Ahok minta warga jual tanah tak terpakai buat bangun RPTRA dan pasar
Ahok minta warga jual tanah tak terpakai buat bangun RPTRA dan pasar. Ahok menyayangkan banyak lahan tak terpakai yang akhirnya menjadi tempat penampungan sampah. "Makanya saya suruh urus sertifikat, lebih baik tanahnya kita beli, kita bisa bikin empang, RPTRA, bisa buat pasar," kata Ahok, sapaan Basuki.
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama, menemukan banyak lahan kosong di kawasan Kampung Nelayan, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Dia menyarankan agar pemilik tanah menjual tanah tersebut ke Pemprov DKI Jakarta.
Ahok, sapaan Basuki, menyayangkan banyak lahan tak terpakai yang akhirnya menjadi tempat penampungan sampah. Seharusnya tanah tersebut dapat digunakan untuk membangun ruang publik terbuka ramah anak (RPTRA) dan pasar.
"Makanya saya suruh urus sertifikat, lebih baik tanahnya kita beli, kita bisa bikin empang, RPTRA, bisa buat pasar," katanya di lokasi, Rabu (1/2).
Jika kembali terpilih, Ahok mengklaim akan membangun pasar di setiap wilayah yang jumlah penduduknya mencapai dua ribu kepala keluarga. Harapannya meringankan upaya menstabilkan harga kebutuhan pokok.
"Kalau ada pasar-pasar kecil kan, untuk jaringan distribusi Pasar Jaya kami. Nanti orang yang punya KJP bisa beli sembako harga khusus seperti daging. Ini untuk mengontrol inflasi sekaligus menolong warga beli kebutuhan pokok dengan murah. Konsep kita akan bangun banyak pasar. Kesulitannya apa beli tanah," tutupnya.
Baca juga:
Blusukan ke Kwitang, Djarot minta warga awasi pelayanan publik
Ahok minta warga Marunda urus sertifikat tanah karena sudah gratis
Anies soal Ahok ngotot Kemendikbud rangking 22: Tanya Ombudsman saja
Ahok soal reklamasi: Tak ada moratorium, cuma ditahan sebentar
Ini tanggapan Anies Baswedan soal Antasari dukung Ahok-Djarot
Gara-gara kata 'staf', Ahok-Sylvi adu mulut di media
Janji-janji manis Ahok majukan Kepulauan Seribu
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.