Kisah Emak-Emak di Nusa Jaya Tangerang Tanam Sayur di Lahan Kosong, Bantu Pangan Warga di Tengah Mahalnya Bahan Pokok
Semangat emak-emak tersebut bisa membantu pemenuhan kebutuhan makanan sehat di tengah harga pangan yang mahal.
Semangat emak-emak tersebut bisa membantu pemenuhan kebutuhan makanan sehat di tengah harga pangan yang mahal.
Kisah Emak-Emak di Nusa Jaya Tangerang Tanam Sayur di Lahan Kosong, Bantu Pangan Warga di Tengah Mahalnya Bahan Pokok
Semangat ketahanan pangan rupanya bisa muncul dari inisiatif kaum perempuan, seperti yang terjadi di Kelurahan Nusa Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. Kelompok emak-emak di sana bergerak bersama menyulap lahan kosong untuk ditanami sayur.
-
Siapa saja yang tergabung dalam KWT Srikandi? Untuk saat ini, anggota KWT Srikandi ada 30 orang. Setiap hari, ada enam orang yang piket. Setiap anggota piket bertugas untuk menyirami tanaman, menyiangi, dan melayani pembeli.
-
Bagaimana cara KWT Srikandi mengelola lahan dan hasil panen? Setelah lahan diperoleh, mereka mengelola lahan itu dengan ditanami cabai sebanyak 300 batang. Setelah itu mereka membeli bibit antara lain terong, timun, tomat, sawi, ceme, gambas, labu madu, kangkong, bayam, kol, dan kembang kol. Singkat cerita, tanaman-tanaman itu tumbuh dari berbuah. Dari hasil panen sayuran tersebut uangnya digunakan untuk membeli bibit ayam sebanyak 20 ekor dan bibit lele sebanyak 2.000 ekor.
-
Dimana KWT Srikandi berlokasi? Dikutip dari kanal YouTube Cap Capung, KWT Srikandi beralamat di Dusun Pule, Desa Pule, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.
-
Dimana saja tempat yang dikunjungi dalam kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Tangerang? Beberapa tempat yang dikunjungi tentunya memiliki nilai sejarah yang kuat seperti Taman Makam Pahlawan Taruna, Stadion Benteng Reborn, Klenteng Boen Tek Bio, Makam Kalipasir serta kawasan Pasar Lama Tangerang.
-
Tempat wisata apa yang menawarkan pemandangan indah hutan dan sungai di Tangerang? Tebing Koja menawarkan panorama alam yang memukau, terutama saat matahari terbenam. Dari atas tebing, pengunjung dapat menyaksikan pemandangan hutan dan sungai yang hijau, serta kota Jakarta yang terlihat jauh di kejauhan.
-
Apa tujuan utama dari kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Kota Tangerang? Komunitas Wara-wiri Mengajar memiliki misi ingin membumikan sejarah di Kota Tangerang.
Para anggota KWT Srikandi di RT 02, RW 08 ini berhasil membudidayakan sejumlah jenis sayuran yang mudah diolah. Mereka diketahui membawa misi untuk membantu menyediakan kebutuhan pangan di tengah harga bahan pokok yang mahal.
“Kami tergerak untuk memanfaatkan lahan yang dulunya semak belukar menjadi lahan produktif,” terang Ketua RW 08, Kelurahan Nusa Jaya, Erwin Lubis, mengutip tangerangkota.go.id, Rabu (8/5).
Mengatasi Masalah Kenaikan Harga Pangan
KWT Srikandi dibentuk pada awal tahun 2023 lalu. Saat itu, peruntukannya adalah membantu mengatasi kenaikan harga pangan dan memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
Dengan melihat keberhasilan KWT di daerah lain, Erwin meyakini jika KWT Srikandi juga dapat membantu menyediakan pangan bagi masyarakat sekitar. Apalagi, kata dia, KWT juga mendapat bantuan dari lurah setempat.
“Mendapat dukungan dari Lurah Nusa Jaya, akhirnya kami sepakat membangun KWT di lingkungan RW 08 agar hasilnya dapat dikonsumsi oleh masyarakat sekitar,” katanya.
Tanam hingga 100 Jenis Sayuran
Di bawah kepemimpinan KWT oleh Mimin Suminar, sebanyak 15 emak-emak di sana berhasil menanam hampir 100 tanaman meliputi pakcoy, kangkung, daun singkong, jahe, lengkuas, cabai, terong, dan berbagai jenis buah-buahan.
Untuk luas lahan diketahui mencapai 700 m2, dengan sistem perawatan rutin melalui penyiraman dan perawatan khusus. Hasil panennya kemudian dibagikan kepada warga yang membutuhkan.
“Setiap akhir pekan kami selalu membagikan hasil panen yang ada di sini kepada masyarakat secara gratis. Biasanya kami bagikan selepas kegiatan senam bersama yang dilaksanakan di halaman KWT Srikandi tak hanya dari RW 08, namun juga warga sekitar,” lanjut Erwin.
- Menko Zulkifli Hasan Sidak Harga Pangan di Bandung, Begini Hasil Temuannya
- Gurihnya Menjes Goreng, Makanan Berbahan Dasar Kedelai di Jawa Timur
- Badan Gemetar karena 2 Hari Tak Masak, Nenek Ini Bertahan Hidup dengan Rebusan Daun Singkong
- Penghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar
Warga Tergerak untuk Melakukan Penghijauan
Sementara itu, Ketua KWT Srikandi, Mimin Suminar menyatakan, dari kegiatan KWT emak-emak di sana mulai sadar untuk mengaplikasikan kegiatan menanam sayuran di rumah masing-masing.
Mereka memanfaatkan lahan-lahan kosong seperti halaman belakang, juga pekarangan depan sebagai lahan pertanian perkotaan. Ini juga menjadi salah satu upaya penghijauan sederhana yang bisa dilakukan dari rumah masing-masing.
bahwa meskipun KWT Srikandi belum sebesar KWT di tempat lain, namun ia berharap agar kedepannya KWT Srikandi dapat terus berkembang. Ia juga mendorong para anggota KWT untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah mereka secara maksimal untuk bercocok tanam sayuran dan tanaman obat.
“Alhamdulillah hampir sebagian warga mulai menanam tanaman di pekarangan rumah. Semoga ke depannya kepedulian akan bercocok tanam bisa terus dilanjutkan, sehingga dapat membantu perekonomian warga,” ujar Mimin.
KWT Lain di Karawaci Tangerang
Selain KWT Srikandi, ada juga KWT Cabe Rawit yang berada di wilayah Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. KWT tersebut sudah ada lebih dulu sejak 2020, sebelum KWT Nusa Jaya.
Secara rintisan, KWT Cabai Rawit juga memulainya dengan menyulap lahan kosong di sana. Para pengelolanya yang merupakan kaum perempuan menanam aneka sayuran untuk membantu ketahanan pangan warga.
Saat itu, kehadiran KWT Cabai Rawit turut membantu penyediaan makanan sehat, untuk membantu warga terdampak pandemi Covid-19. Beberapa sayuran seperti pokcoy, sawi, kol dan lidah buaya dikembangkan lewat metode organik sebagai minuman kesehatan.
Saat itu, KWT yang diketuai oleh Suwarni mampu membudidayakan hingga 3.000 bibit sayuran untuk ketahanan pangan warga di masa PPKM oleh pemerintah