Menelusuri Arca Tanjung Telang, Simbol Manusia yang Hidup Berdampingan dengan Gajah
Benda peninggalan zaman Megalitikum ini menjadi menandakan jika manusia pada sudah hidup berdampingan dengan gajah.
Benda peninggalan zaman Megalitikum ini menjadi menandakan jika manusia pada sudah hidup berdampingan dengan gajah.
Menelusuri Arca Tanjung Telang, Simbol Manusia yang Hidup Berdampingan dengan Gajah
Manusia sudah hidup selama ribuan tahun berdampingan dengan kebudayaan yang berawal dari sebuah kebiasaan kemudian dilakukan secara terus-menerus. Keduanya merupakan unsur yang tidak bisa dipisahkan selama manusia masih melakukannya.
(Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id)
-
Dimana patung manusia tertua ditemukan? Arkeolog dari Universitas Istabul, Nemci Karul, menemukan sebuah patung manusia kuno yang diperkirakan berusia 11.000 tahun di Karahan Tepe, Turki.
-
Dimana situs megalitik itu berada? Bukti kehidupan zaman Megalitikum juga terdapat di Provinsi Sumatra Barat, tepatnya di kaki Gunung Dempo.
-
Di mana kerangka manusia prasejarah ditemukan? Belasan kerangka itu ditemukan di gua-gua di Lembah Nenggiri yang terpencil sekitar 215 kilometer di utara Kuala Lumpur.
-
Bagaimana ciri fisik manusia di patung gajah Pasemah? Mengutip laman Museum Nasional Indonesia, manusia-manusia yang terpahat di batu memiliki ciri fisik bibir tebal dan hidung pesek.
-
Dimana artefak berkepala ular ditemukan? Arkeolog menemukan artefak misterius selama penggalian arkeologi di situs Bahra 1 di gurun Al Subiyah, Kuwait yang mengungkap peradaban prasejarah antara tahun 5500 - 4900 SM, peradaban yang lebih tua dari bangsa Sumeria.
-
Apa saja jenis peninggalan megalitikum di Sulawesi Tengah? Peninggalan batu-batu besar berbentuk tugu (menhir), bejana batu (kalamba), meja batu (dolmen), tempat jenazah (sarkofagus), atau punden berundak, menjadi bukti adanya peradaban manusia ribuan tahun lalu.
Kehidupan di masa lalu tentunya telah meninggalkan sebuah warisan budaya yang sangat penting bagi umat manusia. Peninggalan tersebut salah satunya berupa batu megalitik yang dipahat dengan rapi sehingga membentuk suatu objek tertentu.
Peninggalan semacam ini berada di Desa Tanjung Telang, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatra Selatan. Sebuah arca telah ditemukan di kawasan tersebut dengan bentuk yang unik dan menggambarkan kehidupan berbudaya manusia di zaman dahulu.
Penggambaran Manusia dengan Gajah
Mengutip kebudayaan.kemdikbud.go.id, situs yang diberi nama Tanjung Telang ini merupakan peninggalan Zaman Megalitikum yang letaknya berada di paling timur dan jaraknya cukup jauh dari Gunung Dempo.
Arca Tanjung Telang atau dikenal masyarakat setempat bernama Arca Putri merupakan sebuah batu berukuran cukup besar yang menggambarkan manusia dengan seekor gajah.
Bentuk manusia yang terpahat di bebatuan besar itu tampak jelas, mata bulat, dahi, bibirnya yang tebal, hingga rahang yang besar. Manusia tersebut terlihat membawa senjata, memakai perhiasan dengan posisi sedang menunggangi gajah.
Hubungan Erat
Mengutip beberapa sumber, penemuan Arca Tanjung Telang yang menggambarkan manusia dengan gajah ini tentu ada makna di baliknya. Ya, hubungan antara manusia dan gajah memiliki keistimewaan apabila dibandingkan dengan hewan-hewan lainnya.
Penggambaran seekor gajah yang terpahat di Arca Tanjung Telang ini konon memiliki peran yang tidak bisa dilakukan oleh manusia. Bahkan, penggambaran gajah ini diartikan jika hewan ini memiliki semacam kekuatan, akan tetapi tetap bisa berhubungan baik dengan manusia.
Simbol hubungan manusia dengan gajah tak hanya digambarkan pada Arca Tanjung Telang saja, melainkan ada beberapa situs lainnya.