Perbolehkan Pakai Masker Scuba dan Buff, Begini Kata Wagub Jabar
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menjelaskan terkait penggunaan masker scuba dan buff, menurutnya di Jawa Barat masih diperbolehkan untuk menggunakan kedua jenis pelindung tersebut jika memang darurat (masker kain tidak ada).
Provinsi Jawa Barat masih memperbolehkan penggunaan masker scuba dan buff yang belakangan dibatasi hingga larangan untuk digunakan. Menurut Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum,diperbolehkannya penggunaan kedua jenis masker tersebut tentu harus dengan beberapa catatan.
Salah satunya adalah ketika pemenuhan masker kain belum maksimal. Dalam artian izin penggunaan masker scuba dan buff diperbolehkan selama masker kain tidak ada.
-
Siapa yang menyampaikan laporan tentang pembahasan RUU Desa? Mulanya, Kepala Baleg Supratman Andi Agtas menyampaikan laporan terkait pembahasan RUU Desa.
-
Kapan Rohana Kudus mendirikan surat kabar Soenting Melajoe? Sebagai jurnalis perempuan pertama di Indonesia, Rohana Kudus mendirikan surat kabar khusus perempuan yang ia pimpin sendiri, bernama Soenting Melajoe pada 10 Juli 1912.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan Ibu Yayu menerima kabar duka tentang kematian Jenderal Ahmad Yani? Hingga pada tanggal 3 Oktober 1965 akhirnya Ibu Yayu keluar dan mengaku telah mengikhlaskan dan mengaku didatangi oleh sang suami lewat mimpi yang berpesan untuk menjaga anak-anaknya. Tidak diduga selepas Ibu Yayu mengikhlaskan kepergian suaminya, pasukan ABRI menyampaikan kabar duka kepada keluarga bahwa Jendral Ahmad Yani ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
-
Di mana bukti penyebaran tungau ditemukan? Ini berdasarkan temuan baru para arkeolog di situs garnisun Romawi di Vindolanda di Northumberland, di selatan Tembok Hadrian.
"Bukan dilarang. Ini (masker scuba) tetap dipakai saja daripada engak ada," ucap Uu usai rapat mingguan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jabar yang digelar di Mapolda Jabar, Senin (21/9) yang dilansir dari Liputan6.
Tetap Gunakan Masker Sesuai Standar
©Pixabay
Menurutnya masker scuba tetap akan dibagikan kepada masyarakat luas karena sudah ada jutaan masker yang diproduksi. Namun dirinya mengimbau kepada masyarakat di Jabar agar sebisa mungkin mengusahakan penggunaan masker kesehatan atau medis.
Selain itu, gunakan masker kain yang lebih tebal atau beberapa lapis. Mengingat masker medis atau berbahan kain tebal bisa lebih efektif untuk melindungi pengguna secara maksimal.
"Tapi sekarang belum ada larangan menggunakan masker itu (scuba), yang ada pakai saja. Namun, diimbau untuk pakai masker kesehatan karena bisa mencegah virus sampai 70%," ungkapnya.
Masker Scuba Tak Efektif
Saat masa pandemi Covid-19 seperti sekarang, penggunaan masker menjadi hal yang terpenting. Hal tersebut tentu sebagai upaya untuk menghalau perpindahan virus covid-19.
Menurut, Achmad Yurianto, selaku Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, terdapat dua alasan mengapa masker scuba tak bisa mencegah Covid-19.
Pertama, karena berbahan elastis dan berpori besar. Selain itu, masker jenis ini juga dinilai tidak bisa memberikan ruang bagi bibir pada seseorang ketika sedang berbicara.
Selain masker scuba, Yuri juga mengungkapkan bahwa buff juga tidak bisa melindungi dari Covid-19. Mengingat buff merupakan jenis kain yang memiliki pori cukup besar sehingga sangat tidak efektif terhadap pencegahan corona.
"Buff itu bukan masker, itu jaring yang porinya jauh lebih besar," kata Yurianto dalam diskusi virtual, Kamis (18/09).
Terdiri dari Satu Lapis
Sementara itu alasan lain dilarangnya penggunaan masker scuba dan buff karena kain dari kedua pelindung tersebut hanya terdiri dari satu lapis. Sehingga memungkinkan virus covid-19 tetap masuk ke saluran pernapasan.
Namun begitu Deni Kurniadi Sanjaya, selaku pakar kesehatan masyarakat dari Fakultas Kedokteran Unpad di Bandung mengungkapkan jika memakai kedua jenis masker elastis tersebut masih lebih baik daripada tidak memakai masker sama sekali.
Mengingat ketika tidak memakai masker resiko terpapar debu, bakteri hingga virus pun semakin besar termasuk Covid-19.
Mengetahui Efektivitas Masker yang Digunakan
©Shutterstock
Sementara itu Pratiwi Pujilestari Sudarmono, Profesor Mikrobiologi di Universitas Indonesia menjelaskan terkait efektivitas penggunaan masker scuba. Menurutnya pengguna bisa melakukan uji kelayakan secara sederhana melalui tiupan angin.
“Anda ambil deh (masker) scuba itu, karena dia satu lapis. Jadi kalau Anda tiup dari belakang, pasti kerasa, kalau ada api di situ bisa mati langsung," kata Pratiwi
Ia menjelaskan jika masker yang standar harus memiliki lubang kurang dari 0,1 mikron agar bisa difungsikan sebagai penahan virus. Untuk masker scuba atau buff menurutnya dirasa masih belum cukup karena lubangnya masih berkategori besar yaitu 0,3 mikron.