Sempat Mual dan Gatal-Gatal, Begini Kondisi Warga Cianjur yang 'Lumpuh' Usai Divaksin
Setelah disuntik, ia mengaku merasakan lemas di bagian tubuh, hingga tak bisa berjalan. Sebelum disuntik vaksin, pria bernama Solihin (37) tersebut sempat mengalami gejala yakni mual, gatal-gatal hingga tumbuh benjolan.
Seorang warga Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat sempat merasakan efek dari vaksin Covid-19 jenis Sinovac. Efek itu ia rasakan usai menjalani penyuntikan dosis kedua pada Kamis 8 Juli 2021 lalu.
Setelah disuntik, ia mengaku merasakan lemas di bagian tubuh, hingga tak bisa berjalan. Sebelum disuntik vaksin, pria bernama Solihin (37) tersebut sempat mengalami gejala yakni mual, gatal-gatal hingga tumbuh benjolan.
-
Kenapa Alun-alun Ciranjang menjadi daya tarik baru di Cianjur? Alun-alun Ciranjang menjadi destinasi wisata baru yang bisa dikunjungi saat singgah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Lokasi tersebut kini tampak indah, dan rapi, setelah dibenahi oleh Pemprov Jabar dengan anggaran Rp10,3 miliar.
-
Di mana wilayah yang menjadi pusat peredaran narkoba di Cianjur? Berdasarkan pemetaan oleh polisi, peredaran narkoba rawan terjadi di wilayah utara, selatan dan timur Kabupaten Cianjur.
-
Kenapa kasus Vina Cirebon ditarik ke Polda Jabar? Kemudian ramai itulah yang kemudian kasus ini ditarik ke Polda Jabar. Jadi sesama tahanan saling pukul sehingga membuat mereka lebam-lebam," ucap dia.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Mengapa Cianjur menjadi daerah rawan peredaran narkoba? Penyebab dari rawannya peredaran narkoba di sana tidak terlepas dari posisi Kabupaten Cianjur yang dijadikan sebagai destinasi wisata sehingga banyak disinggahi warga luar daerah.
“Kejadiannya pas habis disuntik dosis ke-2 di tanggal 8 Juli, waktu itu saya rasanya pusing mual dan muntah," jelasnya, melansir Youtube Cianjur Today, Rabu (15/9).
Rasakan Alergi dan Tumbuh Benjolan
©2021 Youtube Cianjur Today/editorial Merdeka.com
Solihin yang sehari-hari bekerja sebagai pekerja angkut barang di salah satu pasar di Cianjur itu diarahkan pihak pengelola pasar untuk melaksanakan vaksinasi dosis dua pada 8 Juli di fasilitas kesehatan yang disediakan.
Usai disuntik, ayah dua anak itu langsung meminta izin untuk pulang ke rumah lantaran pusing, mual hingga muntah. Tak berapa lama, muncul juga alergi gatal pada sekujur tubuh dan tumbuh seperti benjolan di bagian ketiak.
“Padahal pas suntik pertama saya tidak merasakan gejala apapun, hanya terasa pegal di badan,” tuturnya.
Lumpuh Usai Dirawat di Puskesmas
Karena merasa kondisinya yang tak kunjung membaik, Solihin langsung dibawa ke puskesmas setempat untuk mendapatkan penanganan medis.
Setelah diperiksa, ia diperbolehkan pulang. Namun bukannya membaik, ia justru makin merasakan efek lain seperti tangan dan kakinya yang seakan kaku tak bisa digerakkan. Kemudian, Solihin dirujuk ke RSUD Sayang selama lima hari.
“Awalnya memang pusing dan muntah, terus dibawa ke puskesmas dan dirujuk ke rumah sakit, pas di sana langsung lumpuh seperti stroke gitu,” kata Solihin.
Mengaku Sehat dan Tak Memiliki Penyakit Apapun
Solihin mengaku, saat pemeriksaan kesehatan sebelum disuntik dirinya tidak dalam keadaan sakit. Ia juga menyebut tidak memiliki penyakit bawaan.
Menanggapi kejadian ini, plt Kadinkes Kabupaten Cianjur dr. Irfan Nur Fauzy membenarkan kejadian yang dialami oleh Ahmad Solihin. Menurut Irfan, pihaknya akan mendalami kejadian yang menimpa Solihin. Ia juga memastikan jika saat ini kondisi Solihin sudah mulai membaik, dan kelumpuhan perlahan sembuh.
Kini Sudah Bisa Berjalan Lagi
Sementara itu, kondisi terakhir Solihin kian membaik. Dibuktikan dengan keadaannya yang sekarang sudah bisa berjalan perlahan.
Esih (50), kakak kandung Solihin mengaku, membaiknya Solihin berkat penanganan tim medis setempat. Dan kelumpuhan sudah jauh berkurang sejak satu pekan belakangan.
"Saat ini, adik saya sudah bisa berjalan kembali meski belum normal, namun masih tahap pemulihan. Kaki sebelah kanan yang sempat kaku, sekarang sudah dapat digerakkan dan dipakai berjalan," terang Esih, melansir Antara.
Berharap Bisa Kembali Normal
Menurut Esih pihak keluarga masih rutin memeriksakan perkembangan kesehatan Solihin ke puskesmas. Perawatan ini untuk mengobati benjolan di ketiak Solihin yang masih terus mengeluarkan cairan.
"Kami berharap adik kami kembali sembuh seperti semula dan dapat bekerja seperti biasa karena selama ini, dia merupakan tulang punggung keluarga," kata Esih.
Ditemui terpisah, Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Gugus Tugas Covid-19 Cianjur, dr Yusman Faisal mengaku, usai mendapat kabar salah seorang penerima vaksin mengalami kelumpuhan, pihaknya langsung mengunjungi kediaman Solihin.
Menurutnya, Solihin beberapa kali dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan secara berkala. Hingga saat ini kondisinya makin pulih.
Terkait penyebab kelumpuhan, pihak rumah sakit masih menunggu hasil penelitian dari Komnas KIPI untuk menganalisis apakah kondisi tersebut disebabkan vaksin atau faktor lain.
"Saat ini, kondisinya terus membaik dan kami berharap Solihin dapat kembali berjalan normal. Untuk pengawasan, kami sudah meminta pihak puskesmas untuk terus memantau, hingga kondisinya benar-benar pulih," katanya.