Libatkan 15 Warga, Perangkat Desa di Bogor Ini Tilap Dana Bansos Covid-19 Rp54 Juta
Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor, Polda Jawa Barat menangkap seorang staf Desa Cipinang, di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Senin (15/2) kemarin. Staf desa berinisial LH (32) tersebut kedapatan menilap dana bantuan sosial (bansos) Covid-19.
Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor, Polda Jawa Barat menangkap seorang staf Desa Cipinang, di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Senin (15/2) kemarin. Staf desa berinisial LH (32) tersebut kedapatan menilap dana bantuan sosial (bansos) Covid-19.
Tak sendiri, pelaku menyalahgunakan dana bansos ini dengan beberapa orang lain. Dana yang ditilap LH hampir mencapai Rp54 juta.
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang memperkenalkan asinan Bogor? Mengutip Youtube Trans7 Official, kehadiran asinan di Bogor sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Ketika itu makanan ini dikenalkan oleh seorang Kapiten Tionghoa bernama Tan Goan Piaw.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.
-
Apa yang keluar dari sumur di Bogor? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
"Kegiatan penyalahgunaan dana penanganan fakir miskin tahun 2020 ini diawali laporan masyarakat Kecamatan Rumpin, bansos tunai pemerintah yang digunakan untuk penanganan pandemi," ujar Kapolres Bogor AKBP Harun saat konferensi pers di kantornya, Cibinong, Bogor, dilansir dari Antara.
Memanipulasi 30 Data Penerima Bansos
www.ivandimitrijevic.com
Berdasarkan keterangan pelaku, modus penyalahgunaan dana bansos dilakukan dengan cara memanipulasi 30 data penerima bansos. Dari aksinya itu, ia berhasil mengantongi uang senilai Rp54 juta atau Rp1,8 juta per satu akun bansos.
"Pemerintah kan memberikan bantuan setiap bulannya Rp600 ribu, dikalikan tiga jadi Rp1,8 juta per orang," ujar mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
Dibantu 15 Warga
Dalam melancarkan aksinya, LH dibantu 15 warga yang masing-masing memiliki dua akun penerima bansos. Warga yang terlibat melakukan pencairan dana di Kantor Pos Cicangkal, Rumpin, Bogor. 15 warga yang mencairkan dana bansos mendapatkan bayaran masing-masing Rp250 ribu.
"Sementara 15 figuran ini masih berstatus saksi, masih kami dalami. Kalau bukti cukup akan kami tersangkakan," terang Harun.
Polisi Akan Mengecek Alur Pencairan Dana Bansos di Desa
Dari kasus tersebut, Satreskrim Polres Bogor berhasil mengamankan barang bukti, berupa satu lembar kuitansi, satu unit handphone, serta 27 lembar surat undangan warga penerima bansos tunai.
Harun mengungkapkan, terbongkarnya kasus penggelapan dana bansos di Desa Cipinang, Rumpin ini menjadi pintu masuk Polres Bogor untuk memeriksa alur pengelolaan bansos di desa.
"Kami akan cek di desa-desa lainnya, khawatir ada kejadian serupa karena kebijakan pemerintah bagus untuk hadapi pandemi, namun disalahgunakan oleh oknum aparat ini," pungkasnya.