Tujuan Audit Laporan Keuangan, Berikut Jenis dan Tahapannya
Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan utama untuk memperoleh laba di samping beberapa tujuan lainnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka semua tahapan kegiatan yang hendak dilaksanakan harus direncanakan terlebih dahulu.
Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan utama untuk memperoleh laba di samping beberapa tujuan lainnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka semua tahapan kegiatan yang hendak dilaksanakan harus direncanakan terlebih dahulu.
Tak hanya itu, semua tahapan kegiatan tersebut juga perlu dianalisis dan diteliti secara seksama oleh mereka yang berkompeten. Semakin besar suatu perusahaan, maka persoalan yang dihadapi perusahaan juga cenderung semakin rumit dan tanggung jawab yang dipikul oleh manajemen juga semakin besar.
-
Apa penghargaan yang diraih Bank Jatim? Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
-
Kapan uang logam tertentu ditarik dari peredaran? Maka, dengan demikian terhitung sejak tanggal 1 Desember 2023 uang Rupiah logam tersebut tidak lagi berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
-
Apa yang dimaksud dengan rumah lelang bank? Sesuai namanya, rumah lelang bank adalah rumah atau properti yang disita oleh bank dan dijual melalui proses lelang.
-
Penghargaan apa yang diterima Abah Jajang? Ia dianugerahi gelar sebagai tokoh lingkungan dan ekonomi karena menolak untuk menjual rumahnya.
-
Di mana kotak persembahan ditemukan? Arkeolog Francisco Javier Laue Padilla dan Paola Silva Álvarez menemukan persembahan tersebut saat menyelidiki celah di dekat altar pusat Ruang Bawah Tanah Besar.
-
Apa yang dimaksud dengan riba dalam konteks transaksi keuangan? Riba atau bunga dalam transaksi keuangan merupakan salah satu konsep yang dilarang dalam Islam karena dianggap tidak adil dan eksploitatif.
Salah satu alat bantu dalam melaksanakan fungsi utama manajemen adalah fungsi pengawasan dan pengendalian adalah aktivitas audit. Tujuan audit sendiri adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajiban, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan, ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Berikut informasi mengenai tujuan audit laporan keuangan, berikut jenis dan tahapannya telah dirangkum merdeka.com melalui jurnal.id dan eprints.polsri.ac.id.
Pengertian Audit Menurut Para Ahli
1. Menurut Sukrisno Agoes (2004)
Audit adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, laporan keuangan yang disusun oleh manajemen dan catatan akuntansi dan bukti pendukung, dalam rangka memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan.
2. Menurut Mulyadi (2002)
Auditing adalah proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif atas tuduhan kegiatan ekonomi dan kegiatan dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara laporan dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil kepada pengguna yang bersangkutan.
3. Menurut Arens dan Loebbecke (2003)
Auditing sebagai proses pengumpulan dan evaluasi bukti informasi yang dapat diukur pada suatu entitas ekonomi yang membuat kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan informasi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh independen dan kompeten.
Tujuan Audit
Pada dasarnya, tujuan audit laporan keuangan adalah untuk menilai kewajaran atau kelayakan penyajian laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan. Adapun kelayakan dan kewajaran ini mengacu pada prinsip akuntansi yang berterima umum dan selanjutnya atas penilaian tersebut akan tercermin pada opini audit.
Opini audit laporan keuangan ada empat macam, yaitu sebagai berikut:
- Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion), artinya laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
- Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion), artinya laporan keuangan dapat diandalkan tetapi masih ada beberapa masalah atau pos yang dikecualikan agar tidak salah dalam mengambil keputusan.
- Tidak Wajar (Adversed), artinya laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan standar akuntansi atau ada kesalahan material dalam laporan keuangan tersebut.
- Tidak Memberikan Pendapatan (Disclaimer), artinya laporan keuangan memiliki kesalahan yang material dan manajemen membatasi lingkup pemeriksaan sehingga auditor tidak menemukan bukti yang cukup.
Jenis-Jenis Audit
Menurut Arens, audit terbagi menjadi tiga jenis yaitu sebagai berikut:
- Audit operasional yang bertujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas dari prosedur dan metode operasi suatu organisasi. Pada saat selesainya audit operasional, biasanya manajemen mengharapkan rekomendasi auditor untuk meningkatkan kegiatan operasinya.
- Audit kepatuhan bertujuan untuk menentukan apakah klien telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah ditetapkan, seperti pelaksanaan ketentuan upah minimum, pelaksanaan undang-undang perpajakan, dan pelaksanaan prosedur yang telah ditetapkan oleh pimpinan perusahaan.
- Audit laporan keuangan bertujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan secara keseluruhan informasi yang diuji telah disajikan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pada umumnya kriteria yang telah ditetapkan tersebut adalah prinsip akuntansi yang berlaku umum yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Tahapan Audit Laporan Keuangan
Berikut ini adalah tahap-tahap pelaksanaan audit laporan keuangan:
1. Penerimaan Perikatan Audit
Perikatan merupakan suatu kesepakatan kedua belah pihak. Dalam hal audit maka kedua belah pihak ini adalah pihak auditor dan perusahaan yang biasanya diwakili oleh manajemen.
Sebelum melaksanakan audit, maka harus ada sebuah kesepakatan yang dibuat dan disetujui bersama. Manajemen atau klien menyerahkan audit laporan keuangan kepada auditor dan auditor menyanggupi audit laporan keuangan sesuai dengan kompetensinya. Bentuk perikatan ini dalam bentuk surat perikatan audit.
Tahap pertama dalam mengaudit suatu laporan keuangan adalah memutuskan apakah akan menolak atau menerima pekerjaan audit tersebut. Namun, untuk memutuskannya auditor juga perlu mempertimbangkan hal-hal seperti integritas manajemen, mengidentifikasi risiko, menilai independensi, menentukan kompetensi dan kemampuan profesionalnya. Jadi dalam menentukan untuk menerima audit atau tidak memerlukan pertimbangan yang banyak bukan semata-mata mendapatkan klien saja.
2. Perencanaan Proses Audit
Tahapan audit laporan keuangan berikutnya yaitu merencanakan proses audit. Untuk membuat perencanaan audit, seorang auditor harus melakukan beberapa kegiatan seperti memahami bisnis dan industri klien, melakukan prosedur analitik, menentukan materialitas, menetapkan risiko audit dan risiko bawaan, memahami struktur pengendalian intern dan menetapkan risiko pengendalian, mengembangkan rencana audit dan program audit.
Meskipun pada praktiknya tidaklah sesingkat hal tersebut. Dari setiap kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan proses audit tersebut memiliki hal atau bagian lain yang harus dikerjakan lagi. Sehingga rencana audit laporan keuangan pun dibuat dengan benar dan tepat.
3. Pelaksanaan Pengujian Audit
Setelah membuat perencanaan audit, maka saatnya melaksanakan pengujian audit. Pada tahap ini, auditor akan melakukan pengujian analitik, pengujian pengendalian dan pengujian substantif. Singkatnya pengujian analitik dilakukan auditor dengan mempelajari data-data dan informasi bisnis klien dan membandingkan dengan data dan informasi lain.
Pengujian pengendalian merupakan prosedur audit untuk melakukan verifikasi efektivitas pengendalian internal klien. Sementara pengujian substantif merupakan prosedur audit untuk menemukan kesalahan yang langsung memberikan pengaruh pada laporan keuangan.
4. Pelaporan Audit
Setelah melakukan pengujian audit, tahap berikutnya yang sekaligus jadi tahap terakhir audit laporan keuangan adalah pelaporan audit. Laporan audit merupakan hasil dari pekerjaan audit yang telah dikerjakan. Laporan ini merupakan bentuk komunikasi auditor dengan pihak lainnya.
Laporan audit tidak boleh dibuat secara sembarangan. Di dalam laporan audit harus mencakup jenis atau jasa yang diberikan, objek yang diaudit, lingkup audit, tujuan audit, hasil audit dan rekomendasi yang diberikan jika ada kekurangan, dan informasi lainnya.
Laporan audit merupakan tanggung jawab audit yang besar sehingga untuk memutuskan dan membuat laporan ini harus hati-hati. Jika tidak maka nama kantor akuntan publik biasanya akan tercemar dan akan ada hukuman dari pihak berwajib.