Ahok: Bantuan sosial tidak mendidik masyarakat
"Inilah yang dimaksud dengan Ketuhanan sila pertama dan Keadilan dalam sila kelima, merupakan implememtasi dari butir-butir Pancasila itu," tegasnya.
Pasangan Cagub Pilkada DKI nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama – Djarot Saiful Hidayat tidak mau memanjakan masyarakat Jakarta dengan memberikan bantuan sosial yang tidak mendidik, tetapi memberikan layanan publik yang berkeadilan sosial sesuai sila ke-5.
"Siapapun anda asal memiliki KTP DKI atau mereka yang tidak mempunyai KTP DKI kalau sakit masuk Puskesmas akan kita urus, dan jika masuk rumah sakit memilih kelas 3 akan kami tanggung. Jadi mau maki-maki saya dan mendemo saya tetapi kalau sakit asalkan mau masuk kelas 3 akan ditanggung oleh Pemprov," ujar Basuki di hadapan sejumlah warga yang hadir ke Rumah Lembang, beberapa waktu lalu.
"Inilah yang dimaksud dengan Ketuhanan sila pertama dan Keadilan dalam sila kelima, merupakan implememtasi dari butir-butir Pancasila itu," tegasnya.
Untuk itulah Basuki mengingatkan kepada semua calon pejabat dan pejabat yang hidup di negeri yang memiliki falsafah hidup Pancasila, harus mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat yang dilayaninya.
Semuanya bisa dimulai dari anak-anak ucap Basuki, memberikan vaksin, Kartu Jakarta Pintar, anak-anak diberikan gizi yang baik misal membeli daging sapi satu kilo Rp 35.000,-. Orang tua dan lansia naik bis tidak bayar, menikmati fasilitas RPTRA, anak-anak kita jemput untuk jalan-jalan.
"Saya ingin semua dari anak-anak, bapak ibu, nenek kakek terlayani. Karena keluarga yang baik akan melahirkan anak yang baik dan negara akan menjadi baik. Kalau keluarga kecil sudah pecah belah tiada guna," imbuhnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut di atas subsidi terhadap pendidikan, perumahan, kesehatan, transportasi, sampai sembako adalah program yang sudah di jalankan oleh pasangan Basuki-Djarot. Untuk pengembangan ekonomi rakyat program bagi hasil 20-80, dua puluh untuk Pemda dan delapan puluh untuk rakyat Jakarta.
"Saya yakin kalau pemerintah mau menolong orang yang rajin dan mau bekerja, dengan memberikan ketrampilan, misal dalam bidang IT, tentunya harkat dan martabat orang tersebut akan naik," jelas Basuki.
"Ini kan seperti tinggal di rusun, saya bilang sama ibu bapaknya. Masa ibu dan bapak mau doain anaknya terus tinggal di rusun. Ini kan kejam namanya. Seharusnya kan generasi penerusnya tidak tinggal di rusun lagi, ada perkembangan dan maju,”jelasnya lebih jauh.
Basuki tidak mau memanjakan rakyat, tidak mau memberikan bantuan tetapi kita mau memberikan keadilan sosial dengan cara mengadministrasi keadilan dengan baik. “Inilah konsep amal sosial yang dimiliki Basuki dan Djarot," pungkasnya.
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
Sumber: www.jakartasoy.com
Baca juga:
Petinggi Demokrat dukung Ahok karena dibebaskan SBY
Kampanye putaran 2, Ahok masih 'sembunyikan' agenda
Ahok berencana buat kartu khusus lansia dan program renovasi atap
Polisi: Tak ada warga tolak salatkan jenazah Nenek Hindun
Djarot disoraki dan ditolak di Haul Soeharto, ini reaksi Ahok