Ahok tak gubris penolakan warga Luar Batang dengan cap jempol darah
Warga yang akan menjadi korban penggusuran dikabarkan melakukan gerakan pengumpulan cap jempol darah.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mempersilakan warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara untuk membuat gerakan penolakan atas rencana penggusuran di kawasan itu. Warga yang akan menjadi korban penggusuran dikabarkan melakukan gerakan pengumpulan cap jempol darah sebagai bentuk penolakan.
Ahok sendiri tak mau ambil pusing dan tetap pada rencana awal untuk menata ulang permukiman yang berada di bantaran perairan Pelabuhan Sunda Kelapa itu. Langkah ini dilakukan karena melihat tiap tahunnya permukiman itu selalu menjadi langganan banjir.
"Silakan saja (galang gerakan). Kita tidak ada cerita cap jempol darah. Saya tertibkan yang tinggal di (atas) laut, bukan mau tertibkan yang di daratan," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Selasa (29/3).
Penolakan dengan mengumpulkan cap jempol darah ini dipimpin oleh Ketua Badan Pembinaan Yatim Piatu (BPYP) Rifai Bakri. Yayasan ini adalah Badan Pembina Anak Yatim Piatu yang letaknya di Jalan Luar Batang V No 3 RT 005/RW 03, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Wilayah yang masuk dalam rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk ditertibkan.
Rifai sendiri mengaku memiliki 200 anak yatim piatu di bawah asuhannya. Dia tidak ingin ratusan anak asuhnya itu kena gusur dan nasibnya menjadi tak menentu.
Menanggapi hal ini, Ahok dengan nada tinggi dan wajah kesal menegaskan bila anak yatim piatu dijadikan tameng atas gerakan penolakan itu. Dia menyatakan siap menampung dan mengurus ratusan anak yatim piatu itu asalkan rencana normalisasi sungai di kawasan itu bisa terlaksana.
"Kalau yatim piatu dari soal makan kita urus, itu kan urusan kedua. Kalau gitu saya mau pelihara 1000 anak yatim piatu, saya mau kuasain Monas boleh enggak? 1000 loh anak yatim piatu," tegasnya.
"Saya pelihara 1.000, tapi Monas kasih saya, termasuk balai kota kasih saya, 2000 saya tanggung anak yatim piatu, boleh enggak 2000? saya mau dudukin Monas, enak aja lo! bullshit aja itu," sambung mantan politisi Gerindra.
Kepada wartawan, Ahok mengaku kawasan itu memang sudah lama banjir bila air laut pasang. Bila proyek normalisasi sungai dengan membangun dinding turap tak segera dilakukan, bencana banjir yang lebih fatal akan terjadi.
"Makanya kita mau buat sheet pile. Kalau air laut pasang, bisa pompa gak air Ciliwung? Tidak bisa. Saya butuh sheet pile. Kalau air laut pasang lebih tinggi dan masuk ke dalam pompa, ya tenggelam Jakarta," pungkas Ahok.
Baca juga:
Yusril tak setuju penggusuran di wilayah Luar Batang
Ahok: Tanya saja dateng dari mana tuh lampu Masjid Luar Batang
Yusril janji bantu warga Kampung Luar Batang buat hadapi Ahok
Gusur permukiman liar, Ahok ingin Masjid Luar Batang terlihat keren
Ahok tak gusur masjid Luar Batang tapi pemukiman dekat Sunda Kelapa
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas