Ahok kesal pompa air banyak rusak saat puncak musim hujan
Macetnya pompa karena penuh sampah.
Memasuki puncak musim hujan, Jakarta kembali dalam bayang-bayang banjir. Beberapa hari diguyur hujan, sejumlah wilayah tergenang. Padahal sudah sejak lama Pemprov DKI Jakarta melakukan sederet upaya antisipasi untuk mengatasi banjir.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengaku terus memantau upaya yang dilakukan anak buahnya dalam menyelesaikan banjir. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memaksimalkan pompa mobile untuk mengantisipasi kemunculan genangan-genangan air di 5 kota administrasi.
Sayangnya, pompa-pompa ini kerap ditemukan masalah dalam pengoperasiannya. Masalahnya, kata Ahok adalah macetnya pompa-pompa tersebut karena sampah serta kurangnya perawatan.
"Saya kan orang tambang, saya main tambang kalau kamu pompa ngisep sampah, baling baling kamu macet enggak? Kalau dia macet enggak bunyi, trafo kamu terbakar karena panas. masih saya temukan 21 lokasi yang ada pompa penuh sampah," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Senin (1/2).
Meski begitu, Ahok mengklaim, sejak dioperasikannya pompa-pompa tersebut, intensitas genangan dapat ditekan. Namun, persoalan pompa tersebut, katanya, adalah karena Kepala Dinas Tata Air yang lama tidak becus merawat pompa-pompa air.
"Masa hujan dua bulan hujan masa 10 bulan enggak bisa merawat pompa. Memang bukan salah kepala dinas yang sekarang. Ini peninggalan yang lama, ini lagi diberesin," tuding Ahok.
Sebelumnya, Kadis Tata Air DKI Teguh Hendrawan mengatakan pihaknya akan melakukan pengerukan sungai-sungai di DKI Jakarta dengan menggunakan 119 pompa mobile untuk mengantisipasi kemunculan genangan-genangan air di 5 kota administrasi.
"Persiapannya ada 119 pompa mobile siap mem-back up yang tersebar di 5 wilayah kota. Paling banyak (disebar ke) Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur. Selain itu Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan juga ada, terutama di daerah Pesanggarahnan kami siapkan 3 pompa mobile," kata Teguh saat dihubungi, Selasa (26/1).
Selain itu, ketika ditanya mengenai kondisi pompa-pompa air yang saat ini tengah dioperasikan. Teguh mengklaim 95 persen pompa mobile yang dimiliki Pempro DKI berfungsi dengan baik. Saat ini dari 150 rumah pompa yang ada di Jakarta, sebanyak 453 pompa aktif. "Semuanya 95 persen masih bagus," jelas Teguh.
Baca juga:
Soal banjir, Ahok ngaku lebih terbantu anak magang dari pada PNS
Masih ada 57 titik genangan, DKI klaim 119 pompa beroperasi maksimal
Ahok akui Jakarta masih dikepung genangan saat musim hujan
Ada pohon tumbang di Jalan Sudirman, macet sampai Senayan
Pohon tumbang di Jl Sudirman, rombongan Wapres JK terjebak macet
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas