Perintah Leluhur, Ini Alasan Warga Betawi Pantang Bangun WC dan Sumur di Dalam Rumah
"Kalau soal toilet,wc atau kamar mandi itu, emang dulu-dulu orang Betawi bikin sumur di belakang. Dia misah sama bangunan utama, sampai ada istilah kasur, dapur dan sumur. Dan kalau ditarik, kenapa dia di belakang karena itu ada persoalan najis, sehingga dipisah" kata seorang arsitek Betawi, Dorri Herlambang
Sebagai salah satu fasilitas, wc atau sumur acapkali dibutuhkan oleh seluruh penghuni rumah untuk keperluan mandi dan cuci kakus (MCK). Para pemilik rumah tak jarang membangun mcknya di dalam bangunan rumah agar mudah diakses.
Namun bagi masyarakat Betawi di wilayah Ibu Kota Jakarta, membangun fasilitas kamar mandi yang letaknya erada di dalam rumah merupakan pantangan yang masih dipercaya hingga kini.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Bagaimana kabar terbaru dari seleb dadakan yang meredup? Meskipun popularitas mereka meredup, beberapa dari mereka tetap aktif di media sosial dan masih memiliki pengikut yang setia. Namun, sebagian lainnya * * * * * Kelima seleb dadakan ini viral karena keunikan mereka, baik dari gaya bicara, penampilan, atau konten yang mereka buat. Namun, popularitas mereka yang meredup bisa disebabkan karena kurangnya konten yang menarik, kejenuhan publik, atau munculnya tren baru.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
Hal ini terkait perintabh dari para leluhur yang ternyata memiliki alasan baik bagi para penghuni di sana. Melansir YouTube Candriyan Atahiyyat Rabu (24/11), berikut ulasannya.
Menghindari Terkena Najis
Ilustrasi Sumur © BelleWood Garden
Salah satu arsitek yang juga warga Betawi, Dorri Herlambang, mengatakan jika para orang tua di masa lampau amat menjaga kebersihan dari sebuah rumah yang ditinggalinya. Hal itu akan mempengaruhi penempatan posisi kamar mandi dari rumah tersebut.
Menurut Dorri, warga Betawi cukup meyakini bahwa najis atau kenajisan akan dimungkinkan terbawa saat posisi wc atau sumur berada di dalam rumah.
"Kalau soal toilet, wc atau kamar mandi itu, emang dulu-dulu orang Betawi bikin sumur di belakang. Dia misah sama bangunan utama, sampai ada istilah kasur, dapur dan sumur. Dan kalau ditarik, kenapa dia di belakang karena itu ada persoalan najis, sehingga dipisah pendiriannya" terang Dorri.
Terkait Kesehatan Penghuni Rumah
Kemudian alasan utama lain yang menjadi penyebab posisi wc atau kamar mandi yang berbeda dengan era sekarang (berada di dalam rumah) adalah karena terkait kesehatan.
Dorri mengungkapkan, masalah kotor dan bau yang kerap ditimbulkan dari penempatan posisi wc atau kamar mandi di dalam bangunan utama menjadi salah satu perhitungan penempatan lokasi pendirian.
"Kemudian ada juga persoalan kebersihan bahkan juga bau mungkin ya, maka kemudian pembuatan wc atau kamar mandinya dipisahkan" terangnya lagi.
Membutuhkan Ruang yang Besar
©2012 Merdeka.com/Shutterstock/Jaochainoi
Selain itu karena zaman dahulu masyarkat Betawi banyak menggunakan sumur timba dan sumur sengget (menggunakan kayu panjang untuk menarik ember dari dasar), sehingga dibutuhkan penempatan ruang yang besar dan luas seperti di belakang rumah.
Hal serupa juga menjadi alasan mengapa wc atau kamar mandi tidak boleh di dalam, karena buangan limbah bisa langsung jatuh ke empang (kolam buatan) atau sumur buatan yang bermuara ke cubluk (septiktank tradisional) di luar rumah.
"Untuk yang luas tanah rumahnya masih kisaran 200 meter gitu ya, masih bisa itu sumur/wc dipisahin di belakang. Apalagi sumur zaman dulu kan ya masih ditimba atau disengget, yang mana dia butuh ruang yang besar. Di sisi lain, sistem pembuangan langsung dari wc itu kalau tidak ke cubluk ya ke empang (yang juga butuh lahan besar)" kata dia.
Tradisi Bergeser karena Keterbatasan Ruang
Adapun untuk saat ini, masyarakat Betawi sudah mulai jarang yang membuat kamar mandi dan sumur terpisah dari bangunan utama rumah akibat terbatasnya lahan. Mereka pun mulai membangun sarana MCK di dalam rumah, dengan posisi septiktank yang berada di halaman depan.
Selain itu, sumur milik warga setempat juga sudah bisa dibangun di ruang-ruang sempit dengan bantuan penyaluran air melalui mesin pompa listrik.