Kisah Pilu Aisyah, Tinggal Sebatang Kara Usai Ibu Meninggal karena Covid-19
Covid-19 ini juga menghadirkan kisah pilu bagi Aisyah Alusa, warga Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Pada 15 Januari lalu, Ia harus ditinggal oleh sang ibu yang meninggal karena terinfeksi Covid-19.
Pandemi Covid-19 hingga kini masih merebak di Indonesia. Bahkan setiap harinya, jumlah kasus positif semakin bertambah yang membuat tak sedikit rumah sakit harus menambah kapasitas ruang perawatan.
Covid-19 ini juga menghadirkan kisah pilu bagi Aisyah Alusa, warga Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Pada 16 Januari lalu, Ia harus ditinggal oleh sang ibu yang meninggal karena terinfeksi Covid-19.
-
Kapan bencana banjir lumpur terjadi di Tangerang Selatan? Bencana banjir lumpur dikarenakan jebolnya tanggul Situ Gintung yang berlokasi di Tangerang Selatan menimbulkan berbagai macam penyakit bagi penduduk sekitar.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Bagaimana Jembatan Kaca Berendeng menggambarkan keragaman di Kota Tangerang? “Tidak hanya sebagai jembatan penghubung, Jembatan Kaca Berendeng juga menjadi ikon yang merepresentasikan heterogenitas kebudayaan di Kota Tangerang,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Rizal Ridolloh, melalui keterangan tertulis.
-
Di mana bukti penyebaran tungau ditemukan? Ini berdasarkan temuan baru para arkeolog di situs garnisun Romawi di Vindolanda di Northumberland, di selatan Tembok Hadrian.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
-
Arca Tanjung Telang menggambarkan apa? Arca Tanjung Telang atau dikenal masyarakat setempat bernama Arca Putri merupakan sebuah batu berukuran cukup besar yang menggambarkan manusia dengan seekor gajah. Bentuk manusia yang terpahat di bebatuan besar itu tampak jelas, mata bulat, dahi, bibirnya yang tebal, hingga rahang yang besar. Manusia tersebut terlihat membawa senjata, memakai perhiasan dengan posisi sedang menunggangi gajah.
Menurut keterangan Marliansyah selaku Ketua RW setempat, Aisyah kini harus hidup sebatang kara karena sebelumnya sang ayah juga telah meninggal dunia.
“Ia baru saja ditinggal untuk selama-lamanya oleh ibu lantaran terpapar Covid-19. Sebelumnya juga ayahnya sudah meninggal waktu Aisyah umurnya baru 2 tahun. Sekarang dia hidup sendirian,” terang Marliansyah seperti dikutip dari Liputan6.
Mengantar Sang Ibu ke Puskesmas
Menurut Marliansyah, kejadian pilu yang dialami Aisyah bermula saat sang ibu yang bernama Rina mengalami gejala Covid-19 seperti demam, rasa pusing di kepala, hingga bantuk pada Jumat (15/1) pagi.
Selanjutnya oleh beberapa tetangga, Rina diantar ke Puskesmas Benda Baru untuk berobat. Setibanya di puskesmas, Rina langsung menjalani rapid test dan hasilnya menunjukkan Ia reaktif Covid-19. Kemudian oleh pihak puskesmas Rina dirujuk dan diantar ke Rumah Sakit Permata untuk dilakukan swab PCR test.
"Hasilnya positif Covid-19, akhirnya dikasih pilihan, mau dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 atau isolasi mandiri. Akhirnya, karena kepikiran Aisyah sendirian di rumah, almarhumah memutuskan untuk isolasi mandiri di rumah," tutur Marliansyah.
Sempat Merawat Sang Ibu Sebelum Ditinggal Wafat
Saat menjalani isolasi mandiri di rumah, Aisyah pun sempat merawat sang ibu. Bahkan pada Sabtu (16/1) sore, Aisyah sempat menyuapi sang ibu dan mendampinginya.
Kemudian pukul 17:30 WIB, Aisyah mencoba membangunkan sang ibu yang tengah tertidur lelap untuk melaksanakan salat maghrib berjamaah. Namun Aisyah terkejut saat mengetahui tubuh sang ibu sudah dalam kondisi kaku dan tak memberikan respons.
"Kami waktu itu mendengar dan melihat Aisyah menangis. Langsung beberapa warga berkumpul di depan rumahnya. Kami juga serba salah, karena kami tahu almarhumah kena Covid-19. Akhirnya tidak boleh ada warga yang masuk, saya langsung hubungi kelurahan, puskesmas, dan Polsek Pamulang," terangnya.
“Waktu itu dokter puskesmas langsung datang dengan APD lengkap, mengecek langsung kondisi almarhumah dan dinyatakan almarhumah sudah meninggal sejak Sabtu sore. Petugas langsung merapikannya di atas tempat tidur, sembari menunggu Satgas Covid-19 yang baru bisa datang keesokan harinya pukul 06.00 WIB pagi,” tambah Marliansyah.
Aisyah Terpapar Covid-19 dari Sang Ibu
Setelah proses pemakaman Rina di TPU Jombang Kota Tangerang Selatan selesai, Marliansyah pun berinisiatif membawa Aisyah ke Siloam Hospital untuk menjalani swab test.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, diketahui Aisyah juga terpapar Covid-19. Ia pun langsung menjalani perawatan.
“Ternyata Aisyah juga terpapar Covid-19 dari ibunya. Dari sana langsung koordinasi dengan satgas dan Aisyah dirawat di Rumah Lawan Covid-19 di Tangsel," imbuhnya.
Dirawat Warga
©2021 Liputan6/editorial Merdeka.com
Bersama warga lainnya, Marliansyah selalu memantau kondisi Aisyah guna memastikan kebutuhannya tercukupi selama masa perawatan. Ia pun merasa tak tega dengan kondisi Aisyah yang kini hidup sebatang kara.
Ia dan warga lainnya juga kerap bergantian mensupport Aisyah agar tetap semangat menjalani kehidupan termasuk melawan Covid-19.
"Kami pastikan Aisyah tidak kekurangan satu hal pun. Tiap hari kami kontrol, kami antarkan makanan enak dan sehat, biar dia tetep semangat untuk sehat," pungkas Marliansyah.