Mengenal Penyebab Konstipasi, Berikut Gejala dan Cara Mengatasinya
Konstipasi merupakan keadaan kesulitan waktu defekasi dengan feses yang keras dan kering serta frekuensi buang air yang kurang dari 3 kali dalam seminggu. Konstipasi sebenarnya lebih merupakan suatu gejala dibanding sebagai suatu penyakit tersendiri.
Konstipasi merupakan keadaan kesulitan waktu defekasi dengan feses yang keras dan kering serta frekuensi buang air yang kurang dari 3 kali dalam seminggu. Konstipasi sebenarnya lebih merupakan suatu gejala dibanding sebagai suatu penyakit tersendiri. Masalah konstipasi tak hanya dapat terjadi pada orang dewasa saja melainkan juga kerap dialami anak-anak.
Kurangnya asupan serat kerap disebut sebagai pemicu utama terjadinya konstipasi. Namun ternyata tak hanya itu, ada banyak penyebab lainnya yang memungkinkan seseorang mengalami konstipasi.
-
Apa penyebab utama dari sembelit? "Ketika tubuh kurang cairan, hal ini bisa membuat usus besar mengeluarkan banyak air sehingga tinja mengeras," jelas dr. Berookim.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Apa saja penyebab tumit pecah-pecah? Ketika kulit di sekitar tumit menjadi kering, kulit kehilangan kekenyalan dan elastisitasnya yang pada akhirnya menyebabkan kulit menjadi pecah-pecah. Kondisi ini biasanya terjadi bersamaan dengan kapalan sehingga seringkali terasa tidak nyaman dan menyakitkan.
-
Apa penyebab perut kembung? Perut kembung biasanya terjadi karena adanya penumpukan gas berlebihan di saluran pencernaan.
-
Kenapa perpisahan bisa menyakitkan? Sebab, perpisahan bisa menjadi momen terakhir kita dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan sosok pujaan hati.
-
Apa saja penyebab ketiak sakit? Ketiak yang sakit bisa menjadi gejala yang mengganggu dan menimbulkan kekhawatiran, terutama jika rasa sakitnya berlangsung lama atau semakin parah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari iritasi kulit yang sederhana hingga masalah kesehatan yang lebih serius seperti infeksi atau pembengkakan kelenjar getah bening.
Ciri-ciri seseorang mengalami konstipasi biasanya perutnya terasa keras saat diraba. Hal ini tak lain akibat penumpukan massa feses. Keluhan ini pada umumnya terjadi lebih dari dua minggu. Untuk mencegah risiko yang lebih serius jika mengalami konstipasi ada baiknya segera konsultasikan dengan dokter agar mendapat penanganan yang tepat.
Di lain sisi kamu juga bisa mencegahnya dengan mencari tahu sebanyak mungkin, mengenai apa saja yang menjadi penyebab orang mengalami konstipasi agar kamu bisa mencegahnya sedini mungkin. Lebih jauh berikut ini informasi mengenai penyebab konstipasi, lengkap dengan gejala dan cara mengatasinya telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.
Penyebab Konstipasi
1. Kurang Asupan Serat
Penyebab konstipasi pertama dikarenakan kurangnya asupan serat. Kekurangan asupan serat dari makanan akan membuat feses menjadi keras dan sulit untuk dikeluarkan.
Serat dari makanan akan membantu penyerapan air oleh feses dan memberikan volume pada feses. Hal ini akan membuat feses menjadi lebih lunak dan mudah untuk dikeluarkan.
Maka dari itu, biasakan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, terutama makan buah dan sayur setiap hari.
2. Kekurangan Cairan
Penyebab konstipasi berikutnya adalah karena kekurangan cairan. Tahukah kamu?Kekurangan cairan atau bahkan dehidrasi dapat membuat tubuh menyerap cairan dari mana saja.
Bisa menyerap cairan dari makanan atau minuman yang dikonsumsi bahkan mengambil cairan yang berada di feses. Hal ini yang kemudian membuat feses menjadi lebih keras dan lebih sulit untuk dikeluarkan. Untuk itu, penting memberikan anak minum yang cukup setiap harinya.
3. Terlalu Banyak Mengkonsumsi Makanan Berlemak dan Junkfood
Lemak adalah nutrisi yang paling susah dicerna oleh tubuh, terutama bila lemak yang dikonsumsi adalah lemak jahat. Makanan seperti junk food, gorengan atau makanan yang mengandung terlalu banyak minyak memiliki tingkat lemak yang tinggi, semakin banyak dikonsumsi semakin susah pula dicerna oleh usus.
Gejala Konstipasi
shutterstock.com
- Defekasi (frekuensi buang air besar) kurang dari dua kali per minggu
- Feses dengan diameter besar, kering, dan keras
- Retensi tinja berlebihan.
- Mengejan yang sangat sakit
- Massa feses yang besar pada rektum.
Jika kondisi tersebut terjadi, jangan diremehkan, segera konsultasikan pada dokter agar mendapat penanganan yang tepat.
Cara Mengatasi Konstipasi
Jika kamu ingin mengatasi konstipasi dengan cepat, obat laksatif bentuk tablet atau gel yang tersedia di pasaran memang bisa memberikan solusi instan. Tetapi kamu juga bisa mencoba cara-cara yang direkomendasikan MedicalNewsToday berikut:
1. Minum Sparkling Water
Konsumsi cairan dalam jumlah cukup bisa membantu melancarkan pencernaan yang mampet. Terutama sparkling water yang menurut salah satu penelitian bisa membantu lebih baik daripada air biasa. Tetapi sebaiknya jangan pilih minuman berkarbonasi dengan gula tinggi. Gula berlebih justru bisa menyebabkan sembelit lebih parah.
2. Konsumsi Serat Prebiotik
Konsumsi lebih banyak serat, terutama serat prebiotik yang tidak mudah dicerna. Serat prebiotik akan disimpan di dalam usus dan difermentasi, memberi makan bakteri baik yang bertugas melancarkan pencernaan di dalam usus. Serat prebiotik bisa ditemukan di dalam pisang, bawang merah, bawang putih, kulit apel, dan kacang-kacangan.
3. Konsumsi Makanan yang Mengandung Probiotik
Makanan yang mengandung bakteri baik (probiotik) seperti yogurt, sauerkraut, tapai, dan kimchi bisa membantu melancarkan pencernaan yang terganggu. Selain itu, makanan yang mengandung probiotik seperti yogurt juga bisa mengatasi konstipasi dengan memproduksi lactic acid dan asam lemak yang mampu merangsang pergerakan usus.