Kisah Macan Tutul Terakhir di Jakarta, Ditembak Pak Camat usai Serang Warga Kampung karena Kelaparan
Asisten wedana dengan kepolisan dari polsek setempat langsung melakukan perburuan ke lapangan dan mencari ke tempat persembunyian macan itu.
Asisten wedana dengan kepolisan dari polsek setempat langsung melakukan perburuan ke lapangan dan mencari ke tempat persembunyian macan itu.
Kisah Macan Tutul Terakhir di Jakarta, Ditembak Pak Camat usai Serang Warga Kampung karena Kelaparan
Pagi hari sebelum pukul 09.00 WIB, keheningan warga Condet di bilangan Jakarta Timur tiba-tiba pecah usai seorang warga diserang seekor macan tutul.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Kapan Sumatra Thawalib resmi didirikan? Pada tahun 1918, nama Koperasi Pelajar berubah menjadi Sumatra Thawalib yang dicanangkan oleh Ichwan, El Yunusy, Jalaluddin Thalib, dan Inyiak Mandua Basa pada tahun 1919.
-
Kapan Kota Tua Jakarta dibangun? Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Kemudian di tahun 1619, VOC di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen, Jayakarta pun dihancurkan. Setahun kemudian, kota baru bernama Batavia dibangun oleh VOC untuk menghormati Batavieren, yaitu leluhur bangsa Belanda.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
Hari itu bulan Oktober 1929. Macan tersebut menerkam korban untuk dijadikan sebagai target mangsanya.
Namun dengan refleksnya, pria itu mencoba sekuat tenaga melakukan perlawanan agar tidak tewas dijadikan menu sarapan dari kucing besar itu.
Tidak jelas datangnya dari mana, namun kejadian itu langsung menggegerkan warga di sana.
Warga Condet Hampir Diterkam
Penyerangan macan tutul itu berawal ketika pria tersebut melintas di sekitar lokasi. Tiba-tiba saja hewan itu langsung berlari ke arah dirinya.
Korban marah dan lekas memukul macan itu dengan sebatang kayu agar hewan tersebut tidak lagi menyerangnya.
Upayanya kemudian berhasil. Macan tutul kemudian kembali bersembunyi masuk ke wilayah hutan untuk melindungi diri.
Panjang Macan Tutul 1,70 meter
Menurut informasi, macan tutul itu cukup besar dan panjang, dengan panjang tubuh mencapai 1,70 meter.
Kejadian disebutkan berlangsung pada hari Senin, di sekitar wilayah Pasar Rebo yang tak jauh dari kantor Polsek.
Pertarungan keduanya kemudian mengundang perhatian asisten wedana yang langsung mendatangi lokasi.
Macan Kelaparan
Kemarahan warga yang diserang itu juga didukung amarah dari asisten wedana atau camat di lokasi. Ini berkaitan dengan banyaknya ternak warga yang dilaporkan hilang.
Sejak itu diketahui jika macan tutul tersebut mengalami kelaparan, sehingga memangsa ternak dan menyerang warga tersebut.
Asisten wedana dengan kepolisan dari polsek setempat langsung melakukan perburuan ke lapangan dan mencari ke tempat persembunyiannya.
- Polisi Sebut Mayat Pria Korban Pembunuhan di Kali BKT Pegawati MRT Jakarta
- Massa Padati Area Patung Kuda Jakarta, Dukung MK Soal Batasan Usia Capres-Cawapres
- Menkes Ungkap Kasus ISPA di Jakarta Meningkat Sejak Awal 2023: Tadinya 50 Jadi 200 Ribuan
- Usulan Pengaturan Jam Kerja buat Tekan Macet Jakarta, Ini Kata Polisi
Macan Terakhir di Condet Tewas
Setelah ditemukan, polisi langsung menembak macan itu dengan pistol dinasnya. Kemudian macan itu sekarat dan mengerang kesakitan.
Setelahnya asisten wedana ikut menembak ke arah telinga sehingga macan terakhir di Condet itu langsung tewas.
Berita ini diketahui terbit di sebuah surat kabar zaman Hindia Belanda bernama Soerabaijas Handlesblad edisi 16 Oktober 1929.