Yuk Ayah, Lakukan Ini Supaya Ibu Terhindar Dari Baby Blues dan Postpartum Depression
Ibu yang baru saja melahirkan butuh support ayah. Tidak hanya berbagi peran dalam menjaga si kecil, tapi juga memberikan me time dan menjadi teman bicara.
Yuk Ayah, Lakukan Ini Supaya Ibu Terhindar Dari Baby Blues dan Postpartum Depression
Peran ayah saat ibu mengalami baby blues sangatlah penting. Sebagai seorang suami dan orang terdekat ibu, ayah bisa melakukan banyak hal untuk membantunya menghadapi masa-masa tersebut. Lalu, apa saja hal yang bisa dilakukan oleh ayah ketika ibu mengalami baby blues?
Tidak sedikit ibu yang mengalami stres pasca melahirkan atau yang disebut dengan baby blues syndrome.
Ini wajar terjadi, mengingat banyaknya perubahan yang terjadi di dalam hidup para ibu, seperti kurang tidur serta kelelahan karena harus merawat bayi.
Belum lagi ditambah dengan adanya perubahan hormon setelah melahirkan, sehingga membuat perubahan emosi jadi tidak menentu. Akan tetapi, apabila kondisi tersebut berlangsung lebih dari satu atau dua minggu, bisa menjadi indikasi adanya postpartum depression.
Setelah melahirkan, ibu bisa saja mengalami baby blues yang membuat suasana hatinya menjadi tidak menentu, seperti mudah sedih, menangis tanpa alasan yang jelas, lekas marah, cemas, dan sulit untuk berkonsentrasi.
Kondisi ini biasanya berlangsung selama 2 minggu setelah persalinan. Namun bila tidak ditangani dengan baik, baby blues dapat berkembang menjadi depresi pascamelahirkan.
Guna menghindari dampak buruk tersebut, diperlukan peran ayah untuk membantu mengatasi baby blues yang dialami ibu.
Meski sibuk bekerja, Ayah tak boleh cuek dengan kondisi kesehatan ibu setelah melahirkan, terlebih jika ibu sudah menunjukkan tanda-tanda baby blues.
Peran Ayah Saat Bunda Mengalami Baby Blues
Dengarkan segala keluh kesah yang ibu sampaikan pada Ayah. Hindari melakukan perdebatan atau menghakiminya karena hal ini justru bisa memperburuk baby blues yang dialami ibu.
1. Menjadi Teman Cerita
Tataplah mata ibu ketika ia sedang bercerita dan pegang erat tangannya. Ini menunjukkan bahwa Ayah betul-betul mendengarkan apa yang ibu ceritakan. Ayah juga bisa memberikan pelukan atau kecupan di keningnya, agar ibu bisa merasa lebih tenang dan nyaman.
Ayah bisa membantu mengatasi baby blues ibu dengan turut membereskan pekerjaan rumah, misalnya mencuci pakaian, membersihkan kamar mandi, membersihkan halaman rumah, atau pekerjaan-pekerjaan lain yang membutuhkan tenaga ekstra.
2. Membantu Menyelesaikan Pekerjaan Rumah dan Merawat Si Kecil
Sesekali Ayah juga bisa menawarkan diri untuk membantu merawat bayi, seperti mengganti popok, menggendong, dan menenangkannya ketika menangis. Selain memberi waktu ibu untuk beristirahat, hal ini juga bisa meningkatkan hubungan Ayah dengan Si Kecil.
Sibuk mengurus Si Kecil kadang kala membuat ibu lupa untuk makan, apalagi memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi. Hal ini bisa membuat baby blues yang dialami ibu semakin parah, kehilangan banyak energi, dan ibu tidak bisa mencukupi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkannya selama menyusui.
3. Memastikan Bunda Mengonsumsi Makanan Sehat
Nah, disinilah peran Ayah sangat diperlukan. Pastikan ibu mendapatkan asupan makanan sehat setiap harinya, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Ingatkan juga pada ibu untuk minum air putih yang cukup agar tidak dehidrasi.
4. Mengajak Ibu untuk Me Time
Ketika Ayah memiliki waktu senggang, ajaklah ibu jalan-jalan atau habiskan waktu bersama ibu untuk me time. Ayah bisa mengajak ibu pergi nonton di bioskop, makan di restoran, berjalan santai di sekitar rumah, atau shopping. Namun, pastikan untuk menghindari tempat yang ramai, ya.
Jika tidak memungkinkan untuk keluar rumah, Ayah bisa memberi waktu ibu untuk melakukan hal-hal yang ia sukai, misalnya menonton film, memasak, atau yoga di rumah. Hal ini dapat membuat pikiran ibu rileks, sehingga lebih mudah untuk memerangi baby blues yang ia alami.
Pergantian peran menjadi seorang ibu tentu tidak mudah. Apalagi di samping mengurus anak, ibu masih memiliki segudang pekerjaan, seperti beberes rumah dan lainnya. Di sinilah peran Ayah diperlukan. Karena sejatinya, membesarkan anak bukan hanya tanggung jawab ibu saja.
5. Gantian Mengurus Anak
Saat ibu kelelahan, Ayah bisa mengambil alih untuk mengurus Si Kecil yang baru lahir, misalnya dengan mengganti popok. Dengan begitu ibu bisa memiliki waktu untuk beristirahat. Dan yang terpenting, pasangan tidak terbebani karena harus memikul semuanya seorang diri.
6. Beri ibu Waktu Sendiri
Sama seperti Ayah, para ibu juga perlu waktu sendiri di tengah rutinitasnya menjadi ibu baru dan mengurus bayi. Jadi, biarkan pasangan memiliki 'me time' sejenak dan melakukan kegiatan yang membuat ia happy.
Apalagi, me time ternyata penting, lho karena dapat mencegah gejala depresi setelah melahirkan. Sebuah studi menemukan, ibu yang secara teratur memiliki me time di enam bulan pertama setelah melahirkan memiliki risiko depresi pasca melahirkan yang lebih rendah.
7. Menjadi Teman Cerita yang Baik
Seperti diketahui, saat mengalami depresi postpartum, ibu bisa merasakan gejolak emosi yang luar biasa. Untuk itu, Ayah bisa mencoba menjadi pendengar serta teman cerita yang baik jika pasangan ingin mengutarakan perasaannya.
Usahakan untuk mendengar keluh kesahnya tanpa menghakimi, ya. Karena percaya deh, kehadiran serta dukungan dari Ayah sangat berarti untuk ibu.
Ayah, jangan lupa perhatikan kondisi kesehatan pasangan, ya. Pastikan ibu mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Karena makanan yang sehat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan bisa membuat mood-nya menjadi lebih baik.