Mengenal Adiksi dan Gejalanya, Disfungsi Sistem Otak yang Sebabkan Ketergantungan Parah
Adiksi adalah disfungsi kronis dari sistem otak yang melibatkan reward, motivasi, dan memori. Jenisnya pun beragam, bisa karena zat atau perilaku.
Jenis adiksi sendiri bisa bermacam-macam, mulai dari penggunaan zat hingga perilaku.
Mengenal Adiksi dan Gejalanya, Disfungsi Sistem Otak yang Sebabkan Ketergantungan Parah
Adiksi, atau kecanduan, merupakan salah satu masalah serius yang mengintai di tengah masyarakat kita saat ini. Dalam dunia yang semakin terhubung dan beragam ini, adiksi dapat mengambil berbagai bentuk, mulai dari ketergantungan pada narkoba dan alkohol hingga ketergantungan pada perilaku seperti perjudian dan penggunaan internet. Adiksi sendiri adalah disfungsi kronis dari sistem otak yang melibatkan reward, motivasi, dan memori. Ini tentang cara tubuh Anda mendambakan suatu zat atau perilaku, terutama jika hal itu menyebabkan seseorang jadi ketergantungan dan tidak memikirkan konsekuensi ke depannya.
-
Apa saja jenis kecerdasan yang dimiliki anak? Kecerdasan pada anak memiliki bentuk yang berbeda-beda satu sama lain. Ketahui sejumlah jenis kecerdasan pada anak.
-
Apa arti kata "keluarga" menurut beberapa ahli? Definisi keluarga menurut para ahli adalah sebagai berikut: E.M. Duvall Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup di dalam satu rumah tangga dengan saling berinteraksi satu sama lain, memiliki peran masing-masing, menciptakan, dan mempertahankan suatu budaya.Allender, J.A dan Spradley, B.WKeluarga adalah satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga memiliki ikatan emosional, dan mengembangkan dalam interaksi sosial, peran, dan tugas. Peter Gillis (1983)Keluarga adalah sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang dimiliki, tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing memiliki arti sebagaimana unit individu.
-
Apa yang dimaksud dengan dahak pada anak? Dahak pada dasarnya adalah lendir yang dihasilkan oleh selaput lendir dalam saluran pernapasan manusia, termasuk hidung, tenggorokan, bronkus, dan paru-paru.
-
Bagaimana karakter anak terbentuk? Lima ciri ini mulai membentuk kepribadian anak pada masa pra-remaja, dan kombinasi dari ciri-ciri ini yang akhirnya membentuk kepribadian anak.
-
Apa saja ciri kepribadian anak? Lima Ciri Kepribadian pada Anak Seperti temperamen, ciri kepribadian telah dijelaskan dengan berbagai cara oleh peneliti yang berbeda. Salah satu teori kepribadian yang terkemuka memusatkan perhatian pada lima ciri kepribadian utama berupa: Keteraturan (Conscientiousness) Seseorang yang cenderung tepat waktu, bertanggung jawab, dan bekerja menuju tujuan jangka panjang dengan sedikit pengawasan. Kebajikan (Agreeableness) Seseorang yang menyenangkan, bersosialisasi positif, membantu orang lain, dan berkolaborasi baik dalam situasi kelompok. Keterbukaan terhadap Pengalaman (Openness to Experience) Orang yang kreatif, fleksibel, penasaran, dan berani. Neurotisme (Neuroticism) Seseorang yang cenderung mengalami kondisi emosional negatif secara teratur. Ekstroversi (Extroversion) Seseorang yang mendapatkan energi dari interaksi sosial.
-
Apa saja tanda cacingan yang dialami oleh anak? Anak kecil yang terkena cacingan biasanya cenderung mengalami diare atau sembelit yang berkepanjangan. Adapun diare tersebut disertai dengan lendir ataupun darah. Selain itu, anak juga akan mengeluhkan perut kembung dan rasa nyeri pada perut.
Jenis-jenis Adiksi
Menurut U.K. charity Action on Addiction, 1 dari 3 orang di dunia memiliki semacam adiksi. Adiksi yang paling terkenal dan serius adalah narkoba dan alkohol. Adapun adiksi narkoba yang paling umum adalah: • nikotin, ditemukan dalam tembakau • THC, ditemukan dalam ganja • opioid (narkotika), atau pereda nyeri • kokain
Zat atau Perilaku yang Dapat Memicu Adiksi
Pada tahun 2014, Addiction.com, sebuah situs web yang ditujukan untuk membantu mereka yang mengalami adiksi, mencantumkan 10 jenis kecanduan teratas. Selain nikotin, obat-obatan, dan alkohol, adiksi umum lainnya meliputi: • kopi atau kafein • berjudi • marah, sebagai strategi koping • makanan • teknologi • seks • bekerja
Apa Tanda-tandanya?
Sebagian besar tanda adiksi berhubungan dengan gangguan kemampuan seseorang untuk mempertahankan pengendalian diri. Hal ini termasuk perubahan dari segi: • sosial • perilaku • kesehatan terkait • kepribadian
Seseorang dengan adiksi tidak akan menghentikan perilakunya, bahkan jika mereka mengenali masalah yang disebabkan oleh kecanduannya. Dalam beberapa kasus, mereka juga akan menampilkan kurangnya kontrol, seperti penggunaan atau perilaku yang berlebihan. Beberapa perubahan perilaku dan emosi yang terkait dengan adiksi meliputi: • penilaian pro dan kontra yang tidak realistis atau buruk terkait dengan penggunaan zat atau perilaku • menyalahkan faktor atau orang lain atas masalah mereka • peningkatan tingkat kecemasan, depresi, dan kesedihan • peningkatan kepekaan dan reaksi yang lebih parah terhadap stres • sulit mengidentifikasi perasaan • sulit membedakan antara perasaan dan sensasi fisik dari emosi seseorang
Apa Saja Tahapannya?
Adiksi sering terjadi secara bertahap. Reaksi otak dan tubuh pada tahap awal adiksi berbeda dengan reaksi pada tahap selanjutnya. Empat tahap adiksi adalah: 1. eksperimentasi: menggunakan atau melibatkan rasa ingin tahu 2. sosial: menggunakan atau terlibat dalam situasi sosial atau untuk alasan sosial 3. masalah atau risiko: menggunakan atau terlibat secara ekstrem dengan mengabaikan konsekuensi 4. ketergantungan: menggunakan atau terlibat dalam suatu perilaku setiap hari, atau beberapa kali sehari, meskipun ada kemungkinan konsekuensi negatif
Komplikasi Adiksi
Adiksi yang tidak ditangani dapat menyebabkan konsekuensi jangka panjang. Konsekuensi ini dapat berupa: • fisik, seperti penyakit jantung, HIV/AIDS, dan kerusakan saraf • psikologis dan emosional, seperti kecemasan, stres, dan depresi • sosial, seperti penjara dan hubungan yang rusak • ekonomi, seperti kebangkrutan dan utang Zat dan perilaku yang berbeda memiliki efek berbeda pada kesehatan seseorang. Komplikasi serius dapat menyebabkan masalah kesehatan atau situasi sosial yang berujung pada kematian atau bunuh diri.