Mengenal Penyakit Malaria, Ketahui Penyebab dan Gejala yang Perlu Diwaspadai
Salah satu penyakit serius yang disebabkan gigitan nyamuk adalah malaria. Penyakit ini biasanya ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi. Nyamuk yang terinfeksi ini membawa parasit Plasmodium. Saat nyamuk ini menggigit seseorang, parasit tersebut dilepaskan ke aliran darah mereka.
Salah satu penyakit serius yang disebabkan gigitan nyamuk adalah malaria. Penyakit malaria ini menjadi penyakit yang berpotensi mengancam jiwa. Penyakit ini biasanya ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi. Nyamuk yang terinfeksi ini membawa parasit Plasmodium. Saat nyamuk ini menggigit seseorang, parasit tersebut dilepaskan ke aliran darah mereka.
Begitu parasit berada di dalam tubuh, mereka akan bergerak menuju ke organ hati, di mana tempat tersebut menjadi tempat favorit mereka untuk tumbuh. Setelah beberapa hari, parasit dewasa mulai memasuki aliran darah dan akan menginfeksi sel darah merah.
-
Apa perbedaan utama antara malaria dan demam berdarah? Perbedaan utama antara kedua penyakit ini terletak pada penyebab dan vektor yang menularkannya. Malaria disebabkan oleh parasit dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles, yang paling aktif di pagi dan sore hari. Demam berdarah, di sisi lain, disebabkan oleh virus dan ditularkan oleh nyamuk Aedes, yang lebih aktif di siang hari.
-
Bagaimana cara mencegah malaria dan demam berdarah? Untuk mencegah malaria dan demam berdarah, ada beberapa langkah yang bisa diikuti. Berikut adalah penjelasan lengkapnya: Mencegah Malaria:Menggunakan Kelambu Berinsektisida: Tidur di bawah kelambu yang telah diobati dengan insektisida dapat mengurangi risiko digigit nyamuk yang membawa parasit malaria.Mengaplikasikan Repelen Nyamuk: Oleskan repelen nyamuk yang mengandung DEET, picaridin, atau lemon eucalyptus pada kulit yang terbuka.Memakai Pakaian Pelindung: Kenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, terutama saat beraktivitas di luar ruangan pada malam hari. Menghindari Genangan Air: Usahakan untuk tidak membiarkan air menggenang di sekitar tempat tinggal karena ini bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk Anopheles.Menggunakan Insektisida: Semprotkan insektisida di dalam rumah untuk membunuh nyamuk yang mungkin masuk.Pengobatan Profilaksis: Jika bepergian ke daerah endemik malaria, pertimbangkan untuk mengonsumsi obat antimalaria profilaksis sesuai anjuran dokter. Mencegah Demam Berdarah:3M Plus: Praktikkan ‘Menguras, Menutup, Mengubur, dan Memantau’ (3M Plus) untuk mengontrol tempat berkembang biak nyamuk Aedes.Menggunakan Repelen Nyamuk: Sama seperti pencegahan malaria, menggunakan repelen nyamuk juga efektif untuk mencegah gigitan nyamuk Aedes.Memasang Kawat Nyamuk: Pasang kawat nyamuk pada jendela dan ventilasi untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah.Menghindari Aktivitas di Luar Ruangan Saat Fajar dan Senja: Nyamuk Aedes seringkali lebih aktif pada waktu-waktu ini. Menggunakan Kelambu Saat Tidur: Ini penting terutama jika tinggal di daerah endemik demam berdarah.Menanam Tanaman Pengusir Nyamuk: Tanaman seperti lavender dan citronella dapat membantu mengusir nyamuk.
-
Di mana malaria umumnya tersebar? Malaria umumnya tersebar di daerah-daerah dengan iklim hangat dan lembab.
-
Siapa yang menyebarkan penyakit malaria? Diketahui, nyamuk Anopheles betina dikenal luas sebagai nyamuk pembawa parasit plasmodium. Parasit ini adalah penyebab penyakit malaria.
-
Dimana saja wabah malaria di Cirebon menyebar? Tak hanya daerah kota, malaria juga menjangkit masyarakat di pinggiran Cirebon yang merupakan kawasan pantai utara.
-
Kapan wabah malaria di Cirebon dimulai? Pada 1903 menjadi tahun yang kelam di Cirebon, Jawa Barat. Wabah penyakit malaria melanda hingga memakan banyak korban.
Dalam 48 hingga 72 jam, parasit di dalam sel darah merah berkembang biak, sehingga menyebabkan sel yang terinfeksi pecah. Parasit terus menginfeksi sel darah merah dan mengakibatkan gejala yang muncul dalam siklus yang berlangsung dalam dua hingga tiga hari sekaligus.
Walaupun penyakit ini mudah menular melalui gigitan nyamuk, malaria bisa disembuhkan secara total bila penderita mendapat penanganan yang tepat. Dan sebaliknya, jika penderita tidak mendapatkan penanganan yang tepat, maka penyakit ini bisa berakibat fatal. Penyakit ini bisa menyebabkan anemia berat, gagal ginjal, hingga kematian.
Penyakit malaria biasanya ditemukan di daerah yang memiliki iklim tropis dan subtropis, di mana parasit dapat hidup. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, pada tahun 2016 diperkirakan terdapat 216 juta kasus malaria di 91 negara.
Penyebab Malaria
©consciouslifenews.com
Melansir dari Healthline, penyakit malaria dapat terjadi jika nyamuk yang terinfeksi parasit Plasmodium menggigit Anda. Ada empat jenis parasit malaria yang dapat menginfeksi manusia, yaitu Plasmodium vivax, P. ovale, P. malariae, dan P. falciparum. P. falciparum menyebabkan bentuk penyakit yang lebih parah dan mereka yang mengidap jenis malaria ini memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.
Siklus penularan malaria
• Seekor nyamuk dapat terinfeksi ketika menggigit seseorang yang mengidap malaria.
• Jika di kemudian hari nyamuk ini menggigit Anda, parasit malaria juga dapat ditularkan ke tubuh Anda.
• Begitu parasit memasuki tubuh, mereka akan bergerak ke organ hati, di mana beberapa jenis parasite dapat bertahan di sana selama setahun.
• Ketika parasit sudah dewasa, mereka akan meninggalkan hati dan menginfeksi sel darah merah. Ini adalah saat di mana seseorang biasanya akan mengalami gejala malaria.
• Jika nyamuk yang tidak terinfeksi menggigit Anda pada tahap siklus ini, ia akan terinfeksi parasit malaria dari tubuh Anda dan dapat menularkannya ke orang lain yang digigitnya.
Cara penularan lainnya
Karena parasit penyebab malaria mempengaruhi sel darah merah, seseorang juga bisa tertular malaria dari paparan darah yang terinfeksi, di antaranya:
• Dari ibu ke anak yang dikandungnya atau yang belum lahir
• Melalui transfusi darah
• Dengan berbagi jarum suntik bekas penggunaan narkoba
Gejala Malaria
boldsky.com
Gejala penyakit malaria biasanya berkembang dalam 10 hari hingga 4 minggu setelah infeksi. Dalam beberapa kasus, gejala penyakit malaria mungkin tidak berkembang selama beberapa bulan. Beberapa parasit malaria dapat masuk ke tubuh tetapi tidak aktif untuk waktu yang lama.
Gejala umum dari penyakit malaria antara lain:
• menggigil, yang dapat berkisar dari sedang hingga parah
• demam tinggi
• banyak berkeringat
• sakit kepala
• mual
• muntah
• sakit perut
• diare
• anemia
• nyeri otot
• kejang
• koma
• tinja berdarah
Komplikasi
Penyakit malaria bisa berakibat fatal, terutama penyakit malaria yang disebabkan oleh berbagai parasit yang umum ditemukan di daerah tropis Afrika. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperkirakan bahwa 91 persen dari semua kematian akibat malaria terjadi di Afrika, dan paling sering terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Dalam kebanyakan kasus, kematian akibat malaria berkaitan dengan satu atau lebih komplikasi serius, seperti:
- Malaria otak. Jika sel darah yang dipenuhi parasit memblokir pembuluh darah kecil ke otak Anda (malaria serebral), pembengkakan otak atau kerusakan otak dapat terjadi. Malaria serebral dapat menyebabkan kejang dan koma.
- Masalah pernapasan. Cairan yang menumpuk di paru-paru (edema paru) dapat membuat Anda sulit bernapas.
- Kegagalan organ. Malaria dapat menyebabkan gagal ginjal atau hati, atau limpa Anda pecah. Salah satu dari kondisi ini dapat mengancam jiwa.
- Anemia. Malaria merusak sel darah merah, yang dapat menyebabkan anemia.
- Gula darah rendah. Bentuk malaria yang parah dapat menyebabkan gula darah rendah (hipoglikemia), seperti halnya kina, salah satu obat yang paling umum digunakan untuk memerangi malaria. Gula darah yang sangat rendah dapat menyebabkan koma atau kematian.
Cara Mengobati Malaria
Penyakit malaria bisa menjadi kondisi yang mengancam jiwa, terutama jika Anda terinfeksi parasit P. falciparum. Penanganan untuk penyakit ini biasanya telah tersedia di rumah sakit. Dokter akan memberikan resep obat berdasarkan jenis parasit yang Anda miliki.
Dalam beberapa kasus, obat yang diresepkan mungkin tidak akan membersihkan infeksi karena resistensi parasit terhadap obat. Jika kondisi ini terjadi, dokter mungkin perlu menggunakan lebih dari satu obat atau mengganti obat untuk mengobati kondisi tersebut.
Selain itu, jenis parasit malaria tertentu, seperti P. vivax dan P. ovale, memiliki tahapan di mana parasit dapat hidup di tubuh Anda untuk waktu yang lama dan aktif kembali di kemudian hari sehingga menyebabkan infeksi kambuhan.
Jika Anda diketahui mengidap salah satu jenis parasit malaria ini, Anda akan diberi obat kedua untuk mencegah infeksi yang kambuh di masa mendatang.