Mengenal Talbot, Bioskop Pertama di Indonesia yang Pernah Berkeliling Kampung
Di zaman dahulu, bioskop bisa dirakit dan dibawa keliling kampung. Bioskop jenis tersebut bernama Talbot.
Siapa yang tidak mengenal bioskop, tempat untuk menonton film bersama orang terdekat atau keluarga ini ternyata memiliki sejarah awal yang unik di Indonesia.
Umumnya bioskop merupakan satu ruangan tetap yang bisa dikunjungi orang untuk menonton dengan membayar tiket. Namun, tahu kah Anda jika di awal pendiriannya bioskop posisinya berpindah-pinda dan tidak menetap?
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Kenapa fakta penting dalam sebuah berita? Fakta dalam berita memiliki peran yang sangat penting karena menjadi landasan utama dalam penyajian informasi kepada publik. Sebagai elemen dasar dari sebuah berita, fakta memastikan bahwa informasi yang disampaikan adalah akurat, objektif, dan dapat dipercaya.
-
Cerita lucu apa yang dibagikan oleh merdeka.com? Untuk itu, berikut merdeka.com membagikan kumpulan beberapa cerita lucu dilansir dari berbagai sumber, Jumat (19/1/2024):
-
Bagaimana sejarah Lembah Anai terbentuk? Konon, dulunya air terjun ini menjadi saksi bisu pergerakan rakyat Minang dalam melawan penjajahan. Pada masa kolonial, masyarakat setempat dipaksa untuk menjadi pekerja membangun jalan lintas Sumatera yang menghubungkan antara Kota Padang dan Padang Panjang via Lembah Anai.Masyarakat Minang yang bekerja dalam proyek pembangunan jalan tersebut harus menempuh jarak yang cukup jauh, bahkan bisa berhari-hari dari tempat mereka tinggal menuju lokasi pembangunan jalan.
-
Dimana fakta digunakan dalam sebuah berita? Fungsi fakta dalam berita meliputi beberapa aspek penting yang mendukung kualitas dan kredibilitas informasi yang disajikan.
Berikut sepenggal kisah lahirnya Talbot, yang merupakan cikal bakal bioskop di era sekarang.
Memiliki Nama Talbot
https://www.kitlv.nl/ ©2020 Merdeka.com
Dikutip dari merdeka.com, pertama kali bioskop didirikan di Indonesia pada 1900-an dengan nama Talbot. Talbot merupakan panggilan dari nama pemilik awal yang dijadikan nama bioskop karena kepopularannya.
Hal unik dari Talbot, selain didirikan di sebuah rumah berkonsep bedeng dengan dinding anyaman bambu dan atap seng, ketika selesai ditayangkan bioskop tersebut akan dibawa berkeliling kota oleh sang pemilik dengan mencopot susunan dari bangunan Talbot.
Tiket Seharga 10 Karung Beras
Pada awal pendiriannya, Talbot yang beralamat di Jalan Tanah Abang I, Jakarta Pusat ini memiliki tiket yang sangat mahal, yaitu sebesar dua setengah gulden atau setara dengan 10 kilogram beras.
Dan saat itu, rata-rata hanya anak bangsawan dan kalangan Belanda saja yang mampu untuk menonton film bisu, berlatar musik orkestra di Talbot tersebut.
Di masanya, terdapat salah satu film bisu yang selalu dipertontonkan kepada warga Belanda maupun warga Jakarta, yaitu film hitam putih berjudul “Sri Baginda Maharatu Belanda bersama Pangeran Hertog Hendrick memasuki Ibu Kota Belanda, Den Haag".
Tragedi Kebakaran dan Bioskop Pertama
Di tahun 1903, seorang pengusaha lainnya bernama Schwarz juga mendirikan sebuah Talbot baru semi permanen di Jalan Kebon Jahe, Tanah Abang, Jakarta. Namun, karena kesalahan operasional sehingga bioskop tersebut dilanda kebakaran hebat, sehingga tidak bisa diselamatkan.
Akhirnya Schwarz mendirikan mencoba mendirikan Talbot secara permanen di sebuah bangunan gedung di daerah Pasar Baru.
Cikal Bakal Layar Tancap
Selain dibawa secara berkeliling, saat itu Talbot mulai menarik minat masyarakat kelas menengah ke bawah untuk ikut merasakan gelaran visual tanpa suara tersebut.
Hal itulah yang mendorong pengusaha bioskop bernama Jules Francois de Calonne untuk membawa tontonan ke ranah khalayak ramai, dengan mempertontonkannya di ruang terbuka (lapangan).
Kelak konsep menonton Talbot seperti itu akan menjadi tren yang merupakan cikal bakal ‘Layar Tanjep’ atau ‘Misbar’ alias gerimis bubar.
Karena ditujukan bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah, maka harga tiketnya pun disesuaikan dengan keadaan segmentasi penonton yang saat itu penasaran dengan tampilan visual bergerak yang diiringi musik orkes.
Semakin antusiasnya seluruh lapisan masyarakat, membuat bioskop menjadi sebuah bisnis yang menggiurkan hingga banyak pengusaha-pengusaha di era tersebut mulai mendirikan berbagai bioskop dengan konsep yang lebih modern dan berbeda.