Sempat 'Diusir', Begini Nasib Miris Bu Wati yang Viral karena Tuduhan Babi Ngepet
Perempuan yang viral usai ramainya kasus babi ngepet di kawasan Depok tersebut kini diusir masyarakat Kampung Baru, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Tak hanya diusir warga di tempat tinggalnya, ia juga mendapat banyak kecaman dari warganet.
Tuduhan tanpa bukti yang dilontarkan seorang warga bernama Wati kepada tetangganya, berujung miris. Ia menuduh tetangganya itu melakukan praktik pesugihan babi ngepet.
Perempuan yang viral usai ramainya kasus babi ngepet di kawasan Depok tersebut kini diusir masyarakat Kampung Baru, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Tak hanya diusir warga di tempat tinggalnya, ia juga mendapat banyak kecaman dari warganet.
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang memperkenalkan asinan Bogor? Mengutip Youtube Trans7 Official, kehadiran asinan di Bogor sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Ketika itu makanan ini dikenalkan oleh seorang Kapiten Tionghoa bernama Tan Goan Piaw.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.
-
Apa yang keluar dari sumur di Bogor? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
Dilansir dari akun @nenk_update, Jumat (30/4) kemarin, sebelumnya Wati sempat berujar bahwa salah satu tetangganya diduga melakukan praktik babi ngepet. Tuduhan Wati ini hanya berlandaskan si tetangga yang tidak pernah keluar rumah, namun memiliki banyak uang.
Warganet Ogah Terima Bu Wati
©2021 Instagram @nenk_update
Setelah diberitakan diusir dari kampungnya, Bu Wati sempat membuat video permohonan maaf dan viral di media sosial, salah satunya Twitter. Namun, video itu justru dibanjiri komentar penolakan.
“Barangkali warga Bekasi ada yang mau nerima si ibu?” ujar @vivittts.
“Halah Bekasi nolak emak-emak kagak danta begini, mungkin Tangerang lebih cocok buat si Ibu,” balas @bonaaku.
Kabar Diusir dari Kampung, Benar Adanya
Seiring dengan komentar pedas warganet, Ketua RW kampung Bu Wati juga memberikan tanggapan. Lewat keterangannya, Ketua RW, Syarif Nurzaman membenarkan, kalau Bu Wati sempat diusir warga.
"Benar (diusir) nggak ada hal-hal yang direkayasa, memang saya melihat dengan mata kepala saya sendiri. Warga sebelum kesana (rumah Bu Wati), kesini dulu (rumah saya), berdasarkan ketidakpuasan warga Kampung Baru yang merasa tidak puas dengan klarifikasi ibu Wati, dengan ekspresi ibu Wati yang kesannya tidak berdosa, tidak bersalah. Nah itu malah memancing warga lebih gregetan lah gitu," kata Syarif, Jumat (30/4).
Kasus Menuduh Tetangga
Sebelumnya perempuan berkacamata itu menjadi buah bibir, sempat heboh kabar babi ngepeti di kawasan Depok, Jawa Barat. Bersamaan dengan kasus itu, Wati menuduh seorang warga yang berkeluarga dan tidak pernah keluar rumah, namun memiliki uang yang banyak.
“Kan dari kemarin saya udah pantau pak, ini dia berumah tangga, dia nganggur tapi uangnya banyak. Saya udah lewat depan rumahnya, udah saya lempar sesuatu karena biar ketahuan. Ini saya dilaporin sama temen saya sebelum kejadian ini. Nah inilah yang deket rumah yang punya babi itu tadi,” kata Wati.
Kini perempuan yang sempat mengaku memiliki pengobatan alternatif ini sudah meminta maaf melalui sebuah video.
"Assalamualaikum, buat warga Kampung Baru, saya mau minta maaf atas video yang tadi saya ucapkan. Seribu minta maaf dari ujung kaki sampai ujung kepala, saya benar-benar minta maaf atas ucapan mulut kasar saya tadi," ujarnya.