Mengenal Taman Edukasi Cikalong Tabalong, Wadah Diskusi Seni & Lingkungan di Cirebon
"Tabalong ini berdiri di atas lahan seluas 1,7 hektare. Lokasi ini berawal dari kegiatan rutin Jagakali Art yang digelar oleh para komunitas di Cirebon. Dari kegiatan terakhir kami menyepakati Tabalong menjadi tempat bergabungnya beragam komunitas untuk memberi pelatihan kepada masyarakat," kata pengelola Nico Permadi.
Sebuah wadah untuk menggiatkan diskusi seni dan seputar lingkungan dibangun di kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH), tepi sungai Cikalong, Kelurahan Larangan, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Lokasi yang diberi nama Taman Belajar Cikalong atau Tabalong tersebut didirikan di area seluas 1,7 hektare dengan nuansa tumbuh-tumbuhan yang menyejukkan.
-
Kenapa kasus Vina Cirebon ditarik ke Polda Jabar? Kemudian ramai itulah yang kemudian kasus ini ditarik ke Polda Jabar. Jadi sesama tahanan saling pukul sehingga membuat mereka lebam-lebam," ucap dia.
-
Bagaimana teks proklamasi dibacakan di Cirebon? Pembacaan teks proklamasi di Tugu Kejaksan itu dilakukan spontan,” kata pemerhati sejarah dan budaya Cirebon Jajat Sudrajat.
-
Di mana teks proklamasi dibacakan di Cirebon? Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia ternyata lebih dulu dibacakan di Kota Cirebon, Jawa Barat. Pembacaannya dilakukan oleh tokoh penting bernama Soedarsono di Simpang Kejaksan, yang kini lebih dikenal dengan Tugu Pensil.
-
Kapan teks proklamasi dibacakan di Cirebon? Pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia di Cirebon dua hari lebih awal dari yang dilakukan oleh Soekarno, yakni pada 15 Agustus 1945.
-
Siapa yang membacakan teks proklamasi di Cirebon? Pembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Soedarsono dihadiri oleh sekitar 100 sampai 150 orang dari berbagai penjuru di kota pesisir Jawa Barat itu.
-
Kapan Sunan Gunung Jati tiba di Cirebon? Setelah menuntut ilmu di Makkah, Syarif Hidayatullah berangkat ke Nusantara. Ia mampir di Gujarat dan Kerajaan Samudra Pasai sebelum akhirnya tiba di Cirebon pada tahun 1470 Masehi.
Belakangan diketahui juga jika kawasan tersebut dijadikan wadah bagi berbagai komunitas kreatif di wilayah Cirebon untuk memberikan berbagai edukasi, serta pelatihan kepada masyarakat yang berminat.
"Tabalong ini berdiri di atas lahan seluas 1,7 hektare. Lokasi ini berawal dari kegiatan rutin Jagakali Art yang digelar oleh para komunitas di Cirebon. Dari kegiatan terakhir kami menyepakati Tabalong menjadi tempat bergabungnya beragam komunitas untuk memberi pelatihan kepada masyarakat," kata salah seorang pengelola Tabalong Nico Permadi, Senin (15/3/2021) melansir dari Liputan6.
Terbuka Bagi Masyarakat yang Hendak Belajar Seputar Seni
©2021 Liputan6/ Merdeka.com
Taman Belajar Tabalong tak lepas dari kerja sama komunitas dengan Balai Besar Wilayah Cisanggarung atau BBWSCC yang menyediakan lahan dan kemudian dikelola secara konsep oleh pemuda.
Nico menyebutkan jika di sini masyarakat bisa belajar seputar kegiatan kesenian, termasuk beternak dan kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian alam yang bisa didampingi oleh berbagai komunitas yang terkait.
"Komunitas-komunitas di Cirebon yang tergabung ini memang sudah terbentuk sebelumnya," tuturnya.
Mengajarkan Kelestarian Alam
Menurut pria yang kerasan disapa Nico Broer itu, masyarakat perlu dikenalkan dengan kegiatan edukasi yang berkaitan dengan alam. Mengingat saat ini kelestarian lingkungan sudah mulai tergeserkan, sehingga perlu wadah seperti di Tabalong ini.
“Edukasi soal kelingkungan begitu penting untuk diajarkan kepada masyarakat, karena kita wajib menjaga dan mengingatkan agar kondisi lingkungan tetap terjaga,” tambahnya.
Selain menikmati suasana di sekitar, di Tabalong juga tersedia sebuah bangunan berbentuk rumah adat Tambi Kabupaten Poso Sulawesi Tengah yang berdiri di samping aliran sungai Cikalong.
Sinau Art
Di sini masyarakat bisa belajar di kegiatan bernama Sinau Art. Beberapa kegiatan di antaranya melukis, menggambar, seni tari hingga musik dengan konsep belajar yang berbayar maupun gratis.
"Yang berbayar itu karena setelah belajar kita mengeluarkan ijazah. Kan komunitas kita, salah satunya Sinau Art itu sudah berbentuk LKP sehingga bisa mengeluarkan ijazah. Nah bagi yang gratis, kita tidak mengeluarkan ijazah, itu saja perbedaannya," jelasnya.
Sementara itu, menyikapi masa pandemi Covid-19, Nico masih membatasi kegiatan edukasi di Tabalong ini. Kendati demikian, banyak masyarakat yang rela mengantre untuk bersama belajar di lokasi tersebut.
"Bahkan ada warga yang mau belajar harus antre, mau tidak mau memang harus seperti itu karena situasi masih pandemik," ujarnya.
Tabalong buka mulai Selasa sampai Minggu. Khusus Senin aktivitas edukasi diliburkan.