Ramai Penculikan Anak di Gunung Sindur Ternyata Hoaks, Begini Kata Orang Tua
Informasi ini diketahui usai beredarnya pengakuan dari orang tua kedua anak perempuan berinisial K dan A itu. Disebutkan jika anak-anaknya tidak menjadi korban penculikan.
Sempat ramai diperbincangkan dua anak perempuan yang hampir diculik di wilayah Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Keduanya terlihat menangis karena nyaris dibawa oleh seseorang yang tidak dikenal. Ternyata informasi itu hoaks alias tidak benar.
Informasi ini diketahui usai beredarnya pengakuan dari orang tua kedua anak perempuan berinisial K dan A itu. Disebutkan jika anak-anaknya tidak menjadi korban penculikan.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Sebelumnya informasi tentang kasus dua anak perempuan menangis karena hampir diculik menghebohkan masyarakat, hingga menimbulkan keresahan di kalangan warga Gunung Sindur. Berikut selengkapnya.
Pengakuan Orang Tua
Dua anak perempuan yang mengaku hampir diculik berinisial K dan A ©2023 YouTube Liputan6 SCTV/Merdeka.com
Dalam sebuah tayangan yang beredar di akun Instagram @humaspolsekgunungsindur, terlihat sepasang orang tua yang menyampaikan klarifikasi. Di video tersebut keduanya membenarkan bahwa anaknya tidak diculik.
Menurut orang tua dari K dan A itu, anak-anaknya hanya terlambat pulang ke rumah setelah bermain seusai pulang sekolah.
“Kami selaku orang tua dari anak kami, K dan A, hanya ingin mengklarifikasi video tentang penculikan itu tidak benar, yang terjadi adalah mereka terlambat pulang sekolah setelah bermain.” Orang tua keduanya, dilansir Rabu (1/2).
Dibenarkan Oleh Kedua Anak Tersebut
Selain pengakuan dari orang tua, kedua anak berinisial K dan A juga menyampaikan klarifikasinya di dalam video di akun tersebut. K dan A mengatakan bahwasanya mereka tidak tidak menjadi sasaran penculikan, dan menyebut bahwa berita tersebut hoaks alias tidak benar.
"Perkenalkan nama saya (K) dan (a), maaf kasus penculikan itu adalah hoaks" katanya dalam klarifikasi di video akun tersebut.
Kasus ini kemudian juga dibenarkan oleh petugas dari Kepolisian Sektor (Polsek) Gunung Sindur. Dari hasil pendalaman pihaknya, kasus penculikan itu adalah tidak benar atau disinformasi.
“Dari penyelidikan kami, berita penculikan ini adalah tidak benar atau hoaks” kata Kapolsek Gunung Sindur Kompol Birman Simanullang.
Diduga Takut Dimarahi Orang Tua
Sebelumnya kejadian ini berawal dari K dan A yang bisa pulang lebih awal dari sekolahnya di salah satu SD wilayah Gunung Sindur. Keduanya lalu memutuskan untuk bermain, namun hingga lupa waktu.
Menurut polisi, berita ini direkayasa diduga agar tidak dimarahi oleh kedua orang tuanya saat pulang sekolah terlambat. Atas kejadian ini, orang tua meminta maaf kepada khalayak luas karena telah membuat heboh masyarakat.
Penyelidikan ini kemudian dilakukan jajaran kepolisian dari Polsek Gunung Sindur dan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bogor.
Polisi kemudian meminta kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menyikapi isu tersebut, sehingga tidak muda terprovokasi.