4 Orang Malaysia ini puji dan sanjung Jokowi
Di negeri jiran Malaysia, banyak pula yang mengagumi style Jokowi. Termasuk salah satu menteri.
Gaya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak hanya diakui banyak pihak di dalam negeri. Di negeri jiran Malaysia, banyak pula yang mengagumi style Jokowi.
Tidak hanya kalangan jurnalis di Malaysia yang memuji performa Jokowi selama menjadi gubernur. Bahkan, seorang menteri juga terkagum-kagum dengan Jokowi. Berikut ini 4 orang warga Malaysia yang memuji Jokowi.
-
Kapan Jokowi memakai Ageman Songkok Sikepan Ageng? Pada upacara peringatan HUT ke-78 RI, Presiden Jokowi tampil menggunakan pakaian adat.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Datuk Seri Mustapa Mohamed, menteri industri dan perdagangan Malaysia
Datuk Seri Mustapa mengaku terang-terangan mengagumi gaya kerja Jokowi. Dia menulis dalam sebuah artikel yang dimuat di Straits Times tentang inspirasi seorang Jokowi. Artikelnya berjudul Jokowi's work ethic is an inspiration.
Datuk Seri Mustapa mengaku pernah berdiskusi dengan Jokowi di rumahnya di Kuala Lumpur. Saat itu Jokowi masih menjabat sebagai wali kota Solo. Diskusi itu ditemani dengan secangkir teh dan kerupuk.
Datuk Seri Mustapa mengaku banyak bertukar pendapat tentang pengalaman berpolitik dan birokrasi dengan Jokowi. Kehebatan Jokowi, menurut dia adalah mengaplikasikan pengalaman sebagai enterpreneur di bisnis mebel ke dalam perilaku saat menjabat sebagai wali kota Solo.
"Jokowi menekankan pentingnya masyarakat merasa diberdayakan, hanya dengan cara itu mereka akan mendukung inisiatif pemerintah daerah," tulisnya.
Datuk Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan menilai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) itu sebagai sosok yang penuh dengan gagasan atau ide.
"Pak Jokowi memiliki sejumlah karakter yang menarik, terutama sosoknya yang penuh dengan ide. Beliau memiliki banyak ide untuk mengembangkan hubungan antara masyarakat Jakarta dan Kuala Lumpur," katanya setelah melakukan pertemuan dengan Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat.
Selain penuh dengan ide, Afdzaruddin juga menilai Jokowi sebagai pribadi yang ramah, pandai serta tegas. Dia mengaku senang dapat bertemu secara langsung dengan Gubernur DKI itu.
"Beliau itu orangnya ramah sekali, pandai dan juga tegas. Saya senang sekali dapat bertemu dan berbincang secara langsung. Beliau menyambut saya dengan baik," ujar Afdzaruddin.
Pertemuan tersebut, menurut Afdzaruddin, banyak membahas cara-cara untuk lebih mengembangkan hubungan antara kedua negara itu, terutama antarmasyarakat Jakarta dan Kuala Lumpur.
Haris Zuan
Haris Zuan adalah kolumnis yang pernah menulis di Malaysian Insider dengan tema tulisan Mencari lebih ramai Jokowi dan Ahok dalam politik. Haris Zuan menuliskan pendapatnya tentang perlunya memunculkan tokoh seperti Jokowi dan Ahok di Malaysia.
Dalam tulisan berbahasa melayum dia menulis, Malaysia semestinya memerlukan ruang untuk membolehkan ‘pemain baru’ muncul.
"Jika ada yang mendakwa kita telah melakukan secukupnya untuk memupuk tokoh-tokoh baru; mengapa politik Malaysia hari ini masih menampilkan banyak tokoh daripada keturunan keluarga yang sama, baik kerajaan mahupun pembangkang (oposisi)? Tanpa ruang dan budaya yang demokratik, kita pasti sukar untuk menemukan Jokowi dan Ahok Malaysia," tulis Haris Zuan.
Syed Nadzri Syed Harun
Syed Nadzri Syed Harun, seorang kolumnis Malaysia, menulis tentang kondisi negeri jiran itu menjelang pemilu dikaitkan dengan sepak terjang Jokowi. Tulisan Syed Nadzri Syed Harus dilansir koran The Malay Mail, Selasa (19/2).
Tulisan Nadzri berjudul, Wanted badly: A Malaysian Jokowi. Dalam tulisannya Nadzri mengutip kisah Jokowi dalam majalah The Economist dan surat kabar The Wall Street Journal akhir Januari lalu. Dia mengatakan, Jokowi yang baru menjabat Gubernur Jakarta akhir Oktober tahun lalu lebih menekankan kerja nyata ketimbang sibuk dengan urusan politik.
"Jokowi bahkan mau masuk ke gorong-gorong dan mengunjungi daerah kumuh serta berbicara dengan rakyat miskin tentang akses kesehatan dan pendidikan," tulis Nadzri.
Jokowi, kata dia, juga langsung turun tangan menangani banjir besar yang merendam Jakarta bulan lalu. "Dia lebih menekankan aksi nyata untuk menangani banjir," demikian tulisan Nadzri, beberapa mengutip artikel The Economist dia.
Pada 8 Januari lalu Jokowi juga terpilih sebagai Wali Kota terbaik ketiga di dunia ketika dia menjabat sebagai wali kota Solo.
Nadzri menyoroti kondisi kemacetan parah yang selalu melanda Ibu Kota Kuala Lumpur, Johor Baru, dan Penang, hingga menyebabkan kualitas kehidupan menurun. Dia mengangkat kisah Jokowi yang akan mewujudkan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta untuk mengatasi kemacetan.
Nadzri kembali menegaskan buruknya kondisi Malaysia saat ini yang banyak dipimpin oleh orang-orang yang lebih mementingkan urusan politik ketimbang aksi nyata.
"Kita butuh Jokowi di sini. Dan seperti pernah dia katakan, dia tak ingin jadi presiden. Dia hanya menjalankan pekerjaan mulia."