Kisah Ursone, Petani Susu Italia yang Selamatkan Bandung dari Kabar Miring Belanda
Keluarga Ursone diketahui menjadi kalangan yang berpengaruh di Bandung karena memberikan tanah pribadi secara cuma-cuma untuk pendirian observatorium Bosscha, dan berhasil menyelamatkan citra Bandung dari kabar miring kalangan Belanda non Priangan saat penyelenggaraan Kongres Pengusaha Gula (Suikerplanters Congress).
Banyak sejarah menarik yang bisa digali di Kota Kembang, Bandung, Jawa Barat. Kota dengan keindahan alam berjuluk Paris van Java tersebut, ternyata di sana pernah menetap sebuah keluarga pendatang asal Italia pertama, dengan segudang pengaruhnya yang luar biasa.
Keluarga Ursone yang terdiri dari empat bersaudara itu datang ke tanah Priangan pada tahun 1880 untuk mengembangkan budi daya ternak, termasuk industri susu sapi di kawasan Lembang hingga menjadi terkenal.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Bagaimana kabar terbaru dari seleb dadakan yang meredup? Meskipun popularitas mereka meredup, beberapa dari mereka tetap aktif di media sosial dan masih memiliki pengikut yang setia. Namun, sebagian lainnya * * * * * Kelima seleb dadakan ini viral karena keunikan mereka, baik dari gaya bicara, penampilan, atau konten yang mereka buat. Namun, popularitas mereka yang meredup bisa disebabkan karena kurangnya konten yang menarik, kejenuhan publik, atau munculnya tren baru.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
Tak sampai di situ, mereka turut menjadi kalangan yang berpengaruh karena memberikan tanah pribadi secara cuma-cuma untuk pendirian observatorium Bosscha, dan berhasil menyelamatkan citra Bandung dari kabar miring kalangan Belanda non Priangan saat Kongres Pengusaha Gula (Suikerplanters Congress).
Seperti apa kisah menariknya? Berikut informasinya yang berhasil Merdeka.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (15/7/2021).
Dari Peternak Lembang Menjadi Juragan Susu Terkenal Se-Hindia Belanda
Keluarga Ursone
©2021 ngaderes.com/buana indonesia/ editorial Merdeka.com
Nama Ursone Fam (keluarga Ursone) tampaknya terus dikenang di industri per susuan di tanah pasundan hingga Hindia Belanda. Pasalnya, ia menjadi salah satu tokoh yang berhasil mengembangkan geliat susu murni di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung.
Melansir laman ngaderes.com, keluarga Ursone mengawali karier di industri susu dengan menjadi seorang “leveransir” (supplier) yang mengantarkan produk susu sapi ternaknya ke sejumlah hotel, salah satunya Hotel Savoy Homann.
Saat itu susunya mulai dikenal sebagai salah satu, dari tiga peternak susu yakni perusahaan di Pangalengan, dan dua lagi berada di Wilayah Ujungberung Kaler.
Di tahun 1895, mereka kemudian mendirikan pabrik pemerahan susu bernama Lembangsche Melkerij Ursone yang terkenal sebagai pabrik susu terbaik di Hindia Belanda.
"Di awal karier, Ursone Fam telah memiliki 30 ekor sapi yang dibawa dari negeri Belanda. Tak berapa lama jumlahnya meningkat hingga 250 ekor dengan produksi yang ikut meningkat dari 100 botol, menjadi ribuan liter dalam sehari. Produksi yang melimpah itu lantas ditampung di Bandoengsche Melk Centrale, (badan usaha gabungan para peternak dan pengusaha susu) yang memiliki fasilitas pengolahan modern dan jaringan distribusi internasional," tulis Haryono Kunto, dalam Bandoeng Tempo Doeloe : 95.1984.
Sumbangkan Tanah Pribadi untuk Pendirian Observatorium Bosscha
Sebagai keluarga yang dikenal dermawan, Ursone dan keluarganya turut menyumbangkan tanah miliknya untuk kepentingan ilmu pengetahuan astronomi pada saat itu.
Mereka, merupakan pihak pertama yang menginisiasi berdirinya observatorium Bosscha di tanah pribadinya untuk kepentingan kemajuan di bidang objek bintang yang tengah dikembangkan Pemerintah Hindia Belanda pada saat itu.
"Observatorium ini dapat dibangun berkat dana dari Karel Rudolf Bosscha (1865-1928) seorang pengusaha perkebunan di wilayah Priangan. Dalam proses pembangunan obervatorium ini, Bosscha mendapatkan bantuan dari pemilik perusahaan susu “Baroe Adjak” Ursone Bersaudara berupa tanah seluas 6 hektar di daerah Lembang," melansir cagarbudaya.kemdikbud.go.id.
Selamatkan Bandung dari Kabar Miring Petinggi Belanda Luar Priangan
Kisah menarik lainnya dari Ursone adalah ketika salah satu dari empat bersaudara tersebut berhasil menyelamatkan Bandung dari kabar miring kalangan Belanda luar Priangan di kongres Pengusaha Gula (Suikerplanters Congress) tahun 1896.
Saat itu dikabarkan jika jalur kereta api dari Jawa Tengah dan Jawa Timur menuju kawasan Priangan telah dibuka. Sebagai daerah dengan banyaknya juragan perkebunan Belanda, didirikanlah sebuah perayaan di Gedung Merdeka atas dibukanya jalur yang dihadiri Preangerplanters (Petani teh dan kopi dari Priangan) sebagai tuan rumah, dan Suikerplanters (Petani tebu dari Jawa tengah dan Jawa timur), dengan mengundang “zangeres” atau Penyanyi, kenamaan dari Paris, Perancis.
Nahasnya, saat itu wilayah Bandung tidak memiliki piano dengan kualitas baik. Hanya ada organ seadanya, dengan kondisi tak layak. Tak sampai di situ, penyelenggara pun turut kebingungan lantaran di wilayahnya juga tak ada pemusik handal (khususnya piano).
Mencegah tercorengnya Bandung di mata petinggi pertanian Belanda dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, Mama Homann, pemilik Hotel Savoy Homann memberitahu bahwa tukang leveransir susu di hotelnya, yakni Ursone bersaudara sangat piawai dalam memainkan alat musik gesek.
Akhirnya Pieter Sijthoff selaku kepala Gementee Bandung, langsung menjemput Ursone bersaudara agar memainkan musik di pementasan tersebut guna menghindari citra buruk wilayahnya. Akhirnya Sijthoff berhasil memboyong Ursone bersaudara untuk memainkan biola dan piano, berbekal kemampuan musik vistuoso sejak kecil hingga mampu mengiringi penyanyi dari Paris itu.