Mengenal Bentuk Negara Kesatuan Beserta Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya
Bentuk negara kesatuan adalah sistem pemerintahan di mana satu pemerintah pusat memiliki kekuasaan penuh atas semua subdivisi politik lainnya.
Negara kesatuan adalah sistem pemerintahan di mana satu pemerintah pusat memiliki kekuasaan penuh atas semua subdivisi politik lainnya.
Bentuk negara kesatuan adalah kebalikan dari negara federasi, di mana kekuasaan dan tanggung jawab pemerintah dibagi. Dalam bentuk negara kesatuan, subdivisi politik harus melaksanakan arahan pemerintah pusat, namun tidak memiliki kekuatan untuk bertindak sendiri.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bentuk negara kesatuan didefinisikan sebagai negara yang kedaulatan ke luar dan ke dalam, dan kekuasaan untuk mengatur dan memimpin seluruh daerah negara berada pada pemerintah pusat.
Dalam negara kesatuan, pemerintah pusat dapat memberikan beberapa kekuasaan kepada pemerintah daerah melalui proses legislatif yang disebut “devolusi.” Namun, pemerintah pusat memiliki kekuasaan tertinggi dan dapat mencabut kekuasaan yang dilimpahkan kepada pemerintah daerah atau membatalkan tindakan mereka.
Indonesia sendiri adalah salah satu contoh negara yang menganut bentuk negara kesatuan, yang bersifat tunggal, tidak tersusun dari beberapa negara yang memiliki kedaulatan, tidak terbagi, dan kewenangan berada di pemerintah pusat.
Apa Itu Negara Kesatuan
Dikutip dari worldatlas.com, bentuk negara kesatuan mengacu pada negara yang memiliki satu otoritas tertinggi yang mengatur semua delegasi lainnya. Negara kesatuan adalah kebalikan dari bentuk negara federasi, di mana kekuasaannya tersebar.
Negara kesatuan hanya menjalankan kekuasaan yang diputuskan oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan. Sebagian besar negara di seluruh dunia bekerja di bawah bentuk negara kesatuan ini, termasuk Indonesia.
Unit sub-nasional dihapuskan atau dibuat dalam negara kesatuan. Contohnya adalah penggabungan wilayah Prancis. Pemerintah pusat dapat mempersempit atau memperluas kekuasaan unit-unit sub-nasional.
Di bawah sistem pemerintahan kesatuan, kekuasaan politik dapat disebarkan ke pemerintah daerah melalui undang-undang melalui devolusi. Namun, pemerintah pusat masih mempertahankan kekuasaan tertinggi dan dapat membatalkan kekuasaan pemerintah yang dilimpahkan atau mencabut tindakan mereka.
Devolusi
Istilah devolusi mengacu pada pengalihan kekuasaan dari pemerintah pusat kepada pemerintah negara bagian, regional, atau lokal. Mengutip dari thoughtco.com, devolusi biasanya terjadi melalui undang-undang yang ditetapkan secara individual daripada melalui amandemen konstitusi suatu negara.
Akibatnya, pemerintah dalam bentuk negara kesatuan mempertahankan kekuasaan untuk membatasi atau menarik kekuasaan otoritas subnasional setiap saat. Ini berbeda dengan federalisme, di mana kekuasaan negara bagian, regional, atau lokal diberikan melalui konstitusi negara.
Secara historis, pemerintah cenderung bergerak ke arah kekuasaan terpusat. Namun, selama akhir abad ke-20, kelompok-kelompok baik dalam sistem kesatuan maupun federal telah berusaha untuk mengalihkan lebih banyak kekuasaan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Mungkin dua contoh devolusi yang paling menonjol terjadi di Prancis pada tahun 1980-an dan Inggris pada akhir 1990-an.
Bentuk negara kesatuan, seperti negara federal, dapat berupa demokrasi konstitusional atau non-demokrasi tidak bebas. Baik Republik Kesatuan Prancis dan Republik Federal Jerman, misalnya, adalah negara demokrasi konstitusional, sedangkan negara kesatuan Aljazair, Libya, dan Swaziland adalah negara non-demokrasi yang tidak bebas. Republik Sudan adalah contoh negara federal yang tidak bebas dan tidak demokratis.
Jenis-jenis Negara Kesatuan
Bentuk negara kesatuan terbagi ke dalam dua jenis. Dua jenis dari negara kesatuan tersebut adalah:
Sentralisasi
Jenis sentralisasi yaitu ketika semua persoalan yang dijalankan di setiap daerah dalam negara sudah diatur dan diurus oleh pemerintah pusat secara langsung. Dengan begitu, pemerintah daerah hanya perlu menjalankan ketentuan dan aturan saja.
Desentralisasi
Berbeda dengan sentralisasi, jenis desentralisasi membuat setiap daerah di dalam negara memiliki kekuasaan pribadi dalam mengatur urusan rumah tangga atau persoalan dalam pemerintahan daerahnya sendiri. Oleh karena itu, setiap daerah yang menerapkan jenis negara kesatuan ini memiliki parlemen, meskipun kekuasaan tertinggi tetap berada di pemerintah pusat.
Kelebihan dan Kekurangan
Bentuk negara kesatuan adalah bentuk pemerintahan yang paling umum di dunia. Sistem pemerintahan ini memiliki kelebihan, namun tetap memiliki kekurangan.
Kelebihan Negara Kesatuan
- Dapat bertindak cepat: Karena keputusan dibuat oleh satu badan pemerintahan, bentuk negara kesatuan dapat lebih cepat merespons situasi yang tidak terduga, baik di dalam maupun di luar negeri.
- Lebih efisien: Tanpa beberapa tingkat birokrasi pemerintah yang umum seperti federasi, negara kesatuan dapat beroperasi lebih efisien, sehingga berpotensi mengurangi beban pajak pada penduduk.
- Struktur negara lebih kecil: Bentuk negara kesatuan dapat memerintah seluruh negara dari satu lokasi dengan jumlah minimal pejabatnya. Struktur negara kesatuan yang lebih kecil memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan rakyat tanpa melibatkan tenaga kerja yang besar.
Kekurangan Negara Kesatuan
- Bisa kekurangan infrastruktur: Meskipun negara kesatuan dapat membuat keputusan dengan cepat, bentuk negara ini terkadang kekurangan infrastruktur fisik yang diperlukan untuk mengimplementasikan keputusan mereka. Dalam keadaan darurat nasional, seperti bencana alam, ketiadaan infrastruktur dapat membahayakan masyarakat.
- Berpotensi mengabaikan kebutuhan lokal: Karena bisa lambat dalam mengembangkan sumber daya yang dibutuhkan untuk menanggapi situasi yang muncul, negara kesatuan cenderung berfokus pada urusan luar negeri sambil menjaga kebutuhan dalam negeri sebagai prioritas utama.
- Berpotensi memunculkan penyalahgunaan kekuasaan: Di negara kesatuan, satu orang atau badan legislatif memegang banyak kekuasaan pemerintah. Sejarah telah menunjukkan bahwa kekuasaan, ketika ditempatkan di tangan yang terlalu sedikit, mudah disalahgunakan.