Mengenal Gejala Kanker Kulit, Perhatikan Penyebab dan Cara Mengatasinya
Salah satu gejala yang umum terjadi pada kanker kulit adalah munculnya benjolan cokelat dan bintik-bintik hitam pada kulit. Meskipun penyebab utama kanker kulit adalah efek buruk dari sinar matahari, tetapi beberapa gaya hidup kurang sehat juga sedikit banyak dapat meningkatkan risiko mengalami kanker kulit.
Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia yang fungsi utamanya untuk melindungi tubuh terhadap cedera, mengatur suhu tubuh melalui keringat dan mencegah tubuh dari dehidrasi. Ada banyak masalah yang sering terjadi pada kulit, dari sederhana hingga masalah serius seperti kanker kulit.
Kanker kulit merupakan jenis kanker yang tumbuh di jaringan kulit, kondisi ini kerap ditandai dengan adanya perubahan pada kulit seperti tahi lalat baru atau adanya lesi kulit yang tiba-tiba muncul. Ada tiga tipe kanker kulit, yang mana semuanya berbahaya bahkan dapat mengancam nyawa seseorang.
-
Kapan gejala kanker ginjal muncul? Secara umum, kanker ginjal tidak menimbulkan gejala saat masih stadium awal. Apabila sudah memasuki stadium lanjut, gejala kanker ginjal yang dapat muncul, yaitu:• Demam yang tidak kunjung mereda• Benjolan di sekitar pinggang atau perut• Keringat berlebih, terutama pada malam hari• Berat badan turun tanpa sebab yang jelas• Kehilangan selera makan• Kurang darah• Pucat, lemas, dan mudah lelah
-
Bagaimana sel kanker menyebar? Penyebaran sel kanker atau metastasis adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker bisa menginvasi jaringan di sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.
-
Kapan biasanya kanker ginjal menyerang? Biasanya, kanker ginjal menyerang orang yang berusia di atas 60 tahun.
-
Dimana kanker ginjal acap menyerang? Melansir Healthline, kanker ginjal acap menetap di dalam ginjal, tetapi dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Sama seperti jenis kanker lainnya, kanker ginjal yang terdeteksi dan diterapi lebih awal bisa meningkatkan pasien untuk sembuh.
-
Kapan gejala kanker paru biasanya terasa? Paru kita itu tidak memiliki saraf perasa, tapi saraf perasa ada di lapisan dalam, sehingga kalau sudah kena sampai sana maka sudah stadium empat," kata Sita lagi.
-
Kapan Gewa lahir? Mutia mengungkapkan bahwa anaknya yang lahir pada 28 Februari 2020 sudah semakin besar dan dapat memilih pakaian yang ingin dikenakannya.
Salah satu gejala yang umum terjadi pada kanker kulit adalah munculnya benjolan cokelat dan bintik-bintik hitam pada kulit. Meskipun penyebab utama kanker kulit adalah efek buruk dari sinar matahari, tetapi beberapa gaya hidup kurang sehat juga sedikit banyak dapat meningkatkan risiko mengalami kanker kulit.
Lebih jauh, berikut gejala kanker kulit yang telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com pada Selasa, (6/7/2020).
Gejala Kanker Kulit
Gejala kanker kulit bisa dilihat dari jenis kanker kulit apa yang menyerang. Ada tiga jenis kanker kulit yang biasa terjadi. Begini gejala kanker kulit yang terjadi berdasarkan jenis kanker kulitnya:
1. Karsinoma Sel Skuamosa
Karsinoma sel skuamosa merupakan kanker kulit yang terjadi pada bagian atas epidermis. Kanker kulit jenis ini cukup sering terjadi di daerah kulit yang terkena sinar matahari. Namun pada orang berkulit gelap, kanker sel skuamosa sering terjadi pada kulit di bagian tubuh yang jarang terkena sinar matahari. Gejala kanker kulit karsinoma sel skuamosa secara umum adalah sebagai berikut:
- Benjolan merah keras pada kulit.
- Lesi pada kulit yang berbentuk datar dan bersisik keras seperti kerak.
2. Karsinoma Sel Basal
Karsinoma sel basal merupakan kanker kulit yang paling umum terjadi. Kanker kulit jenis ini terjadi pada bagian bawah epidermis. Gejala kanker kulit karsinoma sel basal ini umumnya terjadi pada daerah yang sering terkena sinar matahari seperti leher atau wajah. Gejala kanker kulit sel basal di antaranya adalah:
- Benjolan lunak dan mengkilat pada kulit.
- Lesi berbentuk datar pada kulit berwarna cokelat gelap atau cokelat kemerahan seperti daging.
3. Melanoma
Melanoma merupakan kanker kulit yang terjadi pada bagian melanosit atau sel-sel penghasil pigmen kulit. Melanoma sangat berbahaya walaupun jarang terjadi. Gejala kanker kulit melanoma yang umumnya terjadi adalah sebagai berikut:
- Tahi lalat yang mengalami perubahan warna dan ukuran atau mengeluarkan darah.
- Benjolan berwarna cokelat dengan bintik-bintik hitam
- Munculnya lesi kecil pada kulit dengan tepi yang tidak beraturan, atau lesi berwarna merah, putih, biru, serta biru kehitaman.
- Munculnya lesi berwarna gelap pada telapak tangan, telapak kaki, ujung jari tangan atau kaki.
- Munculnya lesi berwarna gelap pada membran mukosa di dalam mulut, hidung, vagina, atau anus.
Penyebab Kanker Kulit
Kanker kulit umumnya disebabkan oleh sinar matahari yang terdiri dari tiga jenis yaitu, Ultraviolet A (UVA), Ultraviolet B (UVB), Ultraviolet C (UVC). Tidak hanya sinar matahari, sinar UV dari lampu UV juga bisa menyebabkan kanker.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan seseorang mengalami risiko terkena kanker kulit seperti tahi lalat. Seseorang yang memiliki banyak tahi lalat atau memiliki tahi lalat yang berukuran lebih besar dari biasanya, lebih berisiko terkena kanker kulit.
Orang yang sebelumnya memiliki riwayat kanker kulit dan sembuh juga memiliki risiko mengalaminya kembali. Begitu pula jika memiliki saudara atau orang tua yang pernah menderita kanker kulit. Sementara itu, usia juga menjadi salah satu faktor penyebab risiko meningkatnya seseorang mengalami kanker kulit. Dalam hal ini, orang dengan usia lanjut akan lebih mudah terkena kanker kulit jika dibandingkan dengan anak-anak atau remaja.
Sementara itu, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah juga memiliki risiko tinggi terkena kanker kulit. Apalagi pada orang-orang yang menderita HIV/AIDS, orang yang mengonsumsi obat imunosupresan, dan penerima transplantasi organ.
Selain beberapa hal di atas, ternyata mengalami kanker kulit juga erat berkaitan dengan gaya hidup yang tidak sehat seperti memakai make up berlebihan, terlalu sering menggunakan ponsel dan terlalu sering melakukan perjalanan dengan pesawat.
Hal ini Berdasarkan studi yang dilakukan oleh University of California, San Francisco 2014 menyebuktan bahwa semakin sering kamu berada di atas ketinggian kurang lebih 914 meter dari atas permukaan air laut bisa meningkatkan 15 persen terkena radiasi sinar UV.
Cara Mengatasi Kanker Kulit
Ada beberapa cara yang bisa ditempuh seseorang untuk mencegah risiko mengalami kanker kulit, salah satu hal sederhana yang bisa kamu lakukan adalah menghindari sinar matahari pada siang hari. Karena sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa penyebab utama kanker kulit adalah terlalu sering terkana sinar matahari. Dengan begitu, kamu bisa mengatur jadwal agar tidak terlalu sering terkena sinar matahari.
Jangan lupa untuk menggunakan tabir surya secara rutin atau sunscreen. Sunscreen dapat berfungsi untuk mengurangi efek buruk dan kerusakan pada kulit yang diakibatkan oleh sinar matahari. Selain itu, pilihlah pakaian yang dapat melindungi dari sinar matahari. Kamu bisa menggunakan baju dan celana panjang saat keluar di siang hari yang terik. Selain itu, topi dan kacamata juga bisa digunakan untuk melindungi radiasi sinar matahari.
Berhati-hati dalam menggunakan obat dengan efek samping terhadap kulit. Beberapa jenis obat seperti antibiotik meningkatkan sensitivitas kulit terhadap cahaya. Jika mengonsumsi obat dengan efek samping tersebut, hendaknya mengurangi aktivitas di luar ruangan terutama pada tengah hari.
Hal lain yang perlu dihindari untuk mencegah risiko terkena kanker kulit adalah dengan menghindari penggunaan tanning bed. Tanning bed yang digunakan untuk menggelapkan warna kulit memancarkan radiasi UV yang dapat berbahaya bagi kulit. Jika mengalami masalah kulit yang serius, segera konsultasikan dengan dokter kulit agar kamu mendapatkan penanganan yang tepat.