Tahap Perkembangan Rabies dalam Tubuh, Waspadai Gejalanya
Orang yang terinfeksi rabies tidak langsung merasakan gejala. Ada beberapa tahap yang akan dirasakan saat mereka terkena virus rabies.
Rabies, kata itu mungkin mengingatkan kita dengan hewan yang ganas dengan mulut berbusa. Rabies sebenarnya adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus pada sistem saraf, khususnya otak.
Kondisi yang menyakitkan, mengancam jiwa, namun dapat dicegah ini dapat terjadi ketika seseorang melakukan kontak dengan hewan yang terinfeksi. Anjing, kucing, dan kelinci peliharaan, ataupun hewan liar seperti sigung, rakun, dan kelelawar, dapat menularkan virus rabies ke manusia melalui gigitan dan cakaran.
-
Apa saja tanda-tanda hewan yang terjangkit rabies? Berikut gejala yang muncul apabila hewan terserang rabies: 1. Mudah menyerang orang (agresif) 2. Mulut berbusa 3. Air liur berlebih 4. Bereaksi berlebihan terhadap cahaya dan suara 5. Suka menyendiri dalam ruangan gelap 6. Demam 7. Tidak nafsu makan 8. Lemah 9. Kejang 10. Lumpuh.
-
Apa gejala rabies pada kucing? Lebih lanjut, Hemowo menjelaskan beberapa gejala rabies di antaranya hewan jadi takut cahaya maupun air, cenderung agresif, dan hipersalivasi, yaitu keluar air liur yang berlebihan dari mulut hewan tersebut.
-
Siapa yang bisa menjadi sasaran serangan rakun yang terjangkit rabies? Namun, rakun yang terkena rabies juga bisa menjadi sangat agresif dan menyerang tanpa aba-aba.
-
Apa saja ciri-ciri kucing yang terinfeksi rabies? Kucing yang terinfeksi rabies dapat menunjukkan berbagai tanda. Ciri-Ciri kucing rabies penting diketahui oleh semua orang. Kucing yang terinfeksi rabies dapat menunjukkan berbagai tanda.
-
Hewan apa saja yang gigitannya berpotensi membawa penyakit rabies? Sumber penularan dari penyakit rabies adalah anjing sebagai sumber penular utama, disamping itu dapat juga ditularkan oleh kucing dan kera.
-
Kenapa pencegahan rabies penting dilakukan? Rabies adalah penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menyerang saraf penderitanya. Untuk itu, melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya dan cara mencegah rabies adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk membantu meningkatkan kesadaran dan melindungi masyarakat darinya.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sekitar 59.000 orang di seluruh dunia meninggal akibat rabies setiap tahun. Sekitar 99 persen dari mereka mengaku pernah digigit anjing gila.
Namun, setelah Anda tergigit oleh hewan yang terinfeksi rabies, Anda tidak akan langsung mengalami gejala. Ada tahap perkembangan rabies dalam tubuh yang harus diwaspadai. Berikut ini kami akan sampaikan apa saja tahapan yang harus diwaspadai tersebut.
Tahap Perkembangan Rabies
Menurut laman Medical News Today, ada beberapa tahap perkembangan rabies setelah virus masuk ke dalam tubuh:
Inkubasi
Tahap perkembangan rabies yang pertama adalah inkubasi. Inkubasi adalah waktu sebelum gejala muncul. Biasanya berlangsung dari 2–3 bulan dan mulai terjadinya bervariasi dari 1 minggu hingga 1 tahun, tergantung di mana virus masuk ke dalam tubuh dan jumlah partikel virus yang terlibat. Semakin dekat gigitan ke otak, semakin cepat efeknya muncul.
Pada saat gejala muncul, rabies biasanya akan berakibat fatal. Siapa pun yang terpapar virus harus segera mencari pertolongan medis, tanpa harus menunggu gejala.
Prodrom
Tahap perkembangan rabies yang kedua yaitu prodrom. Selama prodrom, gejala awal seperti flu terjadi, termasuk:
- demam 100,4 ° F (38 ° C) atau lebih
- sakit kepala
- kecemasan
- merasa tidak sehat
- sakit tenggorokan dan batuk
- mual dan muntah
- ketidaknyamanan di lokasi gigitan
Periode neurologis akut
Tahap perkembangan rabies yang ketiga yakni periode neurologis yang akut. Selama tahap ini, gejala neurologis berkembang, termasuk:
- kebingungan dan agresi
- lumpuh sebagian
- kedutan otot
- otot leher yang kaku
- kejang
- hiperventilasi dan kesulitan bernapas
- hipersalivasi, atau menghasilkan banyak air liur
- berbusa di mulut
- takut air, atau hidrofobia
- halusinasi, mimpi buruk, dan insomnia
- priapisme, atau ereksi permanen, pada pria
- fotofobia, atau ketakutan akan cahaya
Menjelang akhir fase ini, pernapasan menjadi cepat dan tidak konsisten.
Koma dan kematian
Tahap perkembangan rabies yang terakhir adalah koma, bahkan dapat berujung kematian. Seseorang dapat mengalami koma, dan kebanyakan orang kemudian meninggal dalam waktu 3 hari. Selama tahap koma, bahkan dengan terapi suportif, hampir tidak ada orang yang selamat dari rabies.
Mengapa rabies menyebabkan rasa takut akan air?
Orang biasa menyebut rabies hidrofobia karena orang yang terinfeksi biasanya menimbulkan rasa takut terhadap air.
Alasan kenapa orang menjadi takut dengan air setelah terinfeksi rabies adalah karena infeksi menyebabkan kejang hebat di tenggorokan saat seseorang mencoba menelan.
Oleh karena itu, bahkan hanya berpikir untuk menelan air saja sudah dapat menyebabkan kejang, sehingga orang tersebut terlihat takut akan air.