Sholat Hajat Berapa Rakaat? Ini Niat, Tata Cara dan Doa Setelahnya
Shalat hajat berapa rakaat? berikut penjelasan lengkapnya.
Shalat hajat berapa rakaat? berikut penjelasan lengkapnya.
Sholat Hajat Berapa Rakaat? Ini Niat, Tata Cara dan Doa Setelahnya
Di samping sholat 5 waktu, umat muslim juga dianjurkan untuk melaksanakan berbagai shalat sunnah lain yang dapat memberi tambahan pahala dan membantu segala urusan.
Salah satu shalat sunnah yang dianjurkan adalah shalat hajat. Shalat hajat adalah ibadah sunnah yang dilakukan untuk memohon dan menyampaikan sebuah hajat atau keinginan kepada Allah.
Selain itu, shalat hajat juga dapat memudahkan Anda untuk memohon pertolongan saat mengalami kesempitan atau kesulitan dalam hidup.
Apa Itu Sholat Hajat?
Sholat hajat adalah sholat sunnah yang dikerjakan dengan maksud khusus memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan hajat, kebutuhan atau keperluannya.
Sholat hajat hukumnya sunnah dan bisa dilakukan antara 2 hingga 12 rakaat dengan salam di setiap 2 rakaat. Sholat hajat bisa dilakukan siang atau malam, asalkan di luar waktu-waktu terlarang sholat.
Waktu terbaik sholat hajat adalah pada sepertiga malam yang terakhir, karena waktu itu adalah waktu yang paling mustajab.
-
Apa yang dipanjatkan dalam doa sholat hajat? Dengan membaca doa ini, Anda memohon kemudahan kepada Allah dari setiap upaya yang dilakukan. Doa ini juga membantu Anda untuk memohon kelancaran setiap hajat yang sedang diusahakan.
-
Kapan waktu yang dilarang untuk mengerjakan sholat hajat? Anda bisa mengerjakan sholat hajat ini kapan saja, kecuali pada waktu yang memang dilarang untuk menjalankan sholat.
-
Kapan waktu terbaik untuk melaksanakan sholat hajat? Meski begitu, waktu sholat hajat yang terbaik adalah di malam hari, terutama di sepertiga bagian terakhir malam.
-
Apa yang dimaksud dengan sholat hajat dalam Islam? Sholat hajat merupakan salah satu salat sunnah yang dikerjakan oleh orang yang mempunyai keinginan. Sholat hajat ini dilakukan oleh seorang muslim yang sedang memiliki keinginan atau sebuah hajat.
-
Kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan sholat hajat? Jika dilakukan pada siang hari, maka sebaiknya dilakukan setelah sholat zuhur. Jika dilakukan pada malam hari, maka bisa setelah sholat isya hingga menjelang subuh. Namun lebih utama, sholat hajat dilaksanakan di sepertiga malam.
Rakaat Shalat Hajat
Sholat hajat berapa rakaat? Shalat hajat dilaksanakan sebanyak dua raka’at sebagaimana pendapat dari ulama Malikiyah, Hambali dan masyhur dalam pendapat Syafi’iyah.
Sholat hajat berapa rakaat ini didasarkan pada hadist dari ‘Utsman bin Hunaif sebagai berikut,
Seorang buta datang kepada Nabi lalu mengatakan,
“Berdoalah engkau kepada Allah untukku agar menyembuhkanku.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Apabila engkau mau, aku akan menundanya untukmu (di akhirat) dan itu lebih baik. Namun, apabila engkau mau, aku akan mendo’akanmu.” Orang itu pun mengatakan, “Do’akanlah.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menyuruhnya untuk berwudhu dan memperbagus wudhunya serta shalat dua rakaat kemudian berdoa dengan doa ini, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan menghadap kepada-Mu dengan Muhammad Nabiyyurrahmah. Wahai Muhammad, sesungguhnya aku menghadap kepada Rabbku denganmu dalam kebutuhanku ini agar ditunaikan. Ya Allah, terimalah syafa’atnya untukku.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi.)
Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa shalat hajat dilakukan paling sedikit 2 rakaat dan paling banyak 12 rakaat. Shalat hajat yang dilakukan 12 rakaat, tetap dilaksanakan setiap 2 rakaat salam.
Niat Shalat Hajat 2 Rakaat
Shalat hajat merupakan shalat sunnah yang bertujuan untuk memanjatkan hajat, keinginan, suatu kepentingan kepada Allah. Ketika Anda sedang mengalami masalah atau kesulitan dalam hidup, shalat hajat bisa menjadi salah satu cara untuk memohon pertolongan kepada Allah. Selain dapat memohon hajat, shalat sunnah juga dapat meningkatkan amal pahala kebaikan.
Berikut bacaan niat shalat hajat 2 rakaat yang bisa dipraktikkan:
Ushallī sunnatal hājati rak‘ataini adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja shalat sunnah hajat dua rakaat tunai karena Allah SWT.”
Tata Cara Shalat Hajat 2 Rakaat dan Doanya
Tata Cara Shalat Hajat
Setelah mengetahui lafal niat shalat hajat 2 rakaat, berikutnya terdapat tata cara shalat hajat yang perlu diperhatikan.
Shalat sunnah hajat memiliki tata cara pengerjaan yang berbeda dari shalat wajib pada umumnya. Shalat hajat ini biasanya dikerjakan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat.
Meskipun dikatakan bahwa shalat sunnah ini tidak harus dilakukan secara khusus, namun ada baiknya jika Anda mengerjakan sholat hajat secara khusus.
Terutama ketika Anda sedang menghadapi masalah dan kesulitan dalam hidup. Ini bisa menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon pertolongan berdasarkan hajat atau kepentingan pribadi.
merdeka.com
Berikut tata cara shalat hajat yang perlu diketahui:
- Sebelum mengerjakan shalat, Anda perlu membaca niat sholat hajat terlebih dahulu.
- Takbiratul ihram.
- Rakaat pertama membaca surat Al Fatihah dan dianjurkan selanjutnya membaca Ayat kursi, atau bisa diganti dengan surat pendek lainnya.
- Rukuk.
- I’tidal.
- Sujud.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud.
- Berdiri rakaat kedua, membaca surat Al Fatihah dan dianjurkan surat Al Ikhlas, atau bisa diganti dengan surat pendek lainnya.
- Rukuk.
- I’tidal.
- Sujud.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud.
- Tahiyat akhir.
- Salam
- Setelah selesai mengerjakan shalat hajat, dianjurkan untuk membaca shalawat nabi. Selanjutnya, membaca doa warid atau doa khusus setelah shalat hajat.
- Terakhir, Anda bisa memanjatkan doa kepada Allah sesuai keinginan atau hajat pribadi.
Doa Setelah Shalat Hajat
Setelah membaca niat shalat hajat dan tata caranya, terdapat doa khusus yang dibaca setelah selesai shalat hajat. Sesuai dengan urutannya, doa khusus ini dibaca setelah selesai membaca shalawat nabi. Berikut adalah doa setelah shalat hajat yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:
Lâ ilâha illallâhul halîmul karîm. Subhânallâhi rabbil ‘arsyil karîmil ‘azhîm. Alhamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. As’aluka mûjibâti rahmatik, wa ‘azâ’ima maghfiratik, wal ghanîmata min kulli birrin, was salâmata min kulli itsmin. La tada‘ lî dzanban illâ ghafartah, wa lâ hamman illâ farrajtah, wa lâ hâjatan hiya laka ridhan illâ qadhaitahâ ya arhamar râhimîn.
Artinya, “Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih.”
Keutamaan Shalat Hajat
Amalan ini juga membantu Anda untuk memohon pertolongan Allah dalam menghadapi kesulitan hidup.Selain itu terdapat beragam manfaat keutamaan dari shalat hajat, yaitu sebagai berikut:
- Menyerahkan diri kepada Allah, bahwa Allah adalah sebaik-baik pemberi keputusan bagi setiap hamba-Nya. Dengan shalat hajat, Anda dapat memohon kebaikan dari Allah.
- Membantu Anda untuk ikhlas dalam menerima setiap keputusan dari Allah. Dengan melakukan shalat hajat secara rutin, maka Anda telah berserah diri dan akan lebih berlapang dada untuk setiap keputusan yang terjadi di kemudian hari.
- Shalat hajat juga melatih setiap umat muslim untuk mensyukuri berkah kebaikan yang telah didapatkan dari Allah. Meskipun terdapat keinginan yang belum dicapai, namun shalat hajat juga menjadi refleksi diri bahwa Allah masih memberikan rahmat kebaikan hingga saat ini.
- Shalat hajat dapat mendekatkan diri kepada Allah dan menjadi motivasi bagi setiap umat muslim untuk lebih giat dan rajin beribadah.
- Menunaikan shalat hajat secara istiqomah atau kontinyu, dapat memudahkan Anda untuk mendapat jalan kebaikan dari Allah. Bahwa Allah menyukai hamba-Nya yang selalu memohon kebaikan dan pertolongan pada-Nya, baik kebutuhan sebesar apapun atau sekecil apapun.