Sejarah Pondok Kopi Jakarta, Kebun Kopi Pertama di Indonesia yang Terkenal di Eropa
Konon disebutkan, kopi yang ditanam di kawasan tersebut memiliki kualitas luar biasa. Sehingga, kopi ini begitu terkenal hingga ke daratan Eropa.
Pondok Kopi merupakan sebuah kelurahan yang terletak di Kecamatan Duren Sawit, Kota Jakarta Timur. Saat ini, kawasan tersebut lebih dikenal sebagai kawasan pemukiman warga dengan jumlah penduduk mencapai 40.051 jiwa.
Namun, tak banyak yang tahu bahwa dahulu kawasan tersebut merupakan daerah perkebunan kopi pertama di Indonesia. Kebun kopi ini dibawa oleh para penjajah Belanda untuk memajukan perekonomian di Batavia.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
Konon disebutkan, kopi yang ditanam di kawasan tersebut memiliki kualitas luar biasa. Sehingga, kopi ini begitu terkenal hingga ke daratan Eropa.
Selain itu, tanaman kopi di kawasan tersebut juga diketahui sangat cocok ditanam di tanah kawasan Batavia. Saat itu, Belanda juga mengembangkannya secara merata di Jawa sebagai bagian dari komoditas kopi Arabica.
Menjadi Lahan Uji Coba Kopi Belanda
©2020 Twitter @penangkarbenih/Editorial Merdeka.com
Dalam catatan sejarah yang dikutip dari twitter @penangkarbenih, di tahun 1696 Wali Kota Amsterdam Nicholas Witsen memerintahkan komandan VOC yang tengah bertugas di Pantai Malabar, India, Adrian van Ommen, untuk membawa bibit kopi ke Batavia (Jakarta).
Penanaman biji kopi tersebut sebagai upaya uji coba pemerintah Belanda menguji kualitas kopi-kopi sebelum diproduksi. Atas inisiatif dari Gubernur Jendral VOC Willem van Outhoorn bibit kopi tersebut ditanam, di lahan pribadi miliknya di kawasan yang saat ini dikenal sebagai Pondok Kopi.
Hasil dari panen pertama tersebut langsung dibawa ke Leiden untuk diuji ahli Biologi di Hortus Botanicus, Belanda.
“Panen pertama panen kopi di Pondok Kopi langsung dikirim ke Hortus Botanicus Amsterdam untuk diteliti dan dikembangkan lebih lanjut," tulis di akun tersebut.
Menciptakan Mutu Kopi yang Disukai Eropa
Hasil penelitian tim Hortus Botanicus mengungkapkan, jika kopi yang ditanam di kawasan Batavia tersebut memiliki kualitas luar biasa. Sehingga, biji-biji kopi dari Pondok Kopi tersebut langsung dibawa ke kebun raya di beberapa wilayah di Eropa.
“Mutu dan cita rasa kopi yang ditanam di kawasan tersebut melampaui kopi yang pernah mereka ketahui,” keterangan di twitter @penangkarbenih.
Hingga, masyarakat Eropa terutama Prancis, begitu menyukai cita rasa dari kopi yang dahulu dikenal sebagai Kopi Jawa itu.
Sempat Dikenal sebagai Desa Kopi
©2020 Twitter @penangkarbenih/Editorial Merdeka.com
Sejak saat itu, kawasan di Utara Batavia tersebut terus dikembangkan menjadi wilayah budidaya kopi. Hingga, masyarakat Eropa khususnya Belanda, menyebut kawasan tersebut dengan 'Desa Kopi'.
Berdasar pada kisahnya di masa lalu, pada tanggal 17 Januari 1982 warga Jakarta sepakat meresmikan nama kawasan tersebut, yang sebelumnya bernama Desa Malaka, menjadi Pondok Kopi. Nama itu diresmikan bertepatan dengan hari ulang tahun Kota Jakarta yang ke-493.
“Saat itu desa ini masuk dalam bagian Desa Malaka. Karena sulit membedakan antara Desa Kopi dan Desa Malaka, akhirnya warga sepakat mengganti nama Desa Kopi dengan sebutan Pondok Kopi," tulis humas PHRI Jabar.