Tanpa Alat Pelindung, Intip Cara Orang Desa Garut Panen Lebah Madu di Ketinggian
Mencari madu di sarang lebah secara langsung masih menjadi pilihan warga di wilayah pedesaan Padahurip, Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Mereka harus bertaruh nyawa demi mendapatkan sumber pemanis alami itu. Tak tanggung-tanggung, proses pengambilan dilakukan tanpa bantuan alat pelindung apapun.
Mencari madu di sarang lebah secara langsung masih menjadi pilihan warga di wilayah pedesaan Padahurip, Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Mereka harus bertaruh nyawa demi mendapatkan sumber pemanis alami itu. Tak tanggung-tanggung, proses pengambilan dilakukan tanpa bantuan alat pelindung apapun.
Seperti diunggah di kanal YouTube Garut Turunan Kidul beberapa waktu lalu, terlihat seorang pria bersiap memanen madu dengan alat seadanya. Tak perlu berlama-lama, ia berhasil mendapatkan buruannya.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Apa saja yang ditemukan di Situs Banten Girang sebagai bukti peradaban di masa lampau? Di area tersebut terdapat kompleks bangunan, arca hingga makam dari tokoh agama yang cukup berpengaruh kala itu.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
Namun demikian, perjuangannya tidaklah mudah karena posisi sarang lebah yang dipanen berada di atas pohon besar dengan risiko serangan koloni lebah madu yang berbahaya. Seperti apa perjuangannya? Berikut selengkapnya.
Blusukan ke Dalam Hutan
©2023 YouTube Garut Turunan Kidul/Merdeka.com
Untuk mendapatkan madu berjenis odeng itu, petani diharuskan blusukan ke dalam hutan. Penyebabnya, lebah-lebah akan membuat sarang di tempat yang jauh dari jangkauan manusia. Hal ini memungkinkan madu dihasilkan secara maksimal hingga memengaruhi kualitas saat panen.
Iyan Suryana, pencari madu tersebut mengatakan jika keseharian para pencari madu odeng adalah menjelajahi ke hutan-hutan.
“Iya seperti ini keseharian kami para pencari lebah madu (blusukan ke hutan),” kata Iyan Suryana.
Hanya Bermodalkan Ranting yang Dibakar
©2023 YouTube Garut Turunan Kidul/Merdeka.com
Iyan menunjukkan kemampuannya mengambil madu di sarang yang berada di atas sebuah pohon aren besar. Ia juga mengamati sisi mana yang akan dipanjat, dan segera melakukan persiapan.
Setelah siap, dirinya lantas membakar ranting yang sudah disusun dan diikat hingga mengeluarkan asap pekat. Ini yang kemudian menjadi senjata untuk mengusir lebah-lebah agar tidak menyerang saat madunya diambil.
Untuk menjangkau posisi sarang, Iyan memanjatnya dengan hati-hati agar tidak terjatuh dan bisa memanen dengan mudah.
“Sarang lebahnya sudah di depan mata. Sekarang tinggal kita sapu saja pakai asap ini,” katanya, sembari memperlihatkan cara mengusir lebah-lebah itu.
Berhati-hati Memilih Pijakan
Dikarenakan posisinya berada di atas pohon aren, Iyan sebisa mungkin menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh. Pemilihan ranting pohon yang kuat dan tebal menjadi kemampuan yang harus digunakan selama memanen madu odeng.
“Ini agak rumit, harus berpindah dahan, karena tadi naiknya dari pohon sebelah,” katanya.
Selama beberapa menit ia mengusir koloni lebah itu dengan mendekatkan ranting yang terbakar dan berasap tebal. Lebah-lebah yang singgah kemudian berhasil pergi dan memudahkan Iyan memotong sarangnya yang dipenuhi madu.
Menurutnya, sarang yang berisi madu bernama bee pollen. Di situ, terdapat banyak madu dengan tekstur yang lembut.
“Ini super besar madunya, tapi sebelum dipanen kita bersihkan dulu bee pollen-nya,” katanya.
Dijual Rp250 Ribu Per Botol
Adapun untuk madu hutan itu, ia membanderolnya Rp250 ribu per kilogram atau per botol. Pengambilannya yang rumit dan bertaruh nyawa menjadi alasan harga madu menjadi mahal. Selain itu, madu juga memiliki beragam khasiat untuk kesehatan.
“Harganya Rp250 ribu per kilogram atau per botol sama saja. Untuk pemesanan bisa melalui WA, 082318005005,” kata Iyan.
Selain itu, risiko disengat juga menjadi tantangannya mencari madu. Iyan menunjukkan bagian punggung dan telapak tangannya yang penuh dengan sengatan lebah.
“Dan ini dia perjuangannya, pada bengkak karena tersengat lebah,” katanya.
Selain menjual via WhatsApp, Iyan Suryana juga menjual madu odeng asli di laman media sosial Facebooknya.