Musik Tarling Pantura, dari Gitar Komisaris Belanda Hingga Revolusi Besar
Pada mulanya Musik Tarling sendiri adalah musik yang hanya diiringi oleh dua instrument yaitu Gitar dan Seruling Bambu atau disebut dengan nama Melodi Kiser, yang diciptakan dan kembangkan oleh Mama Jana dan syarat akan pesan yang menggambarkan kehidupan.
Musik Tarling sangat identik dengan kebudayaan dari dua Kota di Pesisir Utara Jawa Barat yaitu Cirebon dan Indramayu. Kedua Kota yang saling berdekatan tersebut banyak melahirkan Maestro terkenal dari musik Tarling, Sebut saja Uun Kurniasih, Abdul Adjib (Pencipta Lagu Warung Podjok) dan yang masih aktif hingga saat ini adalah Sudjana
Partain (83).
Pada mulanya Musik Tarling sendiri adalah musik yang hanya diiringi oleh dua instrument
yaitu Gitar dan Seruling Bambu atau disebut dengan nama Melodi Kiser, yang diciptakan
dan kembangkan oleh Mama Jana dan syarat akan pesan yang menggambarkan kehidupan.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Bagaimana kabar terbaru dari seleb dadakan yang meredup? Meskipun popularitas mereka meredup, beberapa dari mereka tetap aktif di media sosial dan masih memiliki pengikut yang setia. Namun, sebagian lainnya * * * * * Kelima seleb dadakan ini viral karena keunikan mereka, baik dari gaya bicara, penampilan, atau konten yang mereka buat. Namun, popularitas mereka yang meredup bisa disebabkan karena kurangnya konten yang menarik, kejenuhan publik, atau munculnya tren baru.
Dalam akun Youtube Didi Priaji, Sudjana Partain atau yang lebih dikenal dengan Mama Jana mengungkapkan bahwa Pesan Utama dari Musik Tarling yang ia bawakan adalah sebagai pengingat dari sebuah dosa yang dikerjakan dalam kehidupan sehari hari. “Yen wis mlatar gage eling," (Andai banyak berdosa segera bertobat) Ujar Mama Jana
Berawal dari Gitar Milik Komisaris Belanda
2020 Merdeka.com
Sejarah menyebutkan bahwa asal mula Musik Tarling Pantura sendiri berasal dari Gitar milik Komisaris Belanda yang rusak dan dibetulkan kepada seorang warga setempat yang merupakan ahli gamelan yang cukup terkenal bernama Mang Sakim.
Sejak saat itu gitar tersebut tidak pernah diambil sehingga membuat Mang Sakim
mempelajari nada-nada gitar serta membandingkannya dengan Nada Pentatonic Gamelan. Hal serupa pun dilakukan oleh anak dari Mang Sakim yaitu Sugra yang mencoba melakukan eksperimen dengan memasukan Nada Pentatonis dari Gamelan ke Nada Diatonis Gitar sehingga menghasilkan bunyi bunyian yang dinamis dan kompleks.
Bertema Tentang Perasaan Cinta yang Mendalam
2020 Merdeka.com
Menurut salah satu Jurnal yang ditulis oleh Siti Rohmah Soekarba (2013), di dalam Lagu
Tarling Pantura Jawa Barat sendiri banyak menggambarkan seputar nasihat kehidupan di masyarakat pesisir Pantura.
Tema-tema tersebut sangat dekat dengan kehidupan sehari hari seperti percintaan, pegat-balen (kawin cerai), wayuan (poligami), demenan (cinta), pemujaan pada laki-laki, penderitaan perempuan, dan kebiasaan laki-laki di kalangan masyarakat Pesisir Pantura, Jawa Barat (mabuk, maen, madon, judi dll,) menjadi tema utama yang selalu diangkat di banyak lagu Tarling.
Tidak Memakai Nama Tarling
2020 Merdeka.com
Pada awal masa perkembangannya musik ini belum memakai nama Tarling melainkan
memakai nama sesuai dengan kekhasan dari kedua kota pelopornya yaitu Melodi Kota Ayu untuk wilayah Indramayu dan Melodi Kota Udang untuk wilayah Cirebon.
Saat itu Musik Tarling sendiri namanya baru diresmikan oleh Radio Republik Indonesia
(RRI) yang sering menyiarkan jenis musik ini dan oleh Badan Pemerintah Harian (saat ini
DPRD) pada tanggal 17 Agustus 1962 bertepatan dengan Hari Jadi Republik Indonesia ke 18.
Sempat menjadi trend anak muda Cirebon dan Indramayu pada dekade 30-an
petikan gitar yang khas dan alunan suling bambu yang unik membuat jenis music Kiser
Dermayonan dan Cirebonan mulai diminati oleh kalangan muda pada saat itu.
Pada waktu itu, kaum muda dari berbagai desa di sekitar Indramayu maupun Cirebon
menjadikannya sebagai suatu trend yang popular termasuk di Jondol dan Ranggon banyak kalangan anak muda yang gemar memainkannya.
Terdiri dari Empat Fase Perubahan
2020 Merdeka.com
Dilansir dari Liputan6.com, musik tarling sendiri terbagi menjadi empat fase yang
menandai perkembangannya hingga saat ini. Menurut Supali Kasim seorang Budayawan asal Indramayu mengungkapkan, Fase Pertama era 1940 - 1970 adalah masa awal
kemunculannya musik Tarling klasik masih memiliki jenis notasi yang diadopsi dari musik
gamelan dan pelopornya adalah Sugra (1940) dari Kepandean, Indramayu serta Jayana dari Karangampel, Indramayu.
Di fase kedua adalah fase dari Tarling Kiser Gancang 1960-1980. Yang membedakan dari
fase sebelumnya adalah terletak pada iramanya yang cukup cepat namun sedikit bernada ngepop, notasi yang dipakai pun masih menggunakan notasi kedaerahan yang mengadopsi dari tetabuhan Gamelan. Dan beberapa contoh musik tarling klasik Kiser Gancang adalah Warung Pojok ciptaan Abdul Azib dari daerah Mayung Kabupaten Cirebon.
Fase ke Tiga (1980), Musik Tarling Kiser mulai berubah seiring perkembangan zaman dan
mulai menyatu dengan beberapa musik lain seperti dangdut atau pop. Banyak yang
menganggap pada fase ini Musik Tarling berevolusi sangat signifikan dan lebih banyak unsur Musik Dangdut yang dipakai, maka banyak seniman Tarling menyebutnya sebagai Tarling Dandut yang banyak terpengaruh dari gaya musik Rhoma Irama serta menghilangkan unsur nada dari gamelannya.
Masuk ke fase empat, musik Tarling ini sudah tidak menggunakan notasi dari gamelan dan sudah banyak mengadopsi dari berbagai gaya musik. Unsur perkusinya pun sudah ditambah seperti drum, terompet, dan alat musik elektronik lainnya. Pada fase ini musik tarling lebih dikenal dengan sebutan Tembang Pantura 2000.