Ahok soal Terminal Rawamangun: Ibarat kandang burung salah desain
Jika menemukan kesalahan, Ahok menyatakan akan menuntut kontraktor.
Sejumlah sopir bus mengeluhkan kondisi Terminal Rawamangun yang dinilai terlalu sempit untuk bus. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, masih akan mengecek kondisi yang sebenarnya.
"Kita sedang siapkan, kita sedang pelajari. Jadi nanti dipelajari salahnya di mana," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/5).
Bila mendengar keluhan pada sopir, Ahok menduga pembangunan terminal itu tak ada bedanya dengan pembangunan kandang burung yang salah desain. Tapi dia tak mau menanggapi lebih jauh sebelum mendengar penjelasan konsultan dan kontraktor sebab bukan tidak mungkin justru sopir bus yang menolak masuk ke terminal.
"Sama kaya kamu punya burung merpati. Baru punya burung baru bikin kandang gitu loh. Terus burungnya enggak bisa masuk kandang nah itu yang salah siapa? Desain sarang kandangnya dong," katanya.
"Nah saya enggak tau yah ini tuh apa sengaja bus enggak mau masuk ngetem di luar. Karena kan bus-bus memang enggak suka masuk, dia lebih suka ngetem di luar. Mungkin ada setoran," tambah Ahok.
Soal rencana Dinas Perhubungan yang akan membongkar beberapa titik di terminal yang baru dipercantik itu, Ahok belum mendapat laporan. "Saya enggak tahu mereka rencana mungkin mau bongkar salah satu gedungnya Dishub supaya lebih luas," jelasnya.
Bila memang diketahui bangunan itu tak layak, Ahok akan menggugatnya ke pengadilan. Karena itu, dia akan mempelajari dari berbagai pihak terkait kesalahan bangun yang dilakukan konsultan di Terminal Rawamangun.
"Makanya akan kita pelajari secara hukum. Kita bisa menang enggak," pungkas dia.