Mengenal Sampurasun dalam Bahasa Sunda, Mengandung Makna Kerendahan Hati Manusia
“Kalau dari segi kebahasaan, sampurasun itu ada beberapa versi. Dari bahasa Sansekerta, sampurasun itu sebenarnya dari tiga kata: sampura atau hampura, juga samprana yang artinya sempurna, kemudian (dari kata) sampurasun, sun-nya itu (dari kata) ning insun,” dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unpad, Taufik Setyadi Aras
Sampurasun merupakan ungkapan bertegur sapa yang kerap digunakan oleh kalangan masyarakat Sunda, di wilayah Jawa Barat.
Kata tersebut umumnya dipergunakan saat bertemu individu maupun kelompok masyarakat di lingkungan sosial setempat. Biasanya, ucapan Sampurasun sendiri akan dijawab Rampes oleh orang-orang yang ada di sana.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Bagaimana kabar terbaru dari seleb dadakan yang meredup? Meskipun popularitas mereka meredup, beberapa dari mereka tetap aktif di media sosial dan masih memiliki pengikut yang setia. Namun, sebagian lainnya * * * * * Kelima seleb dadakan ini viral karena keunikan mereka, baik dari gaya bicara, penampilan, atau konten yang mereka buat. Namun, popularitas mereka yang meredup bisa disebabkan karena kurangnya konten yang menarik, kejenuhan publik, atau munculnya tren baru.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
Namun di balik ungkapan salam tersebut, tersimpan nilai luhur kebudayaan Sunda tentang kerendahan hati manusia. Dilansir dari berbagai sumber Rabu (22/12), berikut ulasannya.
Asal Usul Sampurasun
blog sabangmarauk pinterest ©2020 Merdeka.com
Sebagaimana dimuat di laman ketik.unpad.ac.id, dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Padjadjaran, Taufik Setyadi Aras menjelaskan jika Sampurasun memiliki tiga makna di dalamnya.
Tak ada referensi pasti terkait hal ini, namun Taufik mengungkapkan jika kalimat Sampurasun dari bahasa Sansekerta.
“Kalau dari segi kebahasaan, sampurasun itu ada beberapa versi. Dari bahasa Sansekerta, sampurasun itu sebenarnya dari tiga kata: sampura atau hampura, juga samprana yang artinya sempurna, kemudian (dari kata) sampurasun, sun-nya itu (dari kata) ning insun,” jelas Taufik.
Merupakan Ungkapan Permohonan Maaf
Sebagai istilah yang banyak digunakan di forum-forum resmi, maupun sehari-hari, Sampurasun turut disematkan sebagai ungkapan permohonan maaf. Hal itu dibuktikan dari kata dasarnya yakni hampura, atau dalam bahasa Sunda artinya meminta maaf.
Menurut Taufik, permohonan maaf ini ditujukan kepada hadirin atau orang yang ditemui sebagai bentuk kerendahan hati sebelum memulai percakapan atau acara.
“(Sampurasun bisa berarti) ‘maafkan saya’ sebagai permulaan (acara), sedangkan Rampes berarti jawaban (hadirin) mengiyakan, atau iya saya maafkan” kata Taufik
Sampurasun Bermakna Sempurna Bagi Penutur dan yang Menjawab
Selain sebagai ungkapan memohon maaf, kata Sampurasun juga memiliki makna kerendahan hati manusia yang saling mendoakan menuju jalan kesempurnaan (hidup).
Jika ditinjau secara mendalam, Sampurasun merupakan penggalan dari istilah sampura atau samprana. Dalam penyebutan Sunda, kalimat tersebut memiliki arti sempurna. Istilah ini diambil dari kalimat 'sampura ning insun' yang berarti “sempurnakan diri Anda”.
“Jadi (istilah ini) mengajak (hadirin) untuk menyempurnakan diri dalam berbagai aspek, kemudian dari jawaban ‘rampes’ itu merupakan ekspresi mengiyakan. (Penutur dan yang menjawab) berupaya membangun sebuah komitmen atau persetujuan untuk saling menyempurnakan diri, mengoreksi dan memberitahu kelemahan-kelemahan kita,” terangnya
Bermakna Keselamatan
Terakhir Taufik menambahkan, Sampurasun juga bisa diartikan sebagai ucapan keselamatan, “semoga ketentraman senantiasa menaungi kita” atau “semoga kalian sejahtera atau selamat”.
Ia menilai, jawaban untuk arti ketiga ini lebih sering digunakan untuk orang-orang yang lebih paham budaya Sunda. Sebab terdapat sejumlah tambahan untuk menjawab sapaan “sampurasun”.
“(Jawabannya) ‘rampes mugia rahayu sagung dumadi’. Ini juga menandakan jika Sampurasun turut mirip dengan ucapan Assalamulaiakum dalam Agama Islam.
"(Artinya) ‘iya, demikian juga dengan Anda’... rahayu (berarti) ketentraman, kedamaian senantiasa menaungi kita. Itu untuk arti dari ‘sampurasun’ dan ‘rampes’ itu,” tandasnya.
Perlu Dilestarikan
Sementara itu, melansir ANTARA edisi 14 April 2019, tokoh asal Jawa Barat, Rohman Nur Azis, S SosI, MAg menjelaskan, dari luhurnya makna Sampurasun tersebut ia berharap agar bisa terus lestari.
Menurutnya ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk melestarikan istilah Sampurasun, salah satunya dengan digunakannya sebagai penyampai salam pembuka ketika sambutan acara atau sapaan di sehari-hari.
"Lamun lain ku urang sunda, bade kusaha deui, (kalau bukan sama orang Sunda, mau sama siapa lagi melestarikan ini)" pungkas Azis.