Memahami Tanda Hitam di Dahi Seorang Muslim, Berikut Penjelasannya
Sebagian masyarakat kita sering menganggap tanda hitam di dahi sebagai tanda kesholehan dan ketaatan seseorang karena rajin beribadah.
Sebagian masyarakat kita sering menganggap tanda hitam di dahi sebagai tanda kesholehan seseorang karena rajin beribadah. Tanda hitam di dahi ini bahkan tidak hanya dimiliki oleh laki-laki. Karena perempuan pun, tak jarang juga memiliki tanda ini.
Meskipun tidak sepenuhnya salah, namun, tanda hitam di dahi sebenarnya tidak bisa kita jadikan acuan sebagai tanda dari kesholehan dan ketaatan seseorang. Masih ada beberapa aspek lainnya yang bisa kita lihat untuk melihat tingkat ketakwaan seseorang.
-
Bagaimana cara mengamalkan dzikir "Ya Jabbar"? Mengamalkan dzikir “Ya Jabbar” adalah sebuah praktik spiritual dalam Islam yang bertujuan untuk mengingat dan memohon kepada Allah SWT dengan menggunakan salah satu dari Asmaul Husna, yaitu “Al Jabbar” yang berarti “Yang Maha Perkasa”.
-
Siapa saja yang dapat mengamalkan dzikir "Ya Jabbar"? Cara mengamalkan Ya Jabbar ini perlu diketahui umat muslim.
-
Kapan dzikir "Ya Jabbar" dianjurkan untuk diamalkan? Dzikir “Ya Jabbar” adalah salah satu cara bagi umat Islam untuk mengingat dan memohon kepada Allah SWT dengan harapan bahwa-Nya akan memberikan apa yang mereka butuhkan sesuai dengan sifat-sifat-Nya yang agung.
-
Apa arti dari "Ya Jabbar" dalam konteks Asmaul Husna? "Ya Jabbar" adalah salah satu dari 99 Asmaul Husna, yang merupakan nama-nama baik dan indah Allah SWT dalam Islam. "Ya Jabbar" berarti "Wahai Tuhan yang Maha Perkasa" atau "Maha Gagah".
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Siapa yang dilarang menyambung rambut dalam Islam? Nabi Muhammad SAW dengan tegas melarang umatnya untuk menyambung rambut, baik dengan rambut asli maupun rambut palsu. Hal ini berdasarkan beberapa hadis yang menyebutkan bahwa Allah mengutuk wanita yang menyambung rambut dan meminta untuk disambungkan.
Bahkan dikatakan kita harus berhati-hati dengan tanda hitam di dahi, karena hal tersebut bisa menimbulkan riya'. Dari Abi Aun, Abu Darda' pernah bertemu seseorang yang memiliki tanda hitam di dahi. Kemudian beliau berkata, "Seandainya bekas itu tidak ada pada dirimu tentu lebih baik."
Untuk memahami lebih lanjut mengenai tanda hitam di dahi, berikut kami sampaikan ulasan tentang yang dilansir dari liputan6.com.
Tanda Hitam di Dahi
"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud…" (QS. Al Fath: 29).
Dari ayat di ataslah anggapan bahwa tanda hitam merupakan tanda sujud seseorang. Dahi memang menjadi salah satu bagian tubuh yang digunakan untuk bersujud. Kontak berulang kali dari dahi dengan sajadah saat sholat dinilai memang bisa menghasilkan tanda hitam pada dahi seorang muslim.
Apalagi jika seseorang dengan rajin melaksanakan banyak ibadah sholat, baik yang wajib mau pun yang sunnah, dalam jangka waktu yang lama. Tak heran jika muncul tanda hitam di dahi. Inilah yang menjadikan tanda hitam di dahi dikenal sebagai tanda kesholehan dan ketaatan seseorang.
Tanda Hitam di Dahi pada Kaum Muslimah
Tanda hitam di dahi seorang Muslim ternyata juga terjadi pada golongan lainnya. Ketika banyak orang yang menafsirkan bahwa tanda sujud di wajah adalah orang-orang yang bersama Rasulullah SAW yang secara tidak langsung menggambarkan tingkah laku mereka, yaitu perilaku baik dan juga tabiat yang mencerminkan ajaran Islam.
Faktanya, tanda hitam di dahi seorang Muslim tidak bisa dijadikan sebagai ciri fisik dari wajah seorang yang sholeh. Jadi, tanda hitam di jidat seseorang bukanlah tolok ukur bahwa orang tersebut telah melaksanakan ibadah sholat dengan rajin dan khusyu'.
Surat Al-Fath menjelaskan kepada seluruh umat Islam bahwa bukan hanya kaum Muslim saja yang kerap mendapat tanda hitam di jidat, melainkan Muslimah juga. Selama ini, kita memang jarang melihat seorang perempuan yang memiliki tanda hitam di dahi.
Padahal, banyak juga Muslimah yang telah menjalankan sholat dengan rajin dan khusyu, namun mereka tidak memiliki tanda hitam di dahinya.
Bukan Ukuran Kesholehan Seseorang
Anggapan tanda hitam di dahi sebagai tanda kesholehan seseorang sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Karena ada juga orang-orang sholeh namun tidak memiliki tanda hitam di dahi. Kesholehan seorang Muslim justru akan lebih terlihat dari perilaku, akhlak, dan moral yang dia tunjukkan.
Selain itu, sebelumnya kita juga sudah ditunjukkan adanya riwayat dari Abu Darda' bahwa tanda hitam di dahi tidak disukai karena dikhawatirkan akan menimbulkan sifat riya' pada pemiliknya.
Selain itu, ada pula riwayat dari Anas bin Malik yang menunjukkan sikap Rasulullah SAW terhadap seseorang yang memiliki tanda hitam di antara kedua matanya.
Dari Anas bin Malik RA dari Nabi SAW bersabda, "Sungguh aku marah dan tidak menyukai seorang laki-laki yang ketika aku melihatnya terdapat bekas sujud di antara kedua matanya." (Lihat, Muhammad al-Khathib asy-Syarbini, Tafsir as-Sirajul Munir, Beirut-Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, juz, IV, h. 31).
Penyebab Tanda Hitam di Dahi Seseorang
Ada beberapa penyebab tanda hitam di dahi seorang Muslim, atau bahkan orang lainnya. Pertama, hal ini disebabkan karena kulit yang sensitif. Bagi sebagian orang, kulit begitu sensitif dengan beberapa kondisi lingkungan. Apabila kulit wajah Anda merupakan kulit yang sangat sensitif, maka kemungkinan besar tanda hitam di dahi bisa saja muncul.
Kedua, penyebab tanda hitam di dahi bisa muncul karena adanya dari gesekan keras ketika seseorang sujud. Apabila kebiasaan ini dilakukan secara berulang kali, maka dapat menyebabkan tanda hitam di jidat seorang Muslim dan orang lainnya.
Tanda hitam di dahi seorang muslim sebenarnya bukan hal yang harus dipermasalahkan. Karena ada pula anggapan yang menyebut bahwa tanda hitam di dahi merupakan tanda riya'.
Selama seseorang tidak membuat-buat tanda hitam dengan sengaja, atau dengan sengaja melakukan sujud dengan keras agar dahinya menjadi hitam, maka tanda hitam di dahi bukanlah sesuatu yang harus Anda khawatirkan.
Tanda hitam di dahi bukanlah tanda riya', melainkan hanya dikhawatirkan dapat menimbulkan riya' pada seseorang. Hal ini pun juga kembali pada niat masing-masing individu.
Kita hanya perlu berhusnudzon kepada seorang muslim yang memiliki tanda hitam di dahi dan memperbaiki ibadah kita sendiri. Wallahu A'lam.
(mdk/ank)