Tindak Lanjut Kasus Tawuran SMA di Bogor, Anggota DPRD Ungkap Fakta Mengejutkan Ini
Buntut tewasnya RMP (18), siswa SMA usai terlibat tawuran pelajar di Jalan Palupuh Raya, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor Rabu (6/10) lalu mendapat respon Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor Said Muhammad Mohan. Menurutnya ada keterlibatan dari para alumni yang sudah lulus sekolah untuk menggelar aksi tawuran tersebut
Buntut tewasnya RMP (18), siswa SMA usai terlibat aksi tawuran pelajar di Jalan Palupuh Raya, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor Rabu (6/10) lalu mendapat respon Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor Said Muhammad Mohan.
Melansir Antara Kamis (15/10), Said mengatakan jika dirinya berhasil mengungkapkan sejumlah akar permasalahan tawuran yang kerap terjadi selama bertahun-tahun itu. Bahkan menurut dia, ada keterlibatan dari para alumni yang sudah lulus sekolah untuk menggelar aksi kekerasan tersebut.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Bagaimana kabar terbaru dari seleb dadakan yang meredup? Meskipun popularitas mereka meredup, beberapa dari mereka tetap aktif di media sosial dan masih memiliki pengikut yang setia. Namun, sebagian lainnya * * * * * Kelima seleb dadakan ini viral karena keunikan mereka, baik dari gaya bicara, penampilan, atau konten yang mereka buat. Namun, popularitas mereka yang meredup bisa disebabkan karena kurangnya konten yang menarik, kejenuhan publik, atau munculnya tren baru.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
Dalam rapat tersebut, turut hadir perwakilan dari kantor cabang dinas pendidikan (KCD) Provinsi Jawa Barat, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bogor, Satpol-PP Kota Bogor, Satgas Pelajar, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Bogor dan aparatur wilayah.
Alumni Bermasalah Turut Terlibat
Rilis Kasus Pembacokan Pelajar di Bogor ©2021 Merdeka.com/Rasyid Ali
Saat memantik rapat, Said mengungkapkan jika dari hasil temuannya, ada keterlibatan dari para alumni sekolah yang bermasalah untuk mengajak para adik tingkat melakukan tindakan tawuran.
Bahkan, alumni yang kebanyakan dari Sekolah Menengah Atas (SMA) tersebut juga turut menggalang dana tawuran kepada para siswa sekolah dengan menarik sejumlah uang Rp10 ribu bagi yang tidak ikut, dan Rp2 ribu bagi yang terlibat aksi.
“Akar permasalahan dari kekerasan pelajar dan kenakalan pelajar ini tidak lepas dari masih berkomunikasi dengan alumni. Jadi harus ada langkah kongkret dari KCD dan Pemkot Bogor untuk memutus mata rantai itu supaya tidak ada alumni yang mengendalikan dan melakukan kaderisasi," beber Sahid, dalam rapat kerja di Kota Bogor, Rabu (14/10).
Tawuran Banyak Dilakukan di Kawasan Taman Kota Bogor
Said menjelaskan, dari data yang ia miliki, lokasi tawuran pun turut terungkap. Menurutnya, para pelajar akan memanfaatkan kawasan lahan atau area yang jarang diperhatikan seperti halnya di Taman Palupuh, Kota Bogor.
Di rapat itu, dirinya juga meminta Disperumkim Kota Bogor agar lebih memperhatikan dan memaksimalkan penjagaan di taman-taman yang ada di Kota Bogor, bukan hanya di tengah kota.
“Jangan hanya membuat taman dan dibiarkan tetapi juga dilakukan perawatan, penjagaan agar tidak timbul kegiatan yang sifatnya negatif di sana," katanya.
Terdapat Penjualan Miras di Taman Palupuh
Lebih lanjut, Said turut menyinggung soal adanya penjual miras di sekitaran taman Palupuh dan taman-taman lain di Kota Bogor. Dalam rapat itu ia meminta agar Satpol-PP Kota Bogor perlu menindak tegas para penjual miras tersebut.
Dengan maraknya penjual miras ini, Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor itu menduga ada oknum yang membiarkan dan memberikan izin lapak berdagang kepada para penjual miras.
“Kita tidak tahu ada apa ini, apakah ada oknum yang membiarkan atau bagaimana. Makanya kami minta Satpol-PP untuk menutup itu, tidak perlu pakai teguran, tindak tegas,” tegasnya.
Berencana Dipasangi CCTV dan Pengeras Suara
Dari hasil rapat yang berjalan kurang lebih empat jam itu, Said turut meminta Disperumkim Kota Bogor agar lebih memperhatikan dan memaksimalkan penjagaan di taman-taman yang ada di Kota Bogor, sehingga tidak timbul kegiatan yang sifatnya negatif bukan hanya di pusat kota.
Dirinya bersama forum lain sepakat untuk meminta penerangan di sekitar taman Palupuh tersebut agar maksimal, termasuk kemudian dipasangi CCTV dan pengeras suara.
"Kita minta di pasang speaker toa, agar kalau ada kerumunan dan kegiatan negatif bisa dibubarkan dari jarak jauh,” ujarnya.
Tindak Lanjut Kasus
Di rumusan rapat juga disebutkan bersama anggota Komisi IV, akan meminta Ketua DPRD agar mengeluarkan rekomendasi kepada Wali Kota Bima Arya Sugiarto dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebagai langkah acuan kebijakan.
“Langkah kita adalah kita ingin membuat satu rumusan rekomendasi kelembagaan, kita akan minta pimpinan agar menyurati Walikota dan Disdik Jabar supaya ada langkah yang bisa dijalankan,” kata Said
Ke depannya, hasil tersebut akan menjadi suatu kebijakan untuk memaksimalkan peran Satgas Pelajar dalam mencegah dan menyelesaikan persoalan kekerasan pelajar yang berlarut larut.
“Mereka Satgas Pelajar sudah luar biasa kerjanya, cuma mereka ini terhambat dalam jumlah personel dan anggaran yang kurang perhatian dari Pemkot Bogor dan Pemprov Jabar," katanya.