Ahok: R-APBD 2016 naik 0,92 persen dibanding APBD-P 2015
Ahok memaparkan pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2016 diproyeksikan akan tumbuh sebesar 5,9-6,3 %.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membuka Rapat Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2016. Ahok menjelaskan RAPBD tahun 2016 meningkat 0,92 persen dari APBDP tahun 2015.
"Tahun Anggaran 2016 mencapai Rp 66.373.687.377.232,00 (enam puluh enam triliun tiga ratus tujuh puluh tiga miliar enam ratus delapan puluh tujuh juta tiga ratus tujuh puluh tujuh ribu dua ratus tiga puluh dua rupiah) atau meningkat 0,92 persen dibandingkan dengan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 65.768.705.609.233,00 (enam puluh lima triliun tujuh ratus enam puluh delapan miliar tujuh ratus lima juta enam ratus sembilan ribu dua ratus tiga puluh tiga rupiah)," kata Ahok di ruang rapat paripurna DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (17/12).
Seiring dengan RAPBD meningkat, Ahok menjelaskan besaran belanja daerah tahun 2016 pun lebih kecil dibanding tahun 2015, yakni turun 0,98 persen.
"Besaran Belanja Daerah tahun 2016 sebesar Rp 59.101.068.377.232,00 (lima puluh sembilan triliun seratus satu miliar enam puluh delapan juta tiga ratus tujuh puluh tujuh ribu dua ratus tiga puluh dua rupiah), sedangkan tahun 2015 sebesar Rp 59.685.552.609.233,00 (lima puluh sembilan triliun enam ratus delapan puluh lima miliar lima ratus lima puluh dua juta enam ratus sembilan ribu dua ratus tiga puluh tiga rupiah)," tuturnya.
Ahok memaparkan pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2016 diproyeksikan akan tumbuh sebesar 5,9-6,3 persen.
"Faktor yang menjadi pendorongnya adalah peningkatan pertumbuhan ekonomi global yang akan mendorong perbaikan kinerja ekspor produk Jakarta ke pasar internasional," ucapnya.
Dengan pertimbangan pertumbuhan ekonomi yang meningkat, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika diperkirakan berada pada kisaran Rp 13.900 (tiga belas ribu sembilan ratus rupiah), lebih tinggi dari proyeksi tahun 2015 sebesar Rp 12.500 (dua belas ribu lima ratus rupiah).
"Dengan asumsi nilai tukar yang diharapkan mulai bergerak ke arah stabil dan pasokan kebutuhan pokok masyarakat terus terjaga, diperkirakan inflasi pada tahun 2016 akan berada pada kisaran 4,0-4,4 persen, lebih rendah dibandingkan tahun 2015 yang diproyeksikan mencapai 4,5-4,9 persen. Sehingga diharapkan 2016 lebih baik dari tahun 2015," paparnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPRD DKI, Mohammad Taufik, mengaku puas dengan RAPBD tahun ini. Menurutnya, ini jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Gini, saya kira relatif struktur RAPBD jauh lebih baik ya. Coba lihat bahwa belanja tidak langsungnya lebih kecil, belanja langsung lebih besar. Angka absolutnya saya lupa yang jelas bahwa strukturnya jauh lebih baik," tutup Taufik.