Pria di Tangerang Sulap Pelepah Pisang Jadi Lukisan Ciamik, Hasilnya Bikin Kagum
Sejumlah karya Wahyu merupakan visualisasi dari para tokoh terkenal, mulai dari mantan Presiden RI ke-4, K.H Abdurahman Wahid (Gusdur).
Sejumlah karya Wahyu merupakan visualisasi dari para tokoh terkenal, mulai dari mantan Presiden RI ke-4, K.H Abdurahman Wahid (Gusdur) sampai pelawak Aziz Gagap.
Pria di Tangerang Sulap Pelepah Pisang Jadi Lukisan Ciamik, Hasilnya Bikin Kagum
Lembaran pelepah pisang mampu disulap menjadi karya lukis yang bernilai seni tinggi oleh pria asal Tangerang bernama Wahyu Paroji.
-
Bagaimana pisang melengkung? Ini menciptakan bentuk melengkung karena pisang secara efektif melipat dirinya sendiri untuk mencari matahari.
-
Di mana letak Taman Pisang di Tangerang? Berlokasi persis di perempatan kantor DKP setempat, Perumnas 1, taman ini menawarkan tempat santai di tengah kota yang nyaman.
-
Di mana pisang Agung Semeru dipanen? Pisang andalan Lumajang ini banyak dipanen dari perkebunan di Kecamatan Senduro.
-
Mengapa pisang melengkung? Ketika pisang tumbuh, buah ini mulai berat dan mulai tenggelam ke tanag. Namun karena buah ini butuh cahaya ketika semakin dewasa, pisang mulai melengkung ke dalam untuk mencari sinar matahari.
-
Kapan lontong daun pisang dianggap matang? Setelah dimasak selama satu jam, lontong akan sudah matang. Tutup panci dan matikan api, kemudian angkat dan tiriskan lontong.
-
Di mana pisang dibudidayakan? Buah ini dibudidayakan di Asia Selatan dan New Guinea sebelum meluas ke Eropa pada tahun 300 Masehi.
Susunan pelepah kering itu ia gradasikan untuk menciptakan berbagai objek lukis yang ciamik. Hasilnya, Wahyu mampu membuat lukisan berbagai objek seperti tokoh terkenal Indonesia.
Sebelumnya, Wahyu tak memiliki bakat melukis, dan hanya tergerak untuk memanfaatkan limbah tak terpakai.
Hasilkan Gradasi Warna yang Unik
Disampaikan Wahyu, proses penciptaan karyanya ini dikerjakan tanpa bantuan cat. Ia hanya mengandalkan perbedaan warna dari pelepah sebagai gradasi untuk menonjolkan objek yang dilukis.
Namun demikian, bagian pembagian warna inilah yang paling sulit dan menyita banyak waktu dalam penciptaannya.
"Kesulitannya berada di warnanya. Gradasi di wajah tanpa setetes tinta, jadi lukisan ini berbahan dasar alam yang dijadikan lukisan" kata Wahyu, mengutip tangerangkota.go.id
Hasilnya mampu bertahan lama
Walau bukan dibuat dari cat lukis, Wahyu menjamin jika karyanya akan bertahan lama. Ini karena sifat getah pisang yang digunakan sebagai pewarna alami mampu merekat kuat dan tidak luntur.
Bahan tersebut juga bisa menyatu dengan baik di media triplek yang ia gunakan sebagai alas lukis pelepah pisang.
"Saya tetap mengutamakan kualitas karya seni, karya seni tidak bisa dipaksa,” terangnya lagi.
Manfaatkan Limbah
Sebetulnya, ide penggunaan media pelepah pisang bukan hal yang ia rencanakan di dalam proses kreatifnya.
Wahyu sendiri tidak memiliki dasar melukis, namun mampu menghasilkan karya yang unik dan menarik.
"Manfaatkan limbah (pelepah pisang) kan jarang kalau pakai cat kan banyak di Tangerang ini. Pelepah pisang saya cari di kebun-kebun orang, saya minta katanya ambil saja karena memang biasanya juga dibakar dan dibuang," bebernya.
Gambar Wajah Presiden sampai Pelawak Terkenal
Sejumlah karya Wahyu merupakan visualisasi dari para tokoh terkenal, mulai dari mantan Presiden RI ke-4, K.H Abdurahman Wahid (Gusdur) sampai pelawak Aziz Gagap.
Lama penggarapannya sendiri tergantung objek yang dibuat, namun rata-rata ia mampu menyelesaikan satu lukisan berbahan pelepah adalah satu sampai empat minggu.
"Gus Dur ini salah satu tokoh bangsa idola saya," ujarnya.
Promosikan Lewat Mulut ke mulut
Untuk saat ini ia masih memasarkan produknya dari mulut ke mulut sampai penikmat seni datang ke tempatnya.
Ia juga telah membuat sebanyak 20 lukisan yang seluruhnya berbahan pelepah pisang, dengan nilai seni yang tinggi.
Wahyu membuat karyanya di rumahnya yang berlokasi di Kampung Pakcoy, Kelurahan Karawaci, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.