Gejala Badai Sitokin pada Pasien Covid-19, Ketahui Cara Mencegahnya
Badai sitokin dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, umumnya yang terjadi pada pasien Covid-19 adalah sesak napas hingga demam tinggi. Namun ada juga gejala badai sitokin pasien Covid-19 yang perlu diwaspadai sedini mungkin agar segera mendapatkan penanganan tepat. Berikut beberapa gejala badai sitokin:
Pasien Covid-19 berisiko mengalami badai sitokin bahkan saat sudah dinyatakan negatif virus Corona. Kondisi ini dapat mengancam jiwa jika tidak mendapatkan perawatan segera. Sehingga perlu diwaspadai dan ditangani secara intensif.
Melansir dari Liputan6.com, Ahli Mikrobiologi Dr Mia Miranti menjelaskan bahwa sitokin adalah protein yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh sebagai penanda sinyal sel waktu tubuh mengalami infeksi. Badai sitokin terjadi karena reaksi berlebih dari sistem kekebalan tubuh. Pada saat virus masuk ke tubuh, sel-sel imun (sel darah putih, makrofag, dan lain-lain) akan merespons dengan melepaskan protein sitokin.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Apa yang dilakukan Tim voli putri Jabar untuk mempersiapkan PON 2024? Untuk mempersiapkan PON 2024, tim voli putri Jabar bahkan telah melakukan tryout di Jepang.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Vina Cirebon ditarik ke Polda Jabar? Kemudian ramai itulah yang kemudian kasus ini ditarik ke Polda Jabar. Jadi sesama tahanan saling pukul sehingga membuat mereka lebam-lebam," ucap dia.
Mia yang juga Staf Pengajar Biologi di Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, menambahkan bahwa fungsi utama sitokin sebenarnya memberi tanda bahwa ada jaringan terinfeksi virus, lalu 'memanggil' sel-sel imun agar merusak jaringan yang terinfeksi virus.
“Pada kasus badai sitokin, sinyal yang dikeluarkan sitokin terus terjadi tidak terkendali untuk memanggil sel imun yang akan terus merusak jaringan menyebabkan peradangan atau inflamasi,” kata Mia, dikutip Merdeka dari Liputan6.com pada Rabu (29/09).
Badai sitokin dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, umumnya yang terjadi pada pasien Covid-19 adalah sesak napas hingga demam tinggi. Namun ada juga gejala badai sitokin pasien Covid-19 yang perlu diwaspadai sedini mungkin agar segera mendapatkan penanganan tepat. Berikut beberapa gejala badai sitokin:
- Demam dan menggigil.
- Sesak napas.
- Rasa kelelahan.
- Mual dan muntah.
- Sakit kepala.
- Batuk.
- Terjadi pembengkakan di tungkai
- Mengalami ruam kulit.
- Napas tidak teratur.
- Kejang.
- Mengalami halusinasi dan kebingungan.
- Tekanan darah rendah.
- Pembekuan atau penggumpalan darah.
Cara Mencegah Badai Sitokin
Munculnya badai sitokin terbilang sangat sulit diprediksi lantaran imunitas setiap orang saat terserang Covid-19 berbeda. Namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegahnya. Melansir dari website resmi Kementerian Kesehatan, berikut cara mencegahnya :
– Jangan Terinfeksi Covid-19
Sebisa mungkin jangan sampai terpapar Covid-19 agar tidak terserang badai sitokin. Sebagai upaya untuk mencegah penularan penting menerapkan protokol kesehatan 5M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas secara disiplin.
- Segera Ke Rumah Sakit
Namun jika terpapar Covid 19, penting untuk mewaspadai berbagai gejala badai sitokin. Kalau gejala terasa memburuk, sebaiknya langsung mencari pertolongan ke rumah sakit meski saturasi oksigen masih bagus.
– Cegah Peradangan
Adanya serangan badai sitokin dapat meningkatkan peradangan pada organ tubuh yang diserang. Oleh karena itu, untuk mencegah serangan ‘badai’ ini lebih dahsyat, maka biasanya dokter akan mencoba untuk menyetop peradangan yang terjadi.
– Pola Hidup Sehat
Selain menerapkan prokes 5M, penting untuk menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari Covid 19. Salah satu pola hidup sehat yang dapat dilakukan untuk mencegah badai sitokin yaitu dengan rutin berolahraga. Setidaknya, orang dewasa harus olahraga sedang selama 150 menit per minggu. Misalnya, olahraga 25 menit selama enam hari atau 30 menit selama lima hari.
– Konsumsi makanan sehat
Cara lain untuk menjaga keseimbangan sistem kekebalan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat. Pastikan untuk makan banyak buah dan sayuran, memasak daging dengan benar, dan tidak terlalu banyak mengonsumsi gorengan.
– Jangan merokok
Hal tersebut untuk menjaga kondisi paru-paru tetap sehat.
– Konsumsi Vitamin D
Vitamin D yang tercukupi maka dapat meningkatkan kekebalan tubuh alamiah. Sistem kekebalan tubuh alamiah bisa mencegah badai sitokin terjadi.