Mengenal Penyakit Biduran, dari Gejala hingga Cara Mengatasinya
Biduran atau dalam istilah kedokteran disebut Urtikaria merupakan erupsi eritematos yang meninggi, terjadi secara singkat atau edema bagian dermis bagian atas dan berhubungan dengan rasa gatal. Biduran merupakan penyakit dermatologis umum, yang mana 15-25 % pernah mengalaminya.
Biduran atau dalam istilah kedokteran disebut Urtikaria merupakan erupsi eritematos yang meninggi, terjadi secara singkat atau edema bagian dermis bagian atas dan berhubungan dengan rasa gatal. Biduran merupakan penyakit dermatologis umum, yang mana 15-25 % penduduk dalam waktu tertentu dalam hidupnya pernah mengalaminya baik perempuan maupun laki-laki dari berbagai kelompok umur.
Biduran kerap ditandai dengan munculnya bentol berwarna kemerahan yang disertai dengan rasa gatal. Biduran dapat muncul di seluruh bagian tubuh, bahkan tak jarang muncul secara tiba-tiba. Ada banyak penyebab yang bisa memicu munculnya biduran seperti alergi makanan, reaksi terhadap suhu dan stres. Penyakit ini biasanya akan hilang dengan sendirinya atau dapat diredakan dengan mengonsumsi obat-obatan.
-
Di mana Jaka Tarub bertemu dengan bidadari? Semakin mendekat dengan sumber suara, makin membuatnya terkejut. Ia melihat sekelompok bidadari yang tengah mandi di telaga.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Apa itu bakwan jagung? Bakwan jagung adalah salah satu jenis gorengan yang banyak digemari.
-
Bagaimana bentuk Jurig Jarian? Mulai dari perempuan berambut panjang, sosok bertubuh tinggi dan besar sampai yang menyerupai tuyul karena ukurannya yang kecil dan berkepala botak.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Tarub menemukan bidadari di telaga? Tiba-tiba di tengah hutan belantara, ia mendengar sayup-sayup suara. Suara itu nampak seperti para perempuan yang sedang becanda di sebuah telaga. Ia pun bergegas mendekati sumber suara karena penasaran.
Untuk mencegah risiko yang lebih serius, ada baiknya untuk mengetahui informasi lengkap mengenai penyakit biduran, dari gejala hingga cara mengatasinya yang telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com.
Mengenal Penyakit Biduran dan Penyebabnya
Kaligata atau biduran, atau yang dalam bahasa medis dikenal dengan urtikaria ini merupakan kondisi di mana kulit memiliki ruam yang menonjol dan gatal, muncul di salah satu bagian tubuh atau menyebar ke area yang lebih besar.
Kondisi ini bukan merupakan penyakit yang membahayakan, tapi bisa membuat kamu merasa tidak nyaman saat tidur atau sepanjang hari karena sensasi gatal yang muncul. Biduran dapat terjadi pada siapa pun baik laki-laki maupun perempuan dari berbagai kategori umur. Namun, penyakit ini biasanya lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pria.
Biduran akut, juga dikenal sebagai urtikaria jangka pendek. Kondisi ini terjadi pada sekitar 1 dari 5 orang pada waktu tertentu dan bisa dialami sekali dalam seumur hidup. Sedangkan biduran kronis, atau urtikaria jangka panjang, lebih jarang terjadi. Urtikaria biasanya terjadi pada anak-anak, wanita di antara usia 30 – 60 tahun dan orang dengan sejarah alergi yang memiliki gejala gatal-gatal.
Pada umumnya biduran disebabkan oleh alergi makanan tertentu seperti telur, kerang, kacang tanah, atau buah beri. Selain itu biduran juga disebabkan oleh reaksi terhadap suhu terlalu panas, terlalu dingin atau angin kencang. Alergi debu juga bisa jadi penyebab biduran dan tentu saja stres.
Gejala Penyakit Biduran
Gejala utama biduran yakni munculnya bentol pada kulit yang berwarna kemerahan dan disertai rasa gatal. Ukuran bentol berbeda-beda dan dapat muncul di seluruh bagian tubuh. Gatal dan kemerahan pada bentol dapat bertambah parah jika kamu mengalami stres atau terpapar suhu panas.
Selain itu, ada beberapa gejala lain yang dapat terjadi saat kamu terkena biduran, antara lain:
- Pembengkakan pada bibir, kelopak mata, dan tenggorokan.
- Reaksi anafilaksis yang menimbulkan gejala berupa pusing, mual, keringat dingin, dan sesak napas.
Biduran dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa jam atau hari. Jika biduran tidak kunjung sembuh setelah beberapa hari, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter. Jika biduran terus menyebar ke bagian tubuh lainnya, kamu mengalami demam ketika muncul biduran, dan mengalami pembengkakan di bibir dan kelopak mata, sebaiknya kamu segera berkonsultasi dengan dokter.
Cara Mengatasi Penyakit Biduran
Kasus biduran kebanyakan bersifat ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa jam atau hari. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk membantu meredakan gejala biduran, di antaranya:
- Hindari menggaruk bagian yang bentol.
- Gunakan pakaian yang longgar dan ringan.
- Jangan memakai sabun yang mengandung bahan kimia yang keras, misalnya pewangi.
- Usahakan area kulit yang terkena biduran tetap dingin. Bila perlu, olesi dengan losion penyejuk atau beri kompres dingin untuk mengurangi rasa gatal.
- Hindari faktor pemicu biduran, seperti makanan, minuman beralkohol, obat pereda rasa sakit, stres, serta udara panas atau dingin.
- Catat setiap aktivitas yang dilakukan dan makanan yang dikonsumsi sebelum biduran muncul, agar dapat diketahui pemicunya.
Selain itu, kamu juga bisa mengobati biduran dengan menggunakan berbagai obat-obatan seperti obat antialergi, kortikosteroid, krim antidepresan, agonis reseptor leukotriene, omaluzimab, ciclosporin. Tentunya pemberian obat ini harus dengan persetujuan dokter terlebih dahulu agar lebih aman dan efektif.