Mengenal Kesehatan Mental pada Anak Usia Dini, Kenali Masalah yang Sering Dialami
Tidak hanya terjadi pada orang dewasa, kesehatan mental pada anak usia dini juga tak sedikit terjadi. Namun, mengidentifikasi gangguan kesehatan mental pada anak usia dini menjadi tantangan tersendiri.
Pengetahuan yang kian meningkat, membuat sejumlah orang lebih peka akan banyak hal. Jika dulu soal kesehatan mental kurang diminati, kini dengan banyaknya informasi penting mengenai hal tersebut, orang sudah mulai mempelajari dan mengenalinya dengan baik.
Tidak hanya terjadi pada orang dewasa, kesehatan mental pada anak usia dini juga tak sedikit terjadi. Dilansir dari webmd.com, mengidentifikasi gangguan kesehatan mental pada anak usia dini menjadi tantangan tersendiri bagi penyedia layanan kesehatan.
-
Bagaimana caranya untuk menjaga kesehatan mental? Mari kita berjanji pada diri sendiri bahwa kita tidak akan pernah menganggap enteng kesehatan mental.
-
Mengapa mental health penting? Kesehatan mental sangat penting karena memengaruhi cara seseorang menangani stres, hubungan interpersonal, dan pengambilan keputusan. Pentingnya kesehatan mental tidak bisa diabaikan karena berdampak langsung pada kualitas hidup seseorang.
-
Siapa yang berperan dalam meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental? Dengan ajakan "Start the Conversation" atau "Memulai Percakapan," semua pihak, dari individu, keluarga, hingga komunitas, diharapkan lebih proaktif dalam membicarakan kesehatan mental.
-
Gimana cara menjaga kesehatan mental? Untuk menjaga kesehatan mental sehari-hari, dibutuhkan komitmen untuk menerapkan kebiasaan baik dalam hidup. Mulai dari olahraga, konsumsi makanan sehat, kelola kebutuhan tidur, hingga praktikkan rasa syukur.
-
Apa yang ingin dilakukan oleh Ridwan Kamil terkait kesehatan mental warga Jakarta? Psikolog dari Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia (PP HIMPSI) Samanta Elsener, M. Psi., menyoroti janji Bakal Calon Gubernur (Bacagub) DKI Jakarta Ridwan Kamil yang ingin menghadirkan "Mobil Curhat" bagi warga Jakarta.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan mental? Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga mental health adalah sebagai berikut. Pertama, olahraga secara teratur dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood. Selain itu, konsumsi makanan sehat juga sangat penting untuk kesehatan mental. Mengonsumsi makanan bergizi dapat mendukung kesehatan otak dan mood yang stabil. Manajemen tidur juga perlu diperhatikan, dengan mencoba untuk tidur yang cukup setiap malam. Praktik syukur juga dapat membantu menjaga kesehatan mental, dengan menghargai hal-hal positif dalam hidup. Aktivitas santai seperti meditasi atau yoga juga sangat berguna, karena dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan ketenangan batin. Terakhir, tetap terhubung dengan teman atau keluarga juga sangat penting untuk menjaga kesehatan mental. Interaksi sosial dapat memberikan dukungan emosional dan mengurangi rasa kesepian.
Pasalnya, anak-anak berbeda dari orang dewasa karena mereka mengalami banyak perubahan fisik, mental, dan emosional dalam proses tumbuh kembangnya. Selain itu, anak-anak juga sedang dalam proses belajar bagaimana mengatasi, beradaptasi, dan berhubungan dengan orang lain di sekitarnya.
Untuk alasan ini, setiap diagnosis gangguan mental harus mempertimbangkan seberapa baik perilaku anak di rumah, lingkungan keluarga, sekolah, bersama teman sebayanya, serta mempertimbangkan usia anak itu sendiri.
Menurut informasi dari positivepsychology.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan 10 sampai 20 persen anak-anak dan remaja mengalami gangguan mental. Di mana 50 persen dari semua penyakit mental dimulai pada usia 14 tahun. Sementara itu, sebanyak 75 persen terjadi pada pertengahan usia 20-an.
Untuk lebih memahami, ada baiknya Anda mengenai permasalahan kesehatan mental pada anak usia dini, seperti yang kami himpun dari webmd.com.
Masalah Mental pada Anak
Gangguan atau masalah kesehatan mental pada anak usia dini bisa muncul dalam berbagai bentuk. Berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan mental pada anak usia dini yang sering terjadi di lingkungan:
1. Gangguan kecemasan
Anak-anak dengan gangguan kecemasan merespons hal-hal atau situasi tertentu dengan ketakutan berlebihan. DI sisi lain mereka juga kerap mengalami gugup, seperti detak jantung yang cepat dan berkeringat.
2. Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD)
Anak-anak dengan ADHD umumnya memiliki masalah dalam memperhatikan atau berkonsentrasi, mereka juga mudah bosan. Anak-anak dengan kondisi ini cenderung bergerak terus-menerus dan impulsif (tidak berpikir sebelum bertindak).
3. Perilaku yang cukup mengganggu
Anak-anak dengan kondisi ini cenderung lebih keras kepala, menantang aturan, dan kerap membuat onar di lingkungannya - sekolah maupun lingkungan rumah.
4. Gangguan perkembangan pervasif
Anak-anak dengan gangguan ini bingung dalam berpikir, dan umumnya memiliki masalah dalam memahami hal-hal di sekitar mereka.
5. Gangguan makan
Gangguan makan melibatkan emosi dan sikap yang intens, serta perilaku tidak biasa yang terkait dengan berat badan atau makanan.
6. Gangguan eliminasi
Gangguan ini lebih ke arah kebiasaan anak, umumnya dilihat dari kebiasaan mereka seperti enuresis atau mengompol.
7. Gangguan belajar dan komunikasi
Anak-anak dengan gangguan ini memiliki masalah dalam menyimpan dan memproses informasi, serta kesulitan dalam menghubungkan pikiran dengan ide yang mereka.
8. Gangguan afektif (suasana hati)
Gangguan ini melibatkan perasaan sedih terus-menerus, atau suasana hati yang berubah dengan cepat - termasuk depresi dan gangguan bipolar. Diagnosis terbaru menyebutnya gangguan disregulasi mood yang mengganggu, kondisi anak-kanak mengalami iritabilitas kronis, di mana mereka bisa merasakan kemarahan yang begitu besar.
Penyebab dan Gejala Gangguan Mental pada Anak
Menurut informasi dari sumber yang sama, penyebab pasti dari gangguan kesehatan mental pada anak usian dini masih belum diketahui, tetapi penelitian menunjukkan bahwa kombinasi faktor, termasuk faktor keturunan, biologi, trauma psikologis, dan tekanan lingkungan, mungkin terlibat.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan kesehatan mental pada anak usia dini. Berikut informasi lengkapnya, seperti dilansir dari cdc.gov.
- Orang tua: Sebagai orang tua tentunya Anda lebih mengenal perilaku sang anak. Jika memang dinilai cukup mengkhawatirkan, baik itu di rumah dan di lingkungan bermainnya, maka cobalah untuk mengajak anak Anda berbicara. Hal ini akan membantu, karena anak dapat mengungkapkan permasalahan yang mereka hadapi.
- Profesional perawatan kesehatan: Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat berdasarkan pedoman sangat penting. Ada sumber daya yang tersedia untuk membantu mendiagnosis dan mengobati gangguan mental anak-anak. Mengunjungi mereka dan membicarakan masalah tersebut, menjadi solusi terbaik.
- Guru/pengelola sekolah: Identifikasi dini penting agar anak-anak dapat memperoleh bantuan yang mereka butuhkan. Bekerjasamalah dengan keluarga dan profesional kesehatan jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan mental seorang anak di sekolah.
Lantas, bagaimana gejala dari kesehatan mental pada anak usia dini yang terganggu?
Dikutip dari mayoclinic.org, ada beberapa tanda-tanda peringatan yang biasa muncul pada anak dengan gangguan kesehatan mental, seperti:
- Merasa sedih terus-menerus yang berlangsung selama dua minggu atau lebih
- Menarik diri dari atau menghindari interaksi sosial
- Menyakiti diri sendiri atau berbicara tentang menyakiti diri sendiri
- Berbicara tentang kematian atau bunuh diri
- Mudah marah
- Perilaku di luar kendali yang bisa berbahaya
- Perubahan drastis dalam suasana hati, perilaku atau kepribadian
- Perubahan kebiasaan makan
- Kehilangan berat badan
- Kesulitan tidur
- Sering sakit kepala atau sakit perut
- Sulit berkonsentrasi
- Perubahan prestasi akademik
- Bolos sekolah
Pengobatan Gangguan Mental pada Anak
Pilihan perawatan umum untuk anak-anak yang memiliki kondisi kesehatan mental meliputi:
Psikoterapi. Psikoterapi juga dikenal sebagai terapi bicara atau terapi perilaku. Psikoterapi adalah cara untuk mengatasi masalah kesehatan mental dengan berbicara dengan psikolog atau profesional kesehatan mental lainnya. Dalam prosesnya, psikoterapi mungkin akan melibatkan waktu bermain atau permainan, serta membicarakan apa yang terjadi saat bermain. Selama psikoterapi, anak-anak dan remaja belajar bagaimana berbicara tentang pikiran dan perasaan, bagaimana menanggapinya, dan bagaimana mempelajari perilaku baru dan keterampilan mengatasi.
Pengobatan. Penyedia perawatan kesehatan anak atau profesional kesehatan mental dapat merekomendasikan obat – seperti stimulan, antidepresan, obat anti-kecemasan, antipsikotik atau penstabil suasana hati – sebagai bagian dari rencana perawatan. Mereka akan menjelaskan risiko, efek samping, dan manfaat perawatan obat.