Kenali Baby Blues Syndrome, Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Baby Blues Syndrome adalah perasaan sedih berlebihan, mudah marah, dan cemas pada ibu yang baru melahirkan.
Perasaan sedih berlebihan, mudah marah, dan cemas pada ibu yang baru melahirkan.
Kenali Baby Blues Syndrome, Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Baby Blues Syndrome
Baby Blues Syndrome adalah kondisi emosional yang dialami oleh ibu setelah melahirkan.
Gejala utamanya termasuk perasaan sedih berlebihan, mudah marah, dan cemas.
Kondisi ini muncul selama dua hari hingga tiga minggu setelah kelahiran bayi.
-
Apa penyebab Baby Blues? Baby blues umumnya disebabkan oleh perubahan fisiologis yang terjadi setelah melahirkan. Intensitas perubahan ini kemudian dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis.
-
Apa saja gejala dari Baby Blues? Selama baby blues, perasaan ibu cenderung naik turun. Mood swing, rasa sedih yang luar biasa, mudah lupa, dan kesulitan berkonsentrasi adalah beberapa gejala umum. Ibu juga bisa menjadi lebih sensitif, sering menangis, dan merasa cemas karena takut tidak mampu merawat bayi dengan baik.
-
Bagaimana cara mengatasi Baby Blues? Meskipun gejalanya bisa intens, perasaan ini masih bisa diatasi.
-
Mengapa Baby Blues terjadi? Hingga kini, sayangnya belum diketahui dengan pasti apa yang menyebabkan kondisi baby blues pada wanita melahirkan. Meski begitu, faktor genetik, perubahan fisik, dan masalah emosional dalam memicu baby blues.
-
Apa penyebab baby blues? Penyebab baby blues sampai sekarang masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa penyebab baby blues yang perlu diwaspadai, di antaranya: Sulit Beradaptasi Penyebab baby blues yang pertama adalah sulit beradaptasi. Sulit beradaptasi dengan perubahan yang ada dan tanggung jawab baru sebagai ibu bisa menjadi penyebab baby blues.
-
Apa itu Baby Blues? Baby blues adalah kondisi mental yang dapat terjadi pada siapa saja. Baby blues adalah salah satu kondisi gangguan kesehatan mental yang perlu diwaspadai.
Menurut World Health Organization (WHO), kasus Baby Blues Syndrome di Asia, berkisar antara 26-85%, dan di Indonesia, berkisar antara 50-70%.
Di Indonesia, diperkirakan 1 hingga 2 dari setiap 1000 kelahiran terpengaruh oleh kondisi ini.
Gejala Baby Blues Syndrome cenderung mencapai puncaknya pada hari ke-3 hingga ke-4 setelah melahirkan dan dapat berlangsung selama 14 hari.
Jika gejala tidak membaik setelah 2 minggu, berkonsultasi dengan dokter adalah tindakan yang disarankan untuk mendapatkan dukungan yang diperlukan.
Gejalanya
- cemas tanpa alasan,
- mudah tersinggung,
- menangis tiba-tiba,
- hilang kesabaran,
- kurang percaya diri,
- lebih sensitif,
- khawatirkan bayi,
- kesulitan tidur,
- kurang nafsu makan,
- kurang perhatian pada bayi, dan
- takut merawat bayi.
Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Andini Dwi Arumsari, melansir dari situs website resminya.
Penyebabnya
Menurut Siloam Hospitals, penyebab Baby Blues Syndrome ada empat hal.
- Kesulitan beradaptasi sebagai ibu,
- perubahan hormon drastis,
- kurang tidur akibat pola tidur bayi yang tidak teratur, dan
- riwayat gangguan mental sebelumnya.
Menurut penelitian yang diungkap Galih Putri, S.Kep., Ns, dikutip dari situs website resmi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, dukungan dari suami sangat berpengaruh.
Cara mencegahnya, penting melibatkan suami dalam memberikan informasi tentang kesehatan ibu dan anak. Lalu, melakukan pemeriksaan awal dengan baik untuk mengurangi kasus postpartum blues ini.
Cara Mengatasinya
Melansir dari laman website resmi Siloam Hospitals, begini caranya:
- Pastikan ibu mendapatkan istirahat yang cukup, memanfaatkan waktu tidur si kecil, dan meminta bantuan keluarga untuk bergantian merawat bayi.
- Berbicara dengan orang terdekat dapat membantu meredakan perasaan cemas dan kegelisahan.
- Melakukan olahraga secara teratur dapat membantu mengalihkan kegelisahan, meningkatkan suasana hati, dan kualitas tidur.
- Jika gejala baby blues tidak membaik dalam beberapa minggu, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog.