Pria Asal Cirebon Bisa Kantongi Rp300 Juta dari Budi Daya Ikan Koi, Begini Awalnya
Ikan koi masih menjadi primadona untuk dipelihara. Warnanya yang beragam membuat vertebrata tersebut cukup diminati karena dapat mempercantik sudut ruangan. Hal ini yang kemudian membuat seorang pria asal Cirebon, Jawa Barat, fokus untuk memelihara ikan koi hingga mampu menghasilkan cuan di angka Rp300 juta.
Ikan koi masih menjadi primadona untuk dipelihara. Warnanya yang beragam membuat vertebrata tersebut cukup diminati karena dapat mempercantik sudut ruangan. Hal ini yang kemudian membuat seorang pria asal Cirebon, Jawa Barat, fokus untuk memelihara ikan koi hingga mampu menghasilkan cuan di angka Rp300 juta.
Sebagaimana melansir dari ANTARA, pria bernama Khaerudin Imawan itu berhasil mengembangkan budi daya ikan koi bernama Cirebon Koi Breeder.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
"Kalau untuk omzet per bulan bisa mencapai Rp300 jutaan," kata Khaerudin Imawan, Rabu (15/6).
Berawal dari Hobi dan Unggah di Media Sosial
Ilustrasi © Rawpixel
Kepada wartawan, Khaerudin mengatakan jika dirinya memulai budi daya ikan koi berawal dari hobi. Saat itu dirinya juga kerap mengunggah ikannya di media sosial.
Dari situ dirinya kemudian mendapati peminat, hingga memberanikan diri untuk membuka usaha budi daya ikan koi.
"Ini awalnya hobi, pertama saya posting ikan di media sosial, dan ternyata ada peminatnya. Itu berlangsung lumayan lama, setelah itu baru saya putuskan membuat budi daya ikan koi," katanya.
Butuh Ketekunan Sampai Menghasilkan
Menurut Khaerudin, membudidayakan ikan hias (koi) tidak bisa sembarangan. Dibutuhkan ketelitian hingga ketekunan demi mencapai hasil panen yang baik dan bernilai ekonomi tinggi.
Bahkan bibit yang Ia gunakan didatangkan langsung dari Jepang, yang merupakan tempat asal mula ikan warna-warni itu berasal.
"Kalau bibit saya datangkan langsung dari Jepang, karena di sana merupakan pusat ikan koi," lanjutnya.
Harga Bibit Rp15 Juta
Ia mengaku satu bibit indukan ikan koi yang siap untuk "dibreeding" harga bisa mencapai Rp15 juta. Namun hasilnya dipastikan bisa menutupi modal awal.
Dari hobinya merawat ikan hias terutama koi, Khaerudin bisa langsung merasakan dampaknya yang menggiurkan, terutama setelah dipelajari secara mendalam.