Mengenal Hipotonia dan Penyebabnya, Kelainan Otot pada Bayi
Hipotonia adalah istilah medis untuk tonus otot rendah yang biasanya didiagnosis dokter pada bayi.
Hipotonia adalah istilah medis untuk tonus otot rendah yang biasanya didiagnosis dokter pada bayi. Orang terkadang juga menyebutnya dengan sindrom otot floppy.
Biasanya, bahkan ketika otot rileks, mereka memiliki beberapa kontraksi yang memberikan perlawanan terhadap gerakan pasif. Namun, kondisi hipotonia membuat otot tampak terkulai karena otot mengalami sedikit ketegangan saat istirahat.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
Jika bayi Anda mengalami hipotonia, ia mungkin tampak lemas saat lahir dan tidak dapat menekuk lutut dan sikunya. Banyak penyakit dan kelainan yang berbeda menyebabkan gejala hipotonia. Kondisi ini mudah dikenali karena memengaruhi kekuatan otot, saraf motorik, dan otak.
Dalam artikel kali ini, kami akan bahas lebih lanjut tentang hipotonia yang dikutip dari laman Healthline.
Tanda-tanda Hipotonia
Bergantung pada penyebab yang mendasarinya, hipotonia dapat muncul pada usia berapa pun. Tanda-tanda dari hipotonia pada bayi dan anak-anak meliputi:
- kontrol kepala yang buruk atau bahkan tidak ada sama sekali
- keterlambatan perkembangan keterampilan motorik kasar, seperti merangkak
- keterlambatan perkembangan keterampilan motorik halus, seperti menggenggam krayon
Tanda-tanda hipotonia pada usia berapa pun meliputi:
- penurunan tonus otot
- penurunan kekuatan
- refleks yang buruk
- hiperfleksibilitas
- kesulitan bicara
- penurunan daya tahan aktivitas
- gangguan pada postur
Penyebab Hipotonia
Masalah pada sistem saraf atau sistem otot dapat memicu hipotonia. Terkadang kondisi akibat cedera, penyakit, atau kelainan bawaan. Dalam kasus lain, penyebabnya tidak pernah teridentifikasi. Beberapa anak dilahirkan dengan hipotonia yang tidak terkait dengan kondisi terpisah. Ini disebut hipotonia kongenital jinak.
Terapi fisik, pekerjaan, dan wicara dapat membantu anak mendapatkan kekencangan otot dan tetap mengikuti perkembangan. Beberapa anak dengan hipotonia kongenital jinak mengalami keterlambatan perkembangan ringan atau ketidakmampuan belajar. Cacat ini dapat berlanjut hingga masa kanak-kanak.
Hipotonia dapat disebabkan oleh kondisi yang memengaruhi otak, sistem saraf pusat, atau otot. Kondisi tersebut meliputi:
- lumpuh otak
- kerusakan otak, yang dapat disebabkan oleh kekurangan oksigen saat lahir
- distrofi otot
Dalam banyak kasus, kondisi kronis ini membutuhkan perawatan dan pengobatan seumur hidup.
Hipotonia juga bisa disebabkan oleh kondisi genetik. Kondisi tersebut meliputi:
- Sindrom Down
- Sindrom Prader-Willi
- penyakit Tay Sachs
- trisomi 13
Anak-anak dengan sindrom Down dan sindrom Prader-Willi biasanya mendapat manfaat dari terapi. Anak-anak dengan penyakit Tay-Sachs dan trisomi 13 biasanya memiliki umur yang lebih pendek.
Sedangkan dalam kasus yang jarang, hipotonia disebabkan oleh infeksi botulisme atau kontak dengan racun atau toksin. Namun, hipotonia seringkali akan hilang setelah Anda sembuh.
Pengobatan Hipotonia
Perawatan untuk hipotonia bervariasi tergantung pada bagaimana anak Anda terpengaruh. Kesehatan umum dan kemampuan anak Anda untuk berpartisipasi dalam terapi akan membentuk rencana perawatan. Beberapa anak sering bekerja dengan terapis fisik.
Bergantung pada kemampuan anak, mereka mungkin berusaha mencapai gerakan tertentu seperti duduk tegak, berjalan, atau ikut serta dalam olahraga. Dalam beberapa kasus, anak mungkin memerlukan bantuan untuk koordinasi tubuh dan keterampilan motorik halus lainnya.
Anak-anak dengan kondisi parah mungkin memerlukan kursi roda untuk mobilitas. Karena kondisi ini membuat persendian menjadi sangat longgar, sering terjadi dislokasi persendian. Kawat gigi dan gips dapat membantu mencegah dan memperbaiki cedera ini.
Pencegahan
Sulit untuk mencegah hipotonia karena kondisi ini seringkali merupakan hasil dari prakondisi yang mendasarinya, berdasarkan genetik.
Orang yang ingin memiliki anak dapat mendiskusikan pilihan dengan ahli kesehatan untuk melahirkan bayi dengan cara yang paling aman untuk mencegah komplikasi persalinan dan cedera lahir yang dapat menyebabkan hipotonia.
Selama kehamilan, seseorang dapat melindungi kesehatan anak dengan:
- mengikuti rekomendasi dokter untuk kehamilan yang sehat
- menghindari tembakau, narkoba, dan alkohol
- makan makanan yang sehat
- mengelola kondisi kesehatan apa pun yang dapat memengaruhi bayi