Menari 7 Jam Nonstop, Penari di Bandung Ini Bawa Pesan Khusus dari Sosok RA Kartini
Aksi para penari tersebut begitu memukau di tengah suasana teduh pepohonan di lokasi tersebut. Pertunjukan ini juga berupaya menghadirkan pesan dari sosok RA Kartini melalui tema “Bangkit Bersama di Masa Pandemi”.
Enam penari dari Sanggar Bongkeng Arts Space melakukan pertunjukan di Taman Hutan Raya (Tahura) Ir Djuanda, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Rabu (21/4). Aksi dua orang penari perempuan serta empat penari laki-laki ini digelar selama tujuh jam nonstop untuk memperingati hari lahir Raden Ajeng Kartini.
Aksi para penari tersebut begitu memukau di tengah teduhnya pepohonan di lokasi tersebut. Pertunjukan ini juga berupaya menghadirkan pesan dari sosok RA Kartini melalui tema “Bangkit Bersama di Masa Pandemi”.
-
Kenapa surat kabar menjadi primadona di Bandung? Di era kejayaannya, surat kabar menjadi primadona bagi masyarakat yang tengah menantikan informasi.
-
Apa yang sebenarnya terjadi di foto-foto yang beredar di media sosial tentang Bandung yang dipenuhi salju? Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan hasil suntingan dan telah beredar dari tahun lalu.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Bagaimana Sariban menyebarkan pesan kebersihan di Bandung? Di sepeda tuanya, ia menuliskan pesan untuk masyarakat agar membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Imbauan ini diserukan agar banyak orang yang makin sadar akan kebersihan lingkungan demi masa depan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Kira-kira pesan apa yang disampaikan? Berikut ulasan lengkapnya sebagaimana dilansir dari Liputan6.
Membawa Semangat Pantang Menyerah
Sanggar Bongkeng Arts Space memperingati Hari Kartini di Bandung
©2021 Liputan6/ Merdeka.com
Para penari tersebut mencoba membawa pesan semangat pantang menyerah seperti yang telah ditunjukkan oleh pejuang emansipasi wanita kelahiran Rembang itu. Semangat itu juga yang dibawa Bongkeng Arts Space untuk mengajak masyarakat bersama-sama melawan pandemi Covid-19 yang hingga kini masih merebak.
"Tujuannya mengingatkan kembali sosok Kartini itu seperti apa. Beliau kan banyak menuliskan surat-surat kepada sahabatnya bahwa habis gelap terbitlah terang itu yang kita ambil pesannya saat ini yaitu jangan menyerah karena sehabis pandemi ini kita harus bangkit. Jadi Kartini saat ini adalah kita yang tak boleh menyerah sama sekali dengan keadaan," ujar Direktur Sanggar Bongkeng Arts Space Deden Tresnawan.
Perempuan dan Laki-Laki Sejajar
Menurut salah satu penari, Mahaika Umiyati Putri Sabana, Kartini menjadi pembeda dari kebanyakan perempuan Jawa, di mana ia berani membawa pesan perlawanan terhadap ketidakadilan dengan menulis surat kepada teman-temannya di Belanda.
Mahaika sendiri berharap agar perempuan di masa sekarang mampu meneladani perjuangan RA Kartini dalam mengangkat derajat perempuan hingga bisa sejajar dengan laki-laki. Karena menurutnya, perempuan juga memegang peran penting di setiap lini kehidupan.
“Kartini merupakan pahlawan perempuan yang harus dibanggakan. Dia perempuan yang punya nilai ketangkasan sekaligus menaikkan derajat perempuan. Karena melalui dia kita jadi tahu bahwa perempuan tidak bisa diinjak harga dirinya, serta punya harga diri di hadapan laki-laki," ujarnya di sela-sela pertunjukan.
Dilaksanakan Setiap Tahun
Pertunjukan ini sendiri merupakan agenda rutin yang selalu dilaksanakan setiap tahun. Biasanya para penari akan menari selama 21 jam. Namun pada tahun ini pihak Sanggar Bongkeng Arts Space melakukan penyesuaian lantaran digelar di tengah ibadah bulan puasa sehingga hanya dilaksanakan selama tujuh jam.
"Di setiap hari besar mengadakan perhelatan termasuk di Hari Kartini. Awalnya di setiap Hari Kartini, kita melaksanakan 21 jam non stop menari, tapi berhubung dalam Ramadan kita menyesuaikan dengan kondisi anak-anak dan mereka menyanggupi tujuh jam," jelas Deden.
Para penari tersebut berasal dari berbagai daerah dan diberi kebebasan untuk berekspresi.
"Kita membebaskan mereka mengekspresikan tarian dengan tema yang diambil yaitu Bangkit Bersama di masa pandemi. pada umumnya mereka memperagakan tari kontemporer dengan ekspresi masing-masing personel," jelas Deden.