Keunikan Ikan Mas Sinyonya Asli Pandeglang, Bisa Dimakan dan Jadi Hiasan
Ikan mas asli Kabupaten Pandeglang, Banten ini unik, bisa jadi hiasan atau untuk dikonsumsi.
Ikan mas asli Kabupaten Pandeglang, Banten ini unik, bisa jadi hiasan atau untuk dikonsumsi.
Keunikan Ikan Mas Sinyonya Asli Pandeglang, Bisa Dimakan dan Jadi Hiasan.
Ikan mas sinyonya merupakan komoditas hewan air tawar yang banyak ditemui di Kabupaten Pandeglang, Banten. Ikan ini memiliki nilai ekonomi tinggi, karena bisa dimanfaatkan baik untuk konsumsi maupun hiasan di rumah. Ikan ini memiliki banyak keunggulan dari mulai warna, ukuran sampai bobot yang berbeda dari ikan lainnya. Cara budidayanya pun terbilang mudah, karena tak perlu perawatan khusus dengan hasil yang maksimal. Banyak masyarakat yang memburu ikan ini karena keunggulannya. Berikut informasi selengkapnya tentang ikan mas sinyonya yang unik dari Pandeglang.
-
Kapan Sentra Kuliner Ikan Kabupaten Garut diresmikan? Dikutip dari ANTARA, Rabu (28/6) sentra ikan tersebut diketahui baru diresmikan pada Selasa 26 Juni 2023 lalu.
-
Kenapa Sentra Kuliner Ikan Kabupaten Garut dibangun? Lokasi ini dibangun oleh pemerintah, dan dikelola oleh swasta lalu disewakan kepada pelaku usaha ikan di bawah Dinas Perikanan dan Peternakan Garut.
-
Bagaimana Ikan Pari Jawa punah? Tim melakukan pemodelan baru yang mencakup semua informasi yang tersedia tentang spesies yang mengungkapkan bahwa Ikan Stingaree Jawa telah punah.
-
Apa saja jenis sisik ikan? Jenis-jenis sisik ikan dapat diklasifikasikan menjadi lima berdasarkan bentuk dan bahan pembentuknya, yaitu placoid, cosmoid, ganoid, cycloid, dan ctenoid.
-
Bagaimana ikan asin diawetkan? Ikan asin adalah ikan yang diawetkan dengan cara diberi garam. Kandungan garam yang tinggi dalam ikan asin dapat menyebabkan dehidrasi pada bayi dan membuatnya merasa haus setelah mengonsumsinya.
-
Apa makna ikan bandeng bagi masyarakat Betawi? Ikan bandeng begitu melekat dengan budaya Betawi. Masyarakatnya selalu menyajikan ikan ini dalam setiap perayaan kebudayaan, termasuk dalam mempererat hubungan dengan warga Tionghoa. Jika digali filosofisnya, ikan bandeng berarti sumber rezeki dan kemakmuran di dalam kehidupan sosial.
Asli Kecamatan Banjar
Ikan mas sinyonya diketahui merupakan asli dari Kecamatan Banjar, Pandeglang. Di daerah asalnya, ikan ini dibudidayakan, salah satunya oleh Wahyu. Dia memelihara ikan tersebut di kolam-kolam pembudidayaan. Menurut dia, ikan berwarna kuning keemasan menyala ini banyak diburu oleh peminatnya karena punya manfaat yang tidak sedikit. “Untuk harga ikan mas sinyonya ini masih cukup terjangkau, karena ikan ini dijadikan hiasan bagus dan dikonsumsi juga bergizi tinggi, ” kata Wahyu, mengutip YouTube Liputan6, Jumat (30/6)
Punya ukuran lebih besar
Ikan ini juga memiliki ukuran yang berbeda dari ikan mas atau ikan hias sejenis di daerah lain. Menurut Wahyu, ikan mas sinyonya memiliki ukuran yang lebih panjang dan ukurannya cukup besar hingga memiliki berat 20 kilogram. Ikan ini memang dibudidayakan warga secara turun temurun, sejak zaman nenek moyang. Sejak dahulu ikan ini sudah menjadi primadona di Pandeglang dan Banten. Penjualannya sendiri sudah sampai luar daerah bahkan mancanegara macam Singapura dan Timor Leste.
Budidayanya mudah
Wahyu mengaku tak terlalu sulit membudidayakan ikan berukuran besar itu. Menurut dia, ikan-ikan ini akan tetap besar hanya dengan perawatan sederhana. Dia mencontohkan bahwa di tempatnya ikan-ikan ini hanya dibudidayakan di kolam tanah. Asal airnya bersih, ikan bisa berkembang biak dengan baik. Proses kawin sampai bertelurnya pun masih memakai cara tradisional. Mulanya ikan yang akan dikawinkan dipindahkan dari dalam kolam ke wadah berbahan bambu. Setelahnya ikan betina akan bertelur beberapa waktu kemudian, lalu telurnya dipindah ke ijuk yang dipasang di atas air kolam.
Raup cuan hingga Rp50 juta per bulan
Ikan mas sinyonya diminati karena nilai ekonominya yang tinggi. Wahyu menjual di angka Rp100 ribu per kilogram tiap satu ekornya. Untuk indukan harganya Rp200 ribu per kilogram. Untuk harga yang masih larva, Wahyu menjualnya di angka Rp50 ribu, lalu benihnya dia jual Rp100 sampai Rp120 ribu per liter. Benih tersebut ukurannya mencapai 7 sentimeter per ekornya. “Jadi harganya masih sangat terjangkau, yang larva kapasitasnya per wadah itu bisa mencapai 3.000 sampai 4.000 ekor, dan untuk benih kita jual Rp100 sampai Rp120 ribu per liter, ” kata Wahyu.