Terlanjur Mudik dan Berkerumun, Ini Imbauan Pakar untuk Cegah Penyebaran Covid-19
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memperkirakan puncak kenaikan kasus Covid-19 usai libur Lebaran 2021 akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan hingga puncaknya pada akhir Juni 2021.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memperkirakan puncak kenaikan kasus Covid-19 usai libur Lebaran 2021 akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan hingga puncaknya pada akhir Juni 2021.
Dalam konferensi pers daring dari Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin (31/05), Menkes menyampaikan bahwa berdasarkan pengalaman dari sejumlah libur panjang sebelumnya, kenaikan kasus akan terjadi sekitar 5 hingga 7 minggu.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
-
Bagaimana cara penyebaran virus campak? Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus, yang menyebar melalui tetesan pernapasan dan sangat menular.
"Berdasarkan pengalaman empiris kita di setiap libur panjang sebelumnya yaitu libur panjang nataru libur panjang Idul Fitri dan libur panjang lainnya tahun lalu biasanya kenaikan itu akan mencapai puncaknya sekitar 5 sampai 7 minggu," jelas Budi dkutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (31/5).
Menurutnya, saat ini kasus aktif Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan. Angkanya kini sudah melebihi 100.000 kasus. Kendati begitu, Budi menyebut angka tersebut belum menyentuh puncak kasus aktif Covid-19 yang terjadi di Tanah Air usai libur akhir awal 2021.
"Jadi sudah ada kenaikan walaupun angka ini memang masih jauh di bawah angka puncak yang pernah kita capai di awal tahun yang berkisar di 170.000," katanya.
Oleh karena itu, Budi meminta semua masyarakat untuk patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan secara ketat guna mencegah ledakan kasus Covid-19 pasca-Lebaran sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
"Arahan Bapak Presiden adalah dipastikan bahwa seluruh daerah tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan, 3M dengan baik," ujar Budi.
Sebelumnya, Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia, Prof. Soedjatmiko juga memberi imbauan untuk mencegah penyebaran Covid-19 pasca Lebaran.
Berikut selengkapnya.
Imbauan Guru Besar FK UI
Ia meminta masyarakat waspada apabila ada orang yang pulang mudik atau pernah berada dalam kerumunan selama satu jam atau lebih, dan tinggal serumah atau bertetangga usai.
"Sebaiknya disarankan periksa swab antigen atau PCR lebih bagus. Laporkan ke ketua RT/RW atau Satgas Covid-19 di lingkungan masing-masing untuk dipantau," katanya dalam dialog virtual seperti mengutip dari Liputan6.com.
Menurut Prof. Soedjatmiko, hal tersebut bertujuan apabila ada yang positif covid-19 dapat segera diisolasi, dan jika mengalami sakit dapat segera mendapatkan pengobatan.
Selain itu, ia meminta agar masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak perlu dan tidak berkerumun dimanapun juga.
"Sudahlah jangan bepergian lagi kalau tidak perlu. Jangan berkerumun lagilah, tobat saja. Kalau sudah terlanjur berkerumun di Ancol, tobat sudah jangan berkerumun lagi," ujarnya.
Ia pun kemudian mengingatkan untuk selalu menggunakan masker dengan benar, menutupi hidung dan mulut, tidak longgor, tidak melorot dan bahannya tidak terlalu tipis apabila terpaksa harus bepergian seperti bekerja.
"Jangan lupa sering cuci tangan dengan air sabun atau disinfektan setelah bepergian atau selama bepergian. Misalnya di angkot, di bis, di kereta api, di taksi, di eskalator, di pasar, di mal, di kantor, di sekolah," tambahnya.
Tak hanya itu, Soedjatmiko juga meminta agar masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 untuk segera divaksinasi dengan pergi ke layanan vaksinasi terdekat, khususnya lansia.
"Sekarang sudah fase tiga, publik pun sudah boleh, tapi tidak semua lokasi. Cari informasi segera, daftar segera. Terutama lansia, tolong dibantu, didaftarkan, diantarkan supaya bisa diimunisasi," terangnya.
Terakhir, Prof. Soedjatmiko mengimbau masyarakat yang baru pulang mudik atau berkerumun selama satu jam atau lebih agar segera berobat ke puskesmas atau rumah sakit apabila mengalami demam, batuk, pilek, sesak, diare, atau keluhan lain.
"Periksa untuk kemungkinan Covid-19 dengan PCR supaya kalau sakit segera diobati, kalau perlu diisolasi isolasi dengan ketat dan benar supaya tidak menularkan ke orang lain, sehingga tidak akan sakit berat, tidak masuk ICU, tidak akan meninggal," tutupnya.