yang bisa lulus Sarjana dengan gelar Cum Laude.
Cara Meraih IPK Tinggi
Selain memperhatikan bagaimana cara menghitung IPK, ada beberapa tips untuk meraih angka yang tinggi. IPK pada umumnya sudah mulai didapatkan setiap mahasiswa sejak semester pertama perkuliahan. Seiring berjalannya waktu di setiap semester nilai IPK ini berubah, dan semakin lama nilainya semakin kecil. Baru kemudian nilai final didapatkan di semester akhir dan sudah menjalani sidang skripsi dan kemudian dinyatakan lulus.
Jika kamu memiliki keinginan untuk meraih IPK yang tinggi kamu perlu menerapkan beberapa cara atau tips agar dapat meraih keinginanmu dengan cepat. Adapun hal-hal yang perlu kamu lakukan untuk membuat IPK kamu tinggi adalah sebagai berikut:
- Maksimalkan IPK pada sementara awal karena semester awal ini sangat menentukan. Jika di semester pertama IPK sudah jeblok dijamin kamu akan sulit untuk meraih IPK tinggi. Namun, sebaliknya jika pada semester awal kamu sudah berhasil meraih IPK tinggi, maka semester berikutnya akan lebih mudah untukmu.
- Mencari tahu mengenai presentase penilaian di mana setiap perguruan tinggi memiliki kebijakannya masing-masing, ada yang menitikberatkan pada absensi ada pula pada hasil sidang skripsi.
- Menjadi mahasiswa yang aktif di kelas seperti aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari doesn.
- Bukan hanya aktif di kelas, kamu juga perlu rajin masuk kelas untuk menunjukkan rasa disiplin kamu. Selama kamu rajin masuk kelas, meskipun hasil ujiannya standar tapi dijamin hal itu bisa membantu meningkatkan IPK.
- Disiplin dalam mengerjakan tugas, pastikan kamu tidak menunda apalagi sampai tidak mengerjakan.
- Rajin belajar dan membaca adalah kunci paling penting untuk meraih keberhasilan akademik.