Ketahui Tanda Kondisi Bayi Normal dan Sudah Cukup Diberi ASI
Penting untuk mengetahui sejumlah kondisi ketika anak sudah diberi ASI secara cukup.
Banyak ibu menyusui yang merasa khawatir apakah buah hati mereka sudah diberi ASI dengan cukup. Penting untuk mengetahui sejumlah kondisi ketika anak sudah diberi ASI secara cukup.
-
Bagaimana cara mengetahui bahwa bayi sudah cukup ASI? Meskipun ada kemungkinan bayi ingin pindah ke sisi lain, namun sebagian besar bayi merasa cukup dengan satu sisi payudara dalam satu sesi menyusu. 'Kalau bayinya masih mau (bisa pindah ke sisi payudara lain). Biasanya bayi-bayi satu payudara cukup, sekali menyusui,' tambah Rosalina.
-
Apa tanda bayi kenyang saat minum ASI? Mulai Menjauh dari Payudara Jika bayi mulai mencopot dan menjauh dari payudara atau botol, ini bisa berarti bahwa mereka mulai kenyang. Tanda ini juga bisa ditunjukkan ketika bayi mendorong lidah keluar saat disusui.
-
Bagaimana cara mengenali bayi kenyang saat minum ASI? Mulai Menjauh dari Payudara Jika bayi mulai mencopot dan menjauh dari payudara atau botol, ini bisa berarti bahwa mereka mulai kenyang. Tanda ini juga bisa ditunjukkan ketika bayi mendorong lidah keluar saat disusui.
-
Bagaimana cara tahu bayi ASI atau susu formula sudah kenyang? Bayi memiliki mekanisme pengaturan diri yang canggih: saat mereka lapar, mereka makan dan saat mereka kenyang, mereka berhenti makan.
-
Kapan ASI penting untuk bayi? Menurut data dari WHO, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama dapat secara signifikan mengurangi risiko kematian bayi akibat infeksi.
Ketahui Tanda Kondisi Bayi Normal dan Sudah Cukup Diberi ASI
Menurut Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG, Subsp. Obginsos(K), MPH, seorang pakar Obstetri dan Ginekologi dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, menyatakan bahwa ketika bayi menangis dan berkemih 2-3 jam sekali, itu bukan berarti bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup.
Ia menjelaskan bahwa melihat bayi yang dapat buang air kecil dan besar secara teratur, dengan frekuensi buang air kecil 2-3 jam sekali, hampir sulit untuk mengatakan bahwa ASI yang diberikan tidak mencukupi. Ini menunjukkan bahwa bayi memiliki asupan makanan yang cukup.
"Lihat bayi bisa buang air kecil, buang air besar cukup banyak, buang air kecil 2-3 jam sekali, hampir sulit dikatakan ASI-nya tidak cukup. Itu menunjukkan dia punya asupan makanan yang cukup," kata Ketua Kelompok Kerja Penurunan Angka Kematian Ibu dan Stunting POGI Ocviyanti beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Ocviyanti menekankan bahwa jika bayi rutin buang air kecil dan besar, serta tidak mengalami penurunan berat badan yang signifikan, ibu dapat memiliki keyakinan bahwa ASI yang diberikan sudah cukup, dan tidak perlu memberikan makanan tambahan seperti susu formula, air, atau jenis makanan lainnya.
Namun, ia juga menyoroti bahwa alasan bayi menangis tidak selalu karena ia ingin mendapatkan ASI. Beberapa alasan lain termasuk kolik, perut kembung, atau bahkan keinginan untuk diayun-ayun oleh ibunya. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk memahami bahwa menangisnya bayi tidak selalu mengindikasikan rasa lapar.
Dalam situasi ketika bayi menangis, Dr. dr. Naomi Esthernita Fauzia Dewanto, SpA(K), Ketua Satuan Tugas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia, menyarankan ibu untuk mencoba memberikan ASI. Namun, perlu dicatat bahwa menangisnya bayi tidak selalu disebabkan oleh keinginan mendapatkan ASI, melainkan mungkin juga karena faktor lain seperti kolik atau perut kembung.
Namun, ada kondisi tertentu di mana ibu perlu waspada. Jika bayi tidak buang air kecil dalam enam atau bahkan 12 jam, ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh bayi mengalami kekurangan cairan, dan dalam situasi seperti ini, disarankan membawa bayi ke rumah sakit.
Dr. dr. Naomi Esthernita Fauzia Dewanto, SpA(K) menambahkan bahwa dalam kondisi tertentu, dokter spesialis anak dapat memberikan suplementasi kepada bayi, terutama jika terdapat indikasi seperti masalah berat badan. Meskipun ada penekanan pada pentingnya ASI, namun tetap perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi kondisi bayi. Ada rambu-rambu yang menunjukkan kapan bayi dapat bertahan tanpa ASI dan kapan harus diberikan suplementasi.
"Kami tidak membabi buta harus ASI, tahu-tahu anaknya dehidrasi, hipoglikemia. Tetapi, kami pantau. Ada rambu-rambunya. Kita harus tahu kapan bisa bertahan tanpa ASI, kapan harus berikan suplementasi," kata Naomi.
Menurut informasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, ada beberapa tanda bahwa bayi mendapatkan cukup ASI, seperti buang air kecil satu-dua kali per hari dalam 12-24 jam pertama kehidupan, urine yang sangat pekat dalam beberapa hari pertama dapat terlihat endapan merah bata yang merupakan kristal asam urat, dan buang air kecil enam-delapan kali per hari setelah berusia lima hari.
Selain itu, tinja pertama (mekonium) bayi keluar dalam 24 jam pertama, dan mekonium akan mengalami perubahan warna dan konsistensi dalam beberapa hari ke depan, menandakan bahwa bayi sudah menerima ASI dengan baik.