Mencicipi Renyahnya Moring, Cimol Kering Garut yang Cocok Jadi Alternatif Camilan
Moring merupakan alternatif camilan yang terbuat dari bahan Cimol, kemudian digoreng dengan suhu tertentu sehingga menjadi renyah tiada tara. Biasanya warga setempat kerap menjadikannya sebagai makanan pelengkap, maupun lauk nasi karena rasanya yang dikenal gurih dan sedikit pedas.
Saat singgah di Kabupaten Garut tak ada salahnya untuk mencicipi ragam kuliner khasnya yang menggoyang lidah, salah satunya Moring alias Cimol Kering.
Penganan berbentuk pipih ini memiliki cita rasa gurihnya yang khas, terlebih taburan bubuk cabai dapat menambah keinginan untuk tidak berhenti mengunyahnya.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Bagaimana kabar terbaru dari seleb dadakan yang meredup? Meskipun popularitas mereka meredup, beberapa dari mereka tetap aktif di media sosial dan masih memiliki pengikut yang setia. Namun, sebagian lainnya * * * * * Kelima seleb dadakan ini viral karena keunikan mereka, baik dari gaya bicara, penampilan, atau konten yang mereka buat. Namun, popularitas mereka yang meredup bisa disebabkan karena kurangnya konten yang menarik, kejenuhan publik, atau munculnya tren baru.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
Moring merupakan alternatif camilan yang terbuat dari bahan Cimol, kemudian digoreng dengan suhu tertentu sehingga menjadi renyah tiada tara.
Biasanya warga setempat kerap menjadikannya sebagai makanan pelengkap, maupun lauk nasi karena rasanya dikenal gurih dan sedikit pedas. Sehingga cocok disantap dengan nasi hangat. Berikut kisahnya seperti dimuat di laman Liputan6.
Terbuat dari Bahan Alami
©2021 Liputan6/ Merdeka.com
Tini Rustini, salah seorang pembuat Moring asal Kampung Sukadana Baru, Garut mengatakan jika Moring berbeda dengan camilan keripik lainnya, di mana ia hanya menggunakan bahan alami sebagai bahan baku utamanya.
Bahkan bahan tersebut bisa ditemui di banyak pasar tradisional seperti tepung terigu, tepung tapioka atau tepung singkong, serta bumbu rempah lainnya.
"Biasanya kami jarang menggunakan tepung kanji (aren) sebab kurang begitu cocok," ujar perempuan 45 tahun tersebut saat ditemui wartawan di pabriknya.
Jadi Alternatif Camilan Sehat
Dalam kesempatan wawancara hangat itu Tini mengatakan jika kehadiran Moring seakan menjadi buruan seluruh lapisan keluarga, mengingat dua varian rasanya (pedas dan asin) selalu tersedia di meja-meja sebagai suguhan tamu.
Selain itu, kegemaran masyarakat Garut akan camilan sehat membuat Moring tak pernah absen menjadi salah satu alternatif kudapan ringannya di rumah.
"Ayah saya pun mengawalinya demikian, iseng-iseng lihat terus kita coba, dan ternyata peminatnya banyak," ujarnya bungah.
Camilan Renyah Khas Garut
Adapun awal mula kemunculan Moring sudah dimulai sejak dua puluh tahun lalu. Di mana ketika itu warga Sukanda berharap memiliki camilan khas daerah yang otentik dalam kemasan.
Ia bersama warga lain pun akhirnya mencoba membuatnya, sehingga menghasilkan kudapan ringan yang renyah dan gurih dan tersedia di warung-warung milik warga.
"Saya sebenarnya bukan yang pertama, namun bisa disebut juga termasuk kelompok yang awal memulai usaha moring di sini. Jadi memang snack renyah itu banyak, tapi yang asli Garut kan masih belum ada, makanya kami buat moring ini," terang Tini yang memiliki merek dagang Moring DIVA tersebut.
Upaya Menjangkau Konsumen
©2021 Liputan6/ Merdeka.com
Terkait proses distribusi, saat ini produk Moring Diva disebut sudah mulai menjangkau konsumen luar daerah lewat penjualan online. Beberapa daerah yang menjadi langganannya adalah Bandung, Tasik, hingga Jakarta dan sekitarnya.
Tini menerangkan, usaha Moring bersama warga lain turut membawa keberkahan sendiri, terlebih usahanya kini mampu menggerakkan perekonomian di wilayah sekitar tempat tinggalnya.
"Untuk ukuran UMKM kami yang pertama kali berhasil tembus di toko-toko oleh-oleh Garut, namun sayang di kondisi Covid-19 ini penjualan kami agak tersendat, walau ingin terus bertambah" katanya.
Untuk sistem pengepakan, Tini membaginya ke dalam beberapa bungkus. Untuk kemasan besar, Moring Diva tersedia dengan berat 500 gram. Sedangkan untuk ukuran kecil dirinya menyiapkan kemasan khusus untuk segmen ritel ke pasar tradisional.
"Sebenarnya kalau produksi masih 500 kilogram sebulan, tapi ritme kerja yang kami ubah karena kami mesti berlomba dengan perajin yang lainnya yang jumlahnya tiap hari terus bertambah," tandasnya.