Psikolog Sarankan Ibu Tetap Memberi ASI Walau Sedang Alami Baby Blues
Baby blues yang dialami oleh seorang ibu sebaiknya tidak menghalangi upaya pemberian ASI terutama pada bayi yang baru lahir.
Baby blues yang dialami oleh seorang ibu sebaiknya tidak menghalangi upaya pemberian ASI terutama pada bayi yang baru lahir.
-
Bagaimana cara mengatasi Baby Blues? Meskipun gejalanya bisa intens, perasaan ini masih bisa diatasi.
-
Kenapa bayi tetap menangis meski sudah minum ASI? Namun, ia juga menyoroti bahwa alasan bayi menangis tidak selalu karena ia ingin mendapatkan ASI. Beberapa alasan lain termasuk kolik, perut kembung, atau bahkan keinginan untuk diayun-ayun oleh ibunya.
-
Apa penyebab baby blues? Penyebab baby blues sampai sekarang masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa penyebab baby blues yang perlu diwaspadai, di antaranya: Sulit Beradaptasi Penyebab baby blues yang pertama adalah sulit beradaptasi. Sulit beradaptasi dengan perubahan yang ada dan tanggung jawab baru sebagai ibu bisa menjadi penyebab baby blues.
-
Apa penyebab Baby Blues? Baby blues umumnya disebabkan oleh perubahan fisiologis yang terjadi setelah melahirkan. Intensitas perubahan ini kemudian dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis.
-
Bagaimana ASI membantu bayi yang sakit? ASI Anda juga mengandung campuran protein, lemak, gula, dan sel darah putih yang bekerja untuk melawan infeksi. Elemen pembangkit kekebalan lainnya termasuk laktoferrin, laktadherin, antiprotease, dan osteopontin—antivirus dan anti-inflamasi yang membantu menjaga sistem kekebalan tubuh bayi Anda tetap kuat.
-
Apa manfaat ASI bagi ibu? Tak hanya bagi bayi, ASI juga memiliki sisi positif bagi ibu karena bisa memperkecil risiko terkena kanker ovarium daripada wanita lain yang memilih tidak memberikan ASI pada anaknya.
Psikolog Sarankan Ibu Tetap Memberi ASI Walau Sedang Alami Baby Blues
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif pada bayi memiliki manfaat yang luar biasa, baik bagi bayi maupun ibu. Namun, bagi ibu yang mengalami sindrom baby blues, tantangan ini bisa menjadi lebih berat.
Psikolog klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo S.Psi M.Psi, menekankan pentingnya tetap memberikan ASI eksklusif kepada anak meski sedang mengalami baby blues.
Menurut Vera, baby blues adalah kondisi mental yang umum terjadi pada hampir 80 persen wanita yang baru saja melahirkan. Kondisi ini biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga dua minggu setelah persalinan.
"Baby blues dapat dialami oleh seorang ibu selama beberapa hari hingga dua minggu. Jadi ibu tidak perlu menjaga jarak dengan anak di luar waktu pemberian ASI," kata Vera dilansir dari Antara.
Gejala baby blues dapat muncul satu hingga lima hari setelah melahirkan dan biasanya mereda dalam waktu 10 hari. Ibu yang mengalami baby blues akan merasakan perasaan sedih, marah, cemas, dan lelah.
Meskipun banyak merasa lelah dan mudah marah, Vera menekankan bahwa para ibu tidak perlu merasa belum siap menjadi seorang ibu atau membangun keluarga. Penderita baby blues masih bisa menjalankan aktivitas sehari-hari, termasuk memberikan ASI eksklusif dan merawat bayinya dengan baik.
Pentingnya ASI Eksklusif
Pemberian ASI eksklusif sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan bayi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko berbagai penyakit. Meski ibu mengalami baby blues, pemberian ASI tetap harus diprioritaskan karena manfaat jangka panjangnya bagi kesehatan bayi.
Agar baby blues tidak semakin parah dan mengganggu proses menyusui, Vera menyarankan beberapa langkah yang bisa diambil ibu:
Asupan Gizi yang Cukup: Ibu harus mendapatkan makanan bergizi dan teratur untuk menjaga energi dan kesejahteraan. Mengonsumsi banyak air putih atau susu tinggi kalsium sangat dianjurkan.
Aktivitas Fisik: Berjalan kaki keluar rumah dapat membantu memperbaiki suasana hati. Aktivitas fisik ringan ini dapat mengurangi stres dan memberikan efek positif pada kesejahteraan mental.
Dukungan Sosial: Ibu bisa meminta bantuan dari anggota keluarga atau komunitas untuk mendapatkan ketenangan dan dukungan sosial. Dukungan emosional dari orang-orang terdekat sangat membantu dalam mengatasi baby blues.
Waktu Istirahat: Wanita yang baru menjadi ibu memerlukan banyak istirahat, baik di siang maupun malam hari. Tidur yang cukup membantu ibu menyesuaikan diri dengan peran barunya dan mengurangi kelelahan.
Peran Keluarga dalam Mengatasi Baby Blues
Keluarga, terutama suami, memiliki peran penting dalam mendukung ibu yang mengalami baby blues. Suami dapat berbagi peran dalam mengasuh bayi, memberikan dukungan emosional yang kuat, dan mendengarkan keluhan istri tanpa menghakimi.
"Pasangan juga bisa mengajak ibu berjalan kaki setiap hari, tujuannya agar ibu merasa lebih baik," ujar Vera.
Vera mengingatkan bahwa jika gejala baby blues berlanjut lebih dari dua minggu, ibu harus segera menghubungi profesional kesehatan karena bisa jadi itu adalah tanda depresi perinatal, yang membutuhkan penanganan khusus.
"Jika gejala berlanjut lebih dari dua minggu, dan menunjukkan kondisi yang lebih serius seperti depresi perinatal, mohon segera hubungi pihak profesional," kata Vera.