Mengenal Galendo, Camilan dari Ampas Minyak Kelapa Asal Ciamis yang Unik
Di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat terdapat camilan unik yang mulai langka. Camilan ini biasa disebut galendo yang merupakan sebuah kudapan berbahan ampas minyak kelapa yang digoreng hingga padat kecokelatan.
Di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat terdapat camilan unik yang mulai langka. Camilan ini biasa disebut galendo yang merupakan sebuah kudapan berbahan ampas minyak kelapa yang digoreng hingga padat kecokelatan.
Ide pembuatan galendo tercipta dari banyaknya industri pengolahan kelapa di kawasan timur tanah pasundan tersebut. Banyak pengusaha minyak kelapa yang akhirnya memanfaatkan olahan minyak kelapa yang tak terpakai untuk dibuat sebagai jajanan alternatif.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Kenapa kasus Vina Cirebon ditarik ke Polda Jabar? Kemudian ramai itulah yang kemudian kasus ini ditarik ke Polda Jabar. Jadi sesama tahanan saling pukul sehingga membuat mereka lebam-lebam," ucap dia.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Sejarah Galendo
Humas Jabar ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, galendo sudah ada sejak masa pemerintahan Raden Adipati Aria Kusumahdiningrat atau Kangjeng Prebu, Bupati Galuh Ciamis yang memerintah pada 1839–1886.
Saat itu Bupati Galuh mencanangkan program penanaman ribuan pohon kelapa sebagai upaya menyejahterakan rakyat melalui pengelolaan sumber alam yang mumpuni. Sejak saat itu mulai banyak masyarakat setempat yang memanfaatkan pohon kelapa untuk berbagai keperluan, salah satunya minyak kelapa.
Banyaknya pohon kelapa di wilayah ini ternyata juga memengaruhi sisa pengolahan dari minyak tersebut, hingga akhirnya mulai dibuat menjadi olahan camilan seperti galendo yang memiliki cita rasa gurih dan khas.
Memiliki Berbagai Varian Rasa
Humas Jabar ©2020 Merdeka.com
Di Ciamis, galendo sudah menjadi camilan khas yang bisa dinikmati dengan berbagai cara, salah satunya dengan mencocolkannya ke gula pasir atau gula bubuk putih. Namun jika ingin menikmati galendo dengan cara khas masyarakat Ciamis, akan lebih nikmat jika disantap bersama teh hangat atau kopi pahit panas ketika sore hari.
Saat ini jajanan yang mulai langka tersebut mulai dikreasikan ke dalam berbagai rasa, mulai dari original, cokelat, kacang, pisang dan hingga rasa susu. Bahkan galendo juga bisa dicampurkan ke dalam bahan untuk membuat beberapa varian bolu.
Salah satu sentra galendo yang bisa di kunjungi ketika berjalan-jalan ke Ciamis adalah sentra milik H Endut yang terdapat di Jl. Kapten Harsono Sudiro. Di sana terdapat galendo yang cukup terkenal dan melegenda.
Memiliki Harga yang Lebih Tinggi dari Minyaknya
Humas Jabar ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari dispar.ciamiskab.go.id, camilan dari santan kelapa yang dikeringkan ini memiliki harga yang tinggi, bahkan harganya melampaui harga dari minyak kelapanya itu sendiri.
Di pasar tradisional sekitar Ciamis, biasanya galendo dijual dengan harga antara Rp50.000 hingga Rp 55.000 rupiah per kilogramnya. Sedangkan minyak keletik (sebutan minyak kelapa oleh masyarakat setempat) berkisar Rp15.000 dengan ukuran 600 mililiter.
Namun tenang saja, jika kita berkunjung ke pusat pembuatannya langsung kita akan mendapatkan galendo dengan harga yang relatif terjangkau dengan berbagai varian rasa yang tentunya menggugah selera.